Makan dan minum sambil bangun memang bergotong-royong kurang sopan.
Disamping itu makan dan minum dalam keadaan bangun bisa menawarkan imbas buruk bagi kesehatan.
Kebiasaan minum sambil bangun itu bisa berakbiat terjadinya gangguan pada ginjal dan kanal air kencing.
Selama ini mungkin kita pernah minum sambil bangun sesekali, atau mungkin sering. Untuk itu, kalau sebelumnya Anda sering minum sambil berdiri, maka mulai kini biasakan dalam keadaan duduk.
Karena minum air, apapun jenisnya, dilakukan sambil bangun menawarkan banyak sekali macam bahaya.
Untuk itu, dalam kondisi sehaus apapun, tetap biasakan dilakukan sambil duduk, biar nantinya menawarkan manfaat konkret untuk tubuh.
Mengakibatkan gangguan organ ginjal yang parah
Secara medis, badan ini terdapat jaringan filter / penyaring (sfringer), yang merupakan suatu rangkaian struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup.
Ketika kita mengkonsumsi air, maka di dalam badan nantinya disaring kemudian disalurkan pada pos-pos penyaringan di organ ginjal.
Organ untuk menyaring air ini yang akan aktif ketika minum air sambil duduk, dan alat filter kembali tidak aktif ketika dalam posisi badan berdiri.
Dengan begitu, coba bayangkan kalau minum sambil berdiri! Berakibat air akan pribadi masuk ke kantung kemih tanpa melalui proses penyaringan yang seharusnya.
Kondisi air yang pribadi menuju kandung kemih, kalau terjadi dalam jangka panjang, menimbulkan terjadinya pengendapan di kanal ureter, yang menawarkan resiko gangguan organ ginjal yang sangat buruk.
Sehingga perlu diingat, bahwa sfringer (alat penyaring di dalam tubuh) hanya bekerja ketika dalam posisi duduk.
Efek jangka penjang berupa pengendapan di kanal ureter ini, yang menimbulkan banyak limbah-limbah masuk dan tersisa di ureter, yang meningkatkan resiko terkena penyakit kristal ginjal, yang merupakan penyakit berbahaya.
Masalah kristal / kerikil ginjal juga dipicu alasannya yakni di dalam urin terdapat zat-zat pembentuk kristal menyerupai kalsium, oksalat, dan asam urat, sedangkan jumlah cairan di dalam urin sedikit, sehingga tidak bisa untuk melarutkan “kristal” tersebut.
Konsentrasi yang tinggi alasannya yakni kristal-kristal itu yang mengendap dan saling menempel, sampai karenanya benar-benar terbentuk kerikil ginjal yang lebih besar.
Jika mengalami dilema kristal ginjal maka perbanyak minum air putih, kemudian minum dalam posisi duduk.
Untuk dilema kristal asam urat, maka hindari masakan yang tinggi asam urat, menyerupai ekstrak daging, melinjo dan materi olahannya dari melinjo menyerupai emping dll, dan hindari masakan seafood.
Untuk yang mengalami dilema kristal calsium oksalat pada ginjal, maka hindari (batasi) konsumsi susu, tahu dan tempe. Serta hindari konsumsi sayuran bayam, alkohol atau bir, ikan sarden dan coklat.
Minum sambil bangun menimbulkan otot tegang
Saat bangun badan bergotong-royong dalam kondisi cukup tegang, dimana setiap organ keseimbangan dalam pusat saraf akan aktif untuk bekerja keras dalam mempertahankan semua otot badan biar tetap bisa tegak berdiri.
Sehingga makan dan minum dalam posisi berdiri, ini menciptakan kita tidak bisa mencapai ketenangan. Dimana ketenangan (tubuh rileks) menjadi hal penting ketika makan dan minum, biar bisa memperoleh manfaat nutrisi optimal dari masakan atau minuman yang dikonsumsi.
