Dalam dunia fotografi kadang ditemui situasi-situasi yang mempunyai sedikit cahaya atau tingkat cahaya yang rendah, ingat bahwa fotografi ialah semua wacana sistem perekaman dan penangkapan cahaya. Oleh sebab itu pengaturan cahaya yang rendah menciptakan tantangan yang relatif besar untuk fotografi. Namun ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi hal ini dan untuk memaksimalkan cahaya yang tersedia.
Berikut ialah langkah-langkah yang dilakukan dalam pemotretan untuk mengatasi tingkat cahaya yang rendah supaya terhindar dari foto yang under-exposed (foto terlihat lebih gelap).
Langkah 1:
Gunakan ISO yang tinggi
Jika Anda menemukan objek dengan tingkat cahaya yang rendah, mulai dengan menaikkan ISO.
Foto dengan ISO1600, noise terlihat dalam foto tapi masih sanggup diterima |
Naikkan ISO ke nilai dimana noise pada foto masih sanggup diterima
Jika penggunaan ISO sudah optimal tetapi foto Anda masih under-exposed, gunakan langkah berikut.
Langkah 2:
Gunakan Aperture yang Lebih Besar
Aperture dan tingkat pencahayaannya |
Aperture yang lebih besar berarti lensa mempunyai bukaan yang lebih besar pula dimana cahaya yang masuk ke dalam kamera lebih banyak. Aperture yang lebih besar ditandai dengan nilai f-stop yang lebih kecil (contoh: Aperture f1.4 mempunyai bukaan lensa yang lebih besar dari pada f16). Perlu diingat juga bahwa dengan menaikkan Aperture maka akan menurunkan kedalaman foto (depth-of-field).
Pilih f-stop yang paling rendah yang akan menawarkan Anda kedalam foto (depth-of-field) yang Anda inginkan
Jika dengan menurunkan f-stop ke nilai paling kecil dan foto Anda masih under-exposed, maka lakukan langkah berikut.
Langkah 3:
Gunakan Shutter Speed yang Lebih Lama
Shutter Speed yang lebih usang akan meningkatkan durasi cahaya yang direkam oleh kamera. Mungkin Anda berpikir bahwa hanya cukup dengan Shutter Speed yang usang Anda sanggup mengambil gambar dalam situasi cahaya minim. Hal tersebut benar, akan tetapi alasan mengapa pengaturan Shutter Speed tidak dilakukan sebagai langkah awal untuk memotret dalam situasi rendah cahaya ialah sebab hal tersebut bergantung pada objek yang blur dan harus mempunyai alat pen-stabil kamera (contoh: tripod,dll). Jika hanya mengandalkan pegangan dengan tangan pada dikala Shutter Speed yang usang akan menjadikan kamera goyang yang nantinya akan menghasilkan foto yang blur atau tidak tajam.
Penggunan Shutter Speed 10 detik mendapat eksposur yang sempurna untuk memotret dimalam hari |
Pilih Shutter Speed yang lebih lama, maka Anda akan menghasilkan foto yang tajam
Langkah 4:
Gunakan Flash
Jika Anda sudah melaksanakan langkah-langkah sebelumnya tetapi foto yang Anda hasilkan masih under-exposed maka langkah berikutnya ialah penggunaan Flash.
Kamera dengan Flash eksternal |
Namun banyak daerah yang mempunyai pencahayaan yang rendah, menyerupai dalam ruangan, yang tidak mengizinkan penggunaan Flash. Untuk alasan ini, penggunaan Flash ialah opsional dan pilihan terakhir.
Dengan penggunaan Flash ekternal, Anda sanggup memotret dalam situasi pencahayaan apapun yang Anda temui
Setiap dua kali lipat ISO maka akan memalsukan nilai eksposur foto. Banyak kamera digital mempunyai setting ISO lebih dari 3200 yang menawarkan eksposur yang sempurna dalam cahaya yang rendah. Kelemahan dalam penggunaan ISO yang tinggi ialah Anda akan mendapat noise (bintik-bintik) pada foto, akan tetapi Anda tidak usah khawatir dalam memakai ISO yang tinggi sebab dikala ini sudah banyak beredar software untuk mengurangi dampak noise pada foto. Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "4 Langkah Memotret Dalam Cahaya Rendah"
Posting Komentar