Umumnya orang renta akan merasa risih dan tidak merasa bahagia ketika anaknya mempunyai duduk masalah pada teladan makannya, hal ini akan sering kita temui sehari-hari.
Akan tetapi umumnya orang renta akan merasa bahagia ketika melihat anaknya sanggup makan dengan lahap.
Orang renta akan merasa kesal ketika melihat anaknya susah untuk makan, banyak sekali bentakan dilancarkan untuk memaksa anak semoga makan.
Selain itu , umumnya orang renta akan merasa bahagia ketika melihat anaknya gemuk, lucu dan chubi menggemaskan, yang akan sangat menyenangkan sekali untuk mencubit-cubiti sampai mencium lantaran gemas melihatnya.
Walaupun begitu, ada hal yang penting diketahui, dimana anak “terlalu gemuk” (sering disebut obesitas) juga menawarkan duduk masalah pada keadaan anak, gampang terjangkit majemuk penyakit.
Sehingga permasalahan obesitas pada anak ini hendaknya mendapat perhatian serius.
Bahaya kegemukan pada anak:
#1. Asma
Anak-anak yang kelebihan berat tubuh lebih berisiko terjangkit asma. Hal itu lantaran kelebihan lemak di dalam tubuh yang menawarkan resiko lebih tinggi anak rentan mengalami sesak napas
Bobot tubuh hiperbola menimbulkan beban pelengkap bagi paru-paru, mengakibatkan munculnya penyakit asma. [1]
#2. Sistem Imun anak akan terganggu
Kegemukan yang dialam bawah umur beresiko pada menurunnya sistem imun anak. Selain itu meningkatkan resiko inflamasi, yang menghipnotis dan menawarkan imbas jelek pada otak, serta menciptakan suasana hati atau mood anak menjadi jelek dan gampang berubah.
#3. Sulitnya mengatur teladan makan
Dimana anak yang kegemukan akan terbiasa dengan porsi yang banyak atau hiperbola dalam mengkonsumsi makanan, dan akan sulit untuk menekan kebiasaan makan yang berlebihannya tersebut.
Kebiasaan ini bisa akan berlanjut dan kuat ketika dewasa, yang bisa menciptakan dirinya juga gemuk dikala dewasa.
#4. Pernafasan menjadi terganggu
Anak yang mengalami kegemukan sedikit banyak akan mengalami duduk masalah gangguan pernapasan. Contohnya yang terang terlihat ialah anak yang gemuk umumnya mendengkur ketika tidur.
Anak dikhawatirkan suka mendengkur dikala tidur dan juga gampang lelah, akhirnya sang anak juga cenderung tidur secara berlebihan.
#5. Pubertas dini
Obesitas bisa menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan hormon, hal ini jarang dibahas. Akibat ketidakseimbangan hormon bisa menimbulkan anak mengalami pubertas dini, menyerupai menstruasi lebih awal dari umumnya yang terjadi. [2]
#6. Resiko tinggi diabetes tipe 2
Obesitas pada anak banyak terjadi lantaran teladan makan yang tidak baik, menyerupai banyak mengonsumsi kuliner dan minuman manis. Diabetes tipe 2 bisa terjadi pada anak obesitas. [1]
Ilmu kedokteran di Amerika Serikat mengemukakan diabetes tidak hanya berpotensi menyerang orang dewasa, tetapi juga rentan menyerang anak usia belasan tahun yang mengalami kelebihan berat badan.
Seperti dilansir dari AP, D. Thomas Inge, spesialis bedah anak di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, menemukan adanya keterkaitan antara kelebihan berat tubuh pada anak dengan resiko diabetes tipe ke-2.
#7. Kolesterol dan tekanan darah tinggi
Konsumsi kuliner secara berlebihan, ataupun konsumsi kuliner yang tidak sehat, tinggi lemak, tinggi kandungan gula dll, sangat berbahaya lantaran bisa memicu tingginya resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol tinggi.
Hal itu lantaran terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, lantaran kandungan lemak hiperbola di dalam tubuh. Penumpukan plak kalau berlangsung dalam waktu panjang menimbulkan penumpukan tersebut masuk ke tahap mengeras, dan akhirnya menyumbat pembuluh darah.
Tersumbatnya pembuluh darah meningkatnya resiko serangan jantung dan stroke. [2]
Pola makan yang tidak sehat mengakibatkan anak Anda untuk membuatkan kolesterol tinggi dan tekanan darah. Faktor-faktor ini berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, mengakibatkan arteri menyempit dan mengeras, yang memicu serangan jantung atau stroke. [1]
#8. Penyakit kardiovaskular
Tubuh gemuk mengakibatkan resiko lebih tinggi terkena penyakit berbahaya, yang tentunya sangat tidak diinginkan, baik oleh orang gemuk maupun yang tidak.
Penyakit kardiovaskular sangat berbahaya,demikian juga dengan duduk masalah asma, penyakit kanker, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan lainnya.