Ketenangan dan badan yang rileks hanya bisa dilakukan dengan baik ketika dalam posisi duduk, syaraf dalam kondisi yang damai dan tidak tegang. Hal ini mempunyai kegunaan untuk kerja sistem pencernaan yang baik dalam mendapatkan masakan ataupun minuman.
Minum sambil bangun berakibat buruk pada syaraf
Makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam posisi berdiri, menimbulkan terjadinya refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana yang banyak tersebar di lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Jika refleksi tersebut terjadi secara keras dan tiba-tiba, beresiko menimbulkan tidak berfungsinya saraf yang cukup parah. Hingga yang sangat buruk yakni mematikan detak jantung, pingsan bahkan mati mendadak.
Sakit perut
Saat minum sambil berdiri, tenggorokan mengalami penyempitan dan berkerut, kondisi ini mempersulit masakan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Akibatnya, beresiko menimbulkan rasa nyeri pada pecahan perut.
Keseimbangan badan terganggu
Minum sambil bangun menimbulkan jaringan organ pada saraf pusat tertekan, sehingga dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi badan yang dalam keadaan yang tegang (kondisi badan yang tegang ini jarang disadari).
Hal itu menimbulkan saraf-saraf badan menjadi stres dan memicu munculnya disfungsi saraf.
Perut kembung
Kebiasaan minum sambil bangun menimbulkan air pribadi masuk ke dalam badan tanpa melewati dinding usus dengan baik, sehingga mengalir terlalu cepat. Kondisi ini menimbulkan badan rentan mengalami perut kembung, rasa tidak nyaman di perut, mual sampai muntah.
Merusak organ usus
Organ usus bisa melar bahkan mengalami penurunan, kondisi ini cukup mengerikan yang bisa terjadi akhir cairan dan masakan yang masuk ke dalam badan terjatuh dengan sangat keras dan menabrak ke arah usus.
Kondisi menyerupai ini kalau sering terjadi menimbulkan usus usang kelamaan akan menjadi melar, sehingga fungsinya menjadi terganggu / tidak maksimal.
Selain itu, makan dan minum sambil bangun menimbulkan asam lambung meningkat ke kanal esofagus dan menciptakan iritasi pada kerongkongan.
Konsumsi masakan dan minuman sambil duduk akan menciptakan dinding usus bekerja secara lebih perlahan dan lembut. Makanan dan minuman yang dikonsumsi nantinya bisa diserap dengan sempurna. Sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Resiko kerusakan lambung
Pada sebuah laman situs tanya jawab Quora.com membahas wacana “Apakah air minum sambil bangun berbahaya bagi kesehatan?”
Seorang user berjulukan Davis Daniel menjawab bahwa minum air sambul bangun bisa menimbulkan kerusakan lambung. Ketika kita bangun dan minum air, air mengalir dengan cepat dan dalam volume besar turun sampai ke dinding perut yang berada di bawah.
Turunnya air dalam jumlah banyak dan cepat ini beresiko merusak dinding lambung dan organ-organ di dekatnya. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang beresiko mengganggu sistem pencernaan, gangguan organ jantung dan ginjal.
Resiko penyait arthritis
Davis Daniel di laman Quora juga menyebutkan imbas minum sambil bangun beresiko pada arthritis, minum air sambil bangun sanggup mengganggu keseimbangan cairan badan lainnya.
Yang pada karenanya juga menghipnotis kawasan sendi, dan menimbulkan kekurangan cairan yag dibutuhkan oleh sendi. Hal ini menimbulkan nyeri sendi yang dikenal sebagai arthritis.
Menyebabkan luka lambung
Sering makan dan minum secara bangun akan membahayakan dinding usus, yang beresiko luka pada lambung.
Para dokter menjelaskan bahwa luka pada lambung sekitar 95% terjadi pada bagian-bagian badan yang sering mengalami berbenturan dengan masakan atau minuman yang masuk.
Manfaat minum dalam posisi duduk juga menciptakan rasa haus lebih cepat hilang dibandingkan kalau minum sambil berdiri.
