Baru menemukan artikel di bawah ini dari suatu website luar, dan gres sadar bahwa anak pertama saya, Rei, bergotong-royong memang tipe anak kinestetik.
Inilah penjelasannya kenapa dia:
Memang tidak mengecewakan repot berurusan dengan tipe anak kinestetik, alasannya yakni tipe anak ibarat ini benar-benar selalu ingin bergerak. Bahkan dikala perjalanan di kendaraan beroda empat pun, beliau tidak dapat diam, sebentar duduk di depan, kemudian mau pindah ke belakang, pindah posisi duduk, berganti gaya duduk, dan seterusnya. Di rumah pun juga ibarat itu, tidak dapat membisu di kamar terus dalam waktu yang usang (kecuali tidur). Sangat salah jika kita berpikir dapat menyuruh si anak kinestetik berdiam diri di kamar menemani kita dengan tenang dan tenang.
Sepertinya tipe anak kinestetik ini memang perlu bergerak terus untuk membuat otaknya berkembang. Dan hal tersebut hingga kapanpun tidak akan dapat diredam. Berusaha meredamnya sama saja membuat otaknya menjadi tidak berkembang. Karena itu aku pun tidak berusaha meredamnya. Lebih baik aku mengikuti ritmenya, memfasilitasinya, dan menjaganya, daripada harus berteriak-teriak terus menerus.
Untuk urusan sekolah pun kita harus peka dan dapat mencarikan sekolah yang cocok. Sudah kejadian Rei sering 'bengong' di sekolahnya yang dulu, alasannya yakni berdasarkan aku sekolahnya itu tidak dapat memfasilitasi tipe anak ibarat Rei, alasannya yakni konsep pengajarannya yang lebih banyak satu arah. Dia lebih cocok dimasukkan ke sekolah di mana beliau bebas bergerak dan dapat mengeksplorasi segala sesuatunya sendiri. Terbukti, di sekolahnya kini yang menganut konsep 'active learning' beliau jauh terlihat lebih happy dan tidak pernah termangu di kelas lagi. Kepercayaan dirinya pun meningkat.
Saya percaya Tuhan membuat setiap anak di dunia dengan tujuan yang baik. Karena itu semenjak awal aku menolak menyebut anak aku pembangkang atau sebutan negatif lainnya, dan selalu mencari cara untuk dapat menghadapinya secara baik dan positif. Terbukti kini beliau menjadi anak yang ceria dan menyenangkan di usianya yang belum genap 4 tahun, meskipun masih sering juga membuat kita kerepotan.
Memang repot, tapi beliau yakni salah satu anugerah terindah dari-Nya.
Kutipan artikelnya:
Inilah penjelasannya kenapa dia:
- Tidak dapat duduk membisu dalam waktu yang usang di manapun beliau berada (A child who has a kinaesthetic learning style cannot just sit still)
- Selalu ingin mencoba benda gres tanpa menunggu klarifikasi dulu wacana cara menggunakannya (cannot just sit still and wait for information to be given. They surpass in finding out things for themselves without any needs for guidance.)
- Selalu ingin tahu cara bekerja suatu benda atau mainan. Itulah kenapa mainan di rumah banyak yang dibongkar hingga tidak berbentuk lagi (he or she is fond of tinkering with toys, trying to find out how they work)
- Tidak pernah protes jika diajak pergi ke manapun, bahkan ke tempat-tembat yang tidak ada mainan di situ (mis. toko baju), tapi beliau tetap dapat menghibur dirinya sendiri dengan berlari-lari atau bermain dengan benda apa saja yang beliau temui (For them, the world is just a huge playground full of wonderful things they want to discover and explore.)
Memang tidak mengecewakan repot berurusan dengan tipe anak kinestetik, alasannya yakni tipe anak ibarat ini benar-benar selalu ingin bergerak. Bahkan dikala perjalanan di kendaraan beroda empat pun, beliau tidak dapat diam, sebentar duduk di depan, kemudian mau pindah ke belakang, pindah posisi duduk, berganti gaya duduk, dan seterusnya. Di rumah pun juga ibarat itu, tidak dapat membisu di kamar terus dalam waktu yang usang (kecuali tidur). Sangat salah jika kita berpikir dapat menyuruh si anak kinestetik berdiam diri di kamar menemani kita dengan tenang dan tenang.
Sepertinya tipe anak kinestetik ini memang perlu bergerak terus untuk membuat otaknya berkembang. Dan hal tersebut hingga kapanpun tidak akan dapat diredam. Berusaha meredamnya sama saja membuat otaknya menjadi tidak berkembang. Karena itu aku pun tidak berusaha meredamnya. Lebih baik aku mengikuti ritmenya, memfasilitasinya, dan menjaganya, daripada harus berteriak-teriak terus menerus.
Untuk urusan sekolah pun kita harus peka dan dapat mencarikan sekolah yang cocok. Sudah kejadian Rei sering 'bengong' di sekolahnya yang dulu, alasannya yakni berdasarkan aku sekolahnya itu tidak dapat memfasilitasi tipe anak ibarat Rei, alasannya yakni konsep pengajarannya yang lebih banyak satu arah. Dia lebih cocok dimasukkan ke sekolah di mana beliau bebas bergerak dan dapat mengeksplorasi segala sesuatunya sendiri. Terbukti, di sekolahnya kini yang menganut konsep 'active learning' beliau jauh terlihat lebih happy dan tidak pernah termangu di kelas lagi. Kepercayaan dirinya pun meningkat.
Saya percaya Tuhan membuat setiap anak di dunia dengan tujuan yang baik. Karena itu semenjak awal aku menolak menyebut anak aku pembangkang atau sebutan negatif lainnya, dan selalu mencari cara untuk dapat menghadapinya secara baik dan positif. Terbukti kini beliau menjadi anak yang ceria dan menyenangkan di usianya yang belum genap 4 tahun, meskipun masih sering juga membuat kita kerepotan.
Memang repot, tapi beliau yakni salah satu anugerah terindah dari-Nya.
Kutipan artikelnya:
Kinaesthetic learning style in children
Understanding how your child learns can make their education a better experience for all. When parents know their child's best way to learn, they can help their child learn more effectively.
A child who has a kinaesthetic learning style cannot just sit still and wait for information to be given. They surpass in finding out things for themselves without any needs for guidance.
Kinaesthetic learners always seem to be moving around because they see their surroundings differently. For them, the world is just a huge playground full of wonderful things they want to discover and explore.
Your child is probably a kinesthetic learner if he or she is fond of tinkering with toys, trying to find out how they work. They are also quick learners, especially when left alone to examine a particular object. These children can quickly put one and one together and have a great capacity to understand complex processes and procedures. A student who exhibits this particular learning behaviour is always at the forefront of experimentation and exploration.
They excel in discovering how machines operate and how a process works. Students of this particular behaviour are more of doers than thinkers. If your child shows an extreme fondness of taking things apart to discover how they function, you should consider home schooling. They should be given the opportunity to excel in their studies using their natural skills.
Kinaesthetic or tactile learners
These learners like to be actively involved in the learning process, and learn best through hands-on activities and movement. Other kinaesthetic characteristics are they:
- want to actually do whatever is being talked about or learned
- like to move around while listening or talking
- often “talk” with their hands
- like to touch things in order to learn about them
- remember events by recalling who did what rather than who said what
Worth noting: These types of learners can be misdiagnosed as or troublemakers because the more tradition visual or auditory learning styles just don’t work for them.
Sumber http://ortubelajar.blogspot.com/Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Berurusan Dengan Anak Kinestetik"
Posting Komentar