Penyakit jantung menjadi kondisi umum yang sangat berbahaya bagi bawah umur dengan duduk masalah obesitas. Penyakit jantung bisa berawal dari kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, merupakan kondisi yang bisa terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan.
Kolesterol tinggi dan hipertensi menciptakan jantung bekerja terlalu keras, ang berampak pada duduk masalah organ jantung dikemudian hari.
#9. Memperparah duduk masalah sendi dan tulang
Kondisi bawah umur maupun orang pandai balig cukup akal yang mengalami duduk masalah kegemukan, mengakkibatkan duduk masalah ini sulit untuk dihindari. Ketika tubuh gemuk, berakibat timbulnya tetegangan pada tulang dan sendi.
Osteoarthritis ialah duduk masalah persendian yang bisa menjadi sangat menyakitkan pada orang yang mengalami obesitas.
#10. Gangguan tidur
Masalah obesitas bisa menciptakan pernapasan anak menjadi tidak normal, menyerupai yang sering terjadi ialah mendengkur dikala tidur. Kualitas istirahat (tidur) anak menjadi menurun.
Gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas ialah OSA (obstructive sleep apnea), merupakan sebuah kondisi napas berhenti dikala tidur yang akhirnya sanggup mengakibatkan kematian. [2]
Gangguan tidur menjadi sebuah gangguan berpotensi serius dimana nafas anak berulang kali berhenti dari mulai dikala tidur. [1]
#11. Depresi
Depresi menjadi komplikasi serius dialami anak obesitas. Tanda-tanda anak yang depresi yaitu sering menangis, hilang semangat tiba-tiba, kehilangan minat dalam kegiatannya sehari-hari, dan tidur lebih lama.
Rasa tidak nyaman dan percaya diri menciptakan anak menjadi rentan mengalami depresi, sehingga orang renta perlu mendampingi. [2]
Harga diri yang rendah sanggup menciptakan perasaan frustasi yang luar biasa, yang mengakibatkan depresi parah pada anak yang kelebihan berat badan. [1]
#12. Merasa rendah diri
Anak-anak sering menarik hati atau mem-bully temannya yang kelebihan berat badan, yang hal ini sangat merugikan korban (si anak obesitas) yang dibully, mereka akan menderita kerugian teutama harga diri mereka, serta peningkatan risiko depresi. [1]
Kondisi obesitas kerap menciptakan orang menjadi tidak percaya diri dalam pergaulan sehari-hari. Tidak jarang kita lihat anak obesitas seringkali diledek atau bully di sekolah.
Kondisi tersebut tidaklah baik, anak sering di-bully akan merasa rendah diri, sehingga sulit bisa memunculkan rasa percaya dirinya.
Di negara Jepang dimana banyak anak umur sekolah melaksanakan bunuh diri lantaran di-bully oleh teman-teman di lingkungannya. [2]
#13. Gangguan perilaku
Anak obesitas lebih berisiko mengalami duduk masalah kecemasan, yang bisa berakibat menurunnya keterampilan dan belajarnya di sekolahnya. Hal ini terus berimplikasi pada gangguan sikap pada anak obesitas, yang menciptakan anak akan menarik diri dari lingkungan sosial. [2]
#14. Prestasi sekolah Anak menurun
Anak obesitas beresiko mempunyai lebih banyak kecemasan dan keterampilan sosial yang buruk. [1]
Penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris menemukan bahwa obesitas tidak hanya menghipnotis kesehatan anak, tetapi juga prestasinya di sekolah, terutama pada anak remaja perempuan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada sekitar 6.000 pelajar di Inggris, membandingkan antara indeks massa tubuh pada para pelajar, dari ketika mereka berusia 11-16 tahun dengan prestasi mereka di sekolah.
Sekitar 71% pelajar mempunyai berat tubuh normal, dan sekitar 15% pelajar mengalami obesitas pada awal penelitian dilakukan.
Para peneliti kemudian menawarkan ujian akademis berupa ujian bahasa inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam sebanyak 3 kali, yaitu dikala mereka berusia 11, 13, dan 16 tahun.
Dengan menyingkirkan faktor-faktor resiko lainnya, diantaranya status sosial ekonomi, IQ anak, dan siklus menstruasi, para peneliti menemukan (dari hasil penelitian panjang tersebut) bahwa remaja wanita yang sudah terkena obesitas ketika berumur 11 tahun memperoleh nilai yang lebih jelek ketika berusia 11, 13, dan 16 tahun, dibandingkan remaja yang tidak mengalami obesitas.
Obesitas menciptakan anak tidak percaya diri, tidak nyaman, tidak mengasihi dirinya sendiri, sampai bisa mengalami depresi. Hal ini berefek jelek pada kemampuannya dalam menyerap pelajaran di sekolah. [2]
#15. Psikologis anak terganggu
Masalah obesitas yang menerpa seroang anak tidak hanya menawarkan ancaman dari segi fisik, akan tetapi juga bisa menganggu kondisi psikisnya, menyerupai munculnya rasa depresi, sampai berujung pada penurunan kemampuan akademik di sekolahnya.