Pingsan atau mati mendadak
Dr. Al-rawi menjelaskan bahayanya konsumsi masakan dan minuman sambil berdiri, berdampak buruk pada refleksi saraf, akhir yang ditimbulkan dari reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh), saraf ini tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi apabila terjadi sangat keras bisa menimbulkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, bisa menganggu detak jantung sampai secara umum berdampak buruk pada organ jantung, yang bisa menimbulkan pingsan bahkan yang teburuk yaitu mati mendadak.
Minum sambil bangun dalam pandangan Islam
Islam sangat mengatur segala aspek kehidupuan manusia, termasuk dalam hal makan dan minum, beberapa hukum dalam Islam mengnai makan dan mnium yaitu mencuci tangan sampai higienis sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan berlebihan, dan tidak makan sambil berdiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:
عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :
ذَلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri.”
Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih buruk dan lebih buruk.’” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hadis shahih lainnya menyebutkan (yang artinya), “Jangan kalian minum sambil berdiri, jika kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim).
Larangan makan dan minum sambil bangun tersebut bukan tanpa alasan. Ada pesan yang tersirat yang terkandung dalam larangan tersebut serta klarifikasi ilmiah yang menguatkannya.
Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Ana Budi Rahayu, SpS menjelaskan bahwa hukum makan dalam agama Islam mempunyai hikmah tersendiri.
Makan sambil berdiri, menimbulkan terjadinya reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan menciptakan sel-sel kerongkongan mengalami iritasi. Hal ini disibabkan kondisi pH asam lambung yang tinggi.
Gejalanya berupa rasa panas terbakar di pecahan dada (di negeri barat istilahnya yaitu heartburn). dr Ana Budi Rahayu juga menjelaskan kebiasaan makan minum sambil bangun ini (yang menimbulkan iritasi sel-sel kerongkongan) lama-kelamaan akan berakumulasi dan menimbulkan kanker kanal esofagus.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata bahwa minum dan makan dalam posisi duduk lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan. Lebih sehat alasannya yakni minuman dan masakan yang dikonsumsi berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut.
Adapun minum sambil berdiri, berakibat jatuhnya cairan dengan sangat keras dan mengagetkan ke dasar usus, alasannya yakni terjadinya tabrakkan yang keras. Hal lebih buruk lagi yaitu makan sambil berjalan, yang jelas-jelas tidak sehat, tidak sopan dan tidak etis.
Para ulama Islam sudah menegaskan bahwa minum sambil duduk jauh lebih utama dibandingkan minum sambil berdiri.
Ulama sekaligus andal kesehatan, Ibnul Qoyyim menjelaskan akhir buruk minum sambil bangun yaitu tidak menawarkan kesejukan badan secara optimal, air masuk ke dalam badan terlalu cepat turun ke organ badan pecahan bawah....
...Sehingga air yang dikonsumsi tidak tertampung dengan baik di dalam lambung, yang nantinya diharapkan untuk dipompa oleh jantung disebarkan ke seluruh organ tubuh.
Sehingga penyebaran air ke organ-organ seluruh badan tidak maksimal. Padahal, para andal kesehatan sudah menjelaskan bahwa 70% badan insan terdiri dari zat cair.
Setelah mengetahui wacana tidak baiknya konsumsi masakan dan minuman sambil bangun alasannya yakni tidak sehat, maka mulai dari kini biasakan untuk makan dan minum dalam posisi duduk.
Kita minum dalam posisi bangun kalau memang keaadan darurat saja, tetapi kalau bisa dilakukan dalam posisi duduk maka harus dilakukan.
Ingat! Makan dan minum sambil bangun kalau memang sulit untuk mencari tempat duduk.
Fatwa Ulama
Dikutip dari laman Rumaysho.com dan Binbaz.org.sa, bahwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah, mufti kerajaan Arab Saudi di masa lampau, penah ditanya seseorang:
“Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain menawarkan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita dilarang makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz menjawab, “Hadits-hadits yang membicarakan dilema ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu.
Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memperlihatkan dia minum sambil berdiri. Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah.
Sedangkan larangan yang ada memperlihatkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil bangun atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah.
Ada hadits shahih yang memperlihatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Makara sekali lagi kalau butuh, maka tidaklah dilema makan dan minum sambil berdiri. Namun kalau dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.
Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil bangun dan duduk.
Intinya, dilema ini ada kelonggaran. Namun kalau minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil bangun tidaklah masalah, begitu pula makan sambil bangun sah-sah saja.
Cara menghentikan kebiasaan minum sambil berdiri:
Sumber http://tips47.blogspot.com/
Disamping itu makan dan minum dalam keadaan bangun bisa menawarkan imbas buruk bagi kesehatan.
Selama ini mungkin kita pernah minum sambil bangun sesekali, atau mungkin sering. Untuk itu, kalau sebelumnya Anda sering minum sambil berdiri, maka mulai kini biasakan dalam keadaan duduk.
Karena minum air, apapun jenisnya, dilakukan sambil bangun menawarkan banyak sekali macam bahaya.
Untuk itu, dalam kondisi sehaus apapun, tetap biasakan dilakukan sambil duduk, biar nantinya menawarkan manfaat konkret untuk tubuh.
Mengakibatkan gangguan organ ginjal yang parah
Secara medis, badan ini terdapat jaringan filter / penyaring (sfringer), yang merupakan suatu rangkaian struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup.
Ketika kita mengkonsumsi air, maka di dalam badan nantinya disaring kemudian disalurkan pada pos-pos penyaringan di organ ginjal.
Organ untuk menyaring air ini yang akan aktif ketika minum air sambil duduk, dan alat filter kembali tidak aktif ketika dalam posisi badan berdiri.
Dengan begitu, coba bayangkan kalau minum sambil berdiri! Berakibat air akan pribadi masuk ke kantung kemih tanpa melalui proses penyaringan yang seharusnya.
Kondisi air yang pribadi menuju kandung kemih, kalau terjadi dalam jangka panjang, menimbulkan terjadinya pengendapan di kanal ureter, yang menawarkan resiko gangguan organ ginjal yang sangat buruk.
Sehingga perlu diingat, bahwa sfringer (alat penyaring di dalam tubuh) hanya bekerja ketika dalam posisi duduk.
Efek jangka penjang berupa pengendapan di kanal ureter ini, yang menimbulkan banyak limbah-limbah masuk dan tersisa di ureter, yang meningkatkan resiko terkena penyakit kristal ginjal, yang merupakan penyakit berbahaya.
Masalah kristal / kerikil ginjal juga dipicu alasannya yakni di dalam urin terdapat zat-zat pembentuk kristal menyerupai kalsium, oksalat, dan asam urat, sedangkan jumlah cairan di dalam urin sedikit, sehingga tidak bisa untuk melarutkan “kristal” tersebut.
Konsentrasi yang tinggi alasannya yakni kristal-kristal itu yang mengendap dan saling menempel, sampai karenanya benar-benar terbentuk kerikil ginjal yang lebih besar.
Jika mengalami dilema kristal ginjal maka perbanyak minum air putih, kemudian minum dalam posisi duduk.
Untuk dilema kristal asam urat, maka hindari masakan yang tinggi asam urat, menyerupai ekstrak daging, melinjo dan materi olahannya dari melinjo menyerupai emping dll, dan hindari masakan seafood.
Untuk yang mengalami dilema kristal calsium oksalat pada ginjal, maka hindari (batasi) konsumsi susu, tahu dan tempe. Serta hindari konsumsi sayuran bayam, alkohol atau bir, ikan sarden dan coklat.
Minum sambil bangun menimbulkan otot tegang
Saat bangun badan bergotong-royong dalam kondisi cukup tegang, dimana setiap organ keseimbangan dalam pusat saraf akan aktif untuk bekerja keras dalam mempertahankan semua otot badan biar tetap bisa tegak berdiri.
Sehingga makan dan minum dalam posisi berdiri, ini menciptakan kita tidak bisa mencapai ketenangan. Dimana ketenangan (tubuh rileks) menjadi hal penting ketika makan dan minum, biar bisa memperoleh manfaat nutrisi optimal dari masakan atau minuman yang dikonsumsi.
Ketenangan dan badan yang rileks hanya bisa dilakukan dengan baik ketika dalam posisi duduk, syaraf dalam kondisi yang damai dan tidak tegang. Hal ini mempunyai kegunaan untuk kerja sistem pencernaan yang baik dalam mendapatkan masakan ataupun minuman.
Minum sambil bangun berakibat buruk pada syaraf
Makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam posisi berdiri, menimbulkan terjadinya refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana yang banyak tersebar di lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Jika refleksi tersebut terjadi secara keras dan tiba-tiba, beresiko menimbulkan tidak berfungsinya saraf yang cukup parah. Hingga yang sangat buruk yakni mematikan detak jantung, pingsan bahkan mati mendadak.
Sakit perut
Saat minum sambil berdiri, tenggorokan mengalami penyempitan dan berkerut, kondisi ini mempersulit masakan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan. Akibatnya, beresiko menimbulkan rasa nyeri pada pecahan perut.
Keseimbangan badan terganggu
Minum sambil bangun menimbulkan jaringan organ pada saraf pusat tertekan, sehingga dipaksa untuk terus bekerja keras guna menstabilkan kondisi badan yang dalam keadaan yang tegang (kondisi badan yang tegang ini jarang disadari).
Hal itu menimbulkan saraf-saraf badan menjadi stres dan memicu munculnya disfungsi saraf.
Perut kembung
Kebiasaan minum sambil bangun menimbulkan air pribadi masuk ke dalam badan tanpa melewati dinding usus dengan baik, sehingga mengalir terlalu cepat. Kondisi ini menimbulkan badan rentan mengalami perut kembung, rasa tidak nyaman di perut, mual sampai muntah.
Merusak organ usus
Organ usus bisa melar bahkan mengalami penurunan, kondisi ini cukup mengerikan yang bisa terjadi akhir cairan dan masakan yang masuk ke dalam badan terjatuh dengan sangat keras dan menabrak ke arah usus.
Kondisi menyerupai ini kalau sering terjadi menimbulkan usus usang kelamaan akan menjadi melar, sehingga fungsinya menjadi terganggu / tidak maksimal.
Selain itu, makan dan minum sambil bangun menimbulkan asam lambung meningkat ke kanal esofagus dan menciptakan iritasi pada kerongkongan.
Konsumsi masakan dan minuman sambil duduk akan menciptakan dinding usus bekerja secara lebih perlahan dan lembut. Makanan dan minuman yang dikonsumsi nantinya bisa diserap dengan sempurna. Sehingga sangat baik bagi kesehatan tubuh.
loading...
Resiko kerusakan lambung
Pada sebuah laman situs tanya jawab Quora.com membahas wacana “Apakah air minum sambil bangun berbahaya bagi kesehatan?”
Seorang user berjulukan Davis Daniel menjawab bahwa minum air sambul bangun bisa menimbulkan kerusakan lambung. Ketika kita bangun dan minum air, air mengalir dengan cepat dan dalam volume besar turun sampai ke dinding perut yang berada di bawah.
Turunnya air dalam jumlah banyak dan cepat ini beresiko merusak dinding lambung dan organ-organ di dekatnya. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang beresiko mengganggu sistem pencernaan, gangguan organ jantung dan ginjal.
Resiko penyait arthritis
Davis Daniel di laman Quora juga menyebutkan imbas minum sambil bangun beresiko pada arthritis, minum air sambil bangun sanggup mengganggu keseimbangan cairan badan lainnya.
Yang pada karenanya juga menghipnotis kawasan sendi, dan menimbulkan kekurangan cairan yag dibutuhkan oleh sendi. Hal ini menimbulkan nyeri sendi yang dikenal sebagai arthritis.
Sering makan dan minum secara bangun akan membahayakan dinding usus, yang beresiko luka pada lambung.
Para dokter menjelaskan bahwa luka pada lambung sekitar 95% terjadi pada bagian-bagian badan yang sering mengalami berbenturan dengan masakan atau minuman yang masuk.
Manfaat minum dalam posisi duduk juga menciptakan rasa haus lebih cepat hilang dibandingkan kalau minum sambil berdiri.
Pingsan atau mati mendadak
Dr. Al-rawi menjelaskan bahayanya konsumsi masakan dan minuman sambil berdiri, berdampak buruk pada refleksi saraf, akhir yang ditimbulkan dari reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh), saraf ini tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi apabila terjadi sangat keras bisa menimbulkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup parah, bisa menganggu detak jantung sampai secara umum berdampak buruk pada organ jantung, yang bisa menimbulkan pingsan bahkan yang teburuk yaitu mati mendadak.
Minum sambil bangun dalam pandangan Islam
Islam sangat mengatur segala aspek kehidupuan manusia, termasuk dalam hal makan dan minum, beberapa hukum dalam Islam mengnai makan dan mnium yaitu mencuci tangan sampai higienis sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan berlebihan, dan tidak makan sambil berdiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:
عن أنس – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – : أنه نَهى أن يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِماً . قَالَ قتادة : فَقُلْنَا لأَنَسٍ : فالأَكْلُ ؟ قَالَ :
ذَلِكَ أَشَرُّ – أَوْ أخْبَثُ – رواه مسلم
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri.”
Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih buruk dan lebih buruk.’” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Hadis shahih lainnya menyebutkan (yang artinya), “Jangan kalian minum sambil berdiri, jika kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan.” (HR. Muslim).
Larangan makan dan minum sambil bangun tersebut bukan tanpa alasan. Ada pesan yang tersirat yang terkandung dalam larangan tersebut serta klarifikasi ilmiah yang menguatkannya.
Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Ana Budi Rahayu, SpS menjelaskan bahwa hukum makan dalam agama Islam mempunyai hikmah tersendiri.
Makan sambil berdiri, menimbulkan terjadinya reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan menciptakan sel-sel kerongkongan mengalami iritasi. Hal ini disibabkan kondisi pH asam lambung yang tinggi.
Gejalanya berupa rasa panas terbakar di pecahan dada (di negeri barat istilahnya yaitu heartburn). dr Ana Budi Rahayu juga menjelaskan kebiasaan makan minum sambil bangun ini (yang menimbulkan iritasi sel-sel kerongkongan) lama-kelamaan akan berakumulasi dan menimbulkan kanker kanal esofagus.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata bahwa minum dan makan dalam posisi duduk lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan. Lebih sehat alasannya yakni minuman dan masakan yang dikonsumsi berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut.
Adapun minum sambil berdiri, berakibat jatuhnya cairan dengan sangat keras dan mengagetkan ke dasar usus, alasannya yakni terjadinya tabrakkan yang keras. Hal lebih buruk lagi yaitu makan sambil berjalan, yang jelas-jelas tidak sehat, tidak sopan dan tidak etis.
Para ulama Islam sudah menegaskan bahwa minum sambil duduk jauh lebih utama dibandingkan minum sambil berdiri.
Ulama sekaligus andal kesehatan, Ibnul Qoyyim menjelaskan akhir buruk minum sambil bangun yaitu tidak menawarkan kesejukan badan secara optimal, air masuk ke dalam badan terlalu cepat turun ke organ badan pecahan bawah....
...Sehingga air yang dikonsumsi tidak tertampung dengan baik di dalam lambung, yang nantinya diharapkan untuk dipompa oleh jantung disebarkan ke seluruh organ tubuh.
Sehingga penyebaran air ke organ-organ seluruh badan tidak maksimal. Padahal, para andal kesehatan sudah menjelaskan bahwa 70% badan insan terdiri dari zat cair.
Setelah mengetahui wacana tidak baiknya konsumsi masakan dan minuman sambil bangun alasannya yakni tidak sehat, maka mulai dari kini biasakan untuk makan dan minum dalam posisi duduk.
Kita minum dalam posisi bangun kalau memang keaadan darurat saja, tetapi kalau bisa dilakukan dalam posisi duduk maka harus dilakukan.
Ingat! Makan dan minum sambil bangun kalau memang sulit untuk mencari tempat duduk.
Fatwa Ulama
Dikutip dari laman Rumaysho.com dan Binbaz.org.sa, bahwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah, mufti kerajaan Arab Saudi di masa lampau, penah ditanya seseorang:
“Sebagian hadits nabawiyah menjelaskan larangan makan dan minum sambil berdiri. Sebagian hadits lain menawarkan keluasan untuk makan dan minum sambil berdiri. Apakah ini berarti kita dilarang makan dan minum sambil berdiri? Atau kita harus makan dan minum sambil duduk? Hadits mana yang lebih baik untuk diikuti?”
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz menjawab, “Hadits-hadits yang membicarakan dilema ini shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu melarang minum sambil berdiri, dan makan semisal itu.
Ada pula hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memperlihatkan dia minum sambil berdiri. Masalah ini ada kelonggaran dan hadits yang membicarakan itu semua shahih, walhamdulillah.
Sedangkan larangan yang ada memperlihatkan makruh. Jika seseorang butuh makan sambil bangun atau minum dengan berdiri, maka tidaklah masalah.
Ada hadits shahih yang memperlihatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil duduk dan berdiri. Makara sekali lagi kalau butuh, maka tidaklah dilema makan dan minum sambil berdiri. Namun kalau dilakukan sambil duduk, itu yang lebih utama.
Ada hadits yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri. Ada pula hadits dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil bangun dan duduk.
Intinya, dilema ini ada kelonggaran. Namun kalau minum dan makan sambil duduk, itu yang lebih baik. Jika minum sambil bangun tidaklah masalah, begitu pula makan sambil bangun sah-sah saja.
Cara menghentikan kebiasaan minum sambil berdiri:
- Berusaha mengubah gaya hidup yang “buruk” tersebut, mulai biasakan diri biar minum sambil duduk, kecuali kalau memang tidak menemui tempat duduk.
- Kalau bisa minum terlebih dahulu sebelum keluar, sehingga Anda terhindar dari kondisi yang mengharuskan anda bangun menyerupai dikala program pesta dan lainnya.
- Ketika sedang duduk jangan terlalu banyak minum yang manis-manis, biar ketika sedang bangun Anda tidak gampang merasa haus.
- Jika memang anda berada pada kondisi yang mengharuskan anda minum dalam posisi berdiri. Sebaiknya jangan mengkonsumsi terlalu banyak biar kesehatan pencernaan tetap terjaga.
Sumber http://tips47.blogspot.com/
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
√ Pengertian & Manfaat Media Pembelajaran Berdasarkan Para Jago (Beserta Jenis & Contohnya) Peran guru dalam dunia pendidikan ialah mengajarkan, membimbing, menyediakan, dan memotivasi siswa, dengan banyak sekali bentuk interaksi d… Read More...
√ Pengertian Komunikasi (Fungsi, Proses, Bentuk, Unsur & Tujuannya) Namanya insan dalam kehidupan aktvitias setiap harinya niscaya akan melaksanakan komunikasi. Bentuk-bentuknya bermacam-macam ibarat berbica… Read More...
Perbedaan Antara Manajer Dan Pemimpin PERBEDAAN ANTARA MANAJER DAN PEMIMPIN Perbedaan Antara Manajer dan Pemimpin- Dalam konteks kehidupan organisasi, manajer dan pemim… Read More...
Pengertian Kompensasi PENGERTIAN KOMPENSASI Pengertian Kompensasi disebut juga penghargaan merupakan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepad… Read More...
Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja Atau Phk PENGERTIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PHK Pengertian pemutusan hubungan kerja atau phk merupakan fungsi terakhir manajer sumber daya… Read More...
0 Response to "[Fakta Ilmiah] Mengapa Dilarang Makan & Minum Sambil Berdiri?"
Posting Komentar