Untuk itu, dua hal yang perlu diterapkan pada anak yang kegemukan yaitu jaga teladan makannya dengan baik, dan yang kedua yaitu lalukan aktifitas fisik, hindari waktu luang anak malah dipakai berlama-lama untuk duduk di depan komputer atau hanya bermain game semata.
Akan tetapi, dorong sang anak untuk bermain aktifitas fisik di luar rumah, kalau bisa ajak jongging, bersepeda dan semacamnya, yang sanggup mengeluarkan keringat.
Masalah lainnya yang ditimbulkan dari obesitas pada anak:
#16. Gangguan ortopedi, yaitu duduk masalah dengan struktur kaki
#17. Gangguan makan menyerupai bulimia atau pesta makan
#18. Masalah organ hati, termasuk hati berlemak
#19. Gangguan pernapasan, menyerupai terganggunya aliran jalan masuk udara dalam dinding dada, yang mengakibatkan sesak napas (terutama dikala berolahraga).
#20. Apnea tidur yaitu kondisi yang mengakibatkan kesulitan bernafas dikala tidur. Hal ini membuatnya rentan merasa lelah dan menurunkan konsentrasi di siang hari
#21. Cardiomyopathy yaitu duduk masalah dengan otot jantung, disebabkan kondisi jantung bekerja terlalu keras untuk memompa darah.
#22. Obesitas di masa kanak-kanak bisa mengakibatkan obesitas di masa dewasa
#23. Menjadi gemuk sebagai anak atau remaja meningkatkan risiko banyak sekali penyakit dan gangguan di masa dewasa, terlepas dari apakah pandai balig cukup akal ialah obesitas atau tidak.
Faktor-faktor yang mengakibatkan bawah umur menjadi kelebihan berat badan:
Beberapa saran bagi orang renta yang mempunyai anak obesitas:
Makanan yang perlu hati-hati (konsumsinya dibatasi) yaitu yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak , menyerupai coklat dan permen, junk food, kue, coklat dan jenis kuliner mengandung kacang-kacangan dan keju berlebihan.
Catatan:
[1] Childhood obesity, Symptoms and causes - Mayoclinic.org
[2] 13 Bahaya Obesitas pada Anak Usia Sekolah (Penyebab & Cara Mengatasinya)
[3] Obesity in children, causes - Betterhealth.vic.gov.au
Semoga goresan pena ini bermanfaat. Sumber http://tips47.blogspot.com/
Akan tetapi umumnya orang renta akan merasa bahagia ketika melihat anaknya sanggup makan dengan lahap.
Orang renta akan merasa kesal ketika melihat anaknya susah untuk makan, banyak sekali bentakan dilancarkan untuk memaksa anak semoga makan.
Selain itu , umumnya orang renta akan merasa bahagia ketika melihat anaknya gemuk, lucu dan chubi menggemaskan, yang akan sangat menyenangkan sekali untuk mencubit-cubiti sampai mencium lantaran gemas melihatnya.
Walaupun begitu, ada hal yang penting diketahui, dimana anak “terlalu gemuk” (sering disebut obesitas) juga menawarkan duduk masalah pada keadaan anak, gampang terjangkit majemuk penyakit.
Sehingga permasalahan obesitas pada anak ini hendaknya mendapat perhatian serius.
Bahaya kegemukan pada anak:
#1. Asma
Anak-anak yang kelebihan berat tubuh lebih berisiko terjangkit asma. Hal itu lantaran kelebihan lemak di dalam tubuh yang menawarkan resiko lebih tinggi anak rentan mengalami sesak napas
Bobot tubuh hiperbola menimbulkan beban pelengkap bagi paru-paru, mengakibatkan munculnya penyakit asma. [1]
#2. Sistem Imun anak akan terganggu
Kegemukan yang dialam bawah umur beresiko pada menurunnya sistem imun anak. Selain itu meningkatkan resiko inflamasi, yang menghipnotis dan menawarkan imbas jelek pada otak, serta menciptakan suasana hati atau mood anak menjadi jelek dan gampang berubah.
#3. Sulitnya mengatur teladan makan
Dimana anak yang kegemukan akan terbiasa dengan porsi yang banyak atau hiperbola dalam mengkonsumsi makanan, dan akan sulit untuk menekan kebiasaan makan yang berlebihannya tersebut.
Kebiasaan ini bisa akan berlanjut dan kuat ketika dewasa, yang bisa menciptakan dirinya juga gemuk dikala dewasa.
#4. Pernafasan menjadi terganggu
Anak yang mengalami kegemukan sedikit banyak akan mengalami duduk masalah gangguan pernapasan. Contohnya yang terang terlihat ialah anak yang gemuk umumnya mendengkur ketika tidur.
Anak dikhawatirkan suka mendengkur dikala tidur dan juga gampang lelah, akhirnya sang anak juga cenderung tidur secara berlebihan.
#5. Pubertas dini
Obesitas bisa menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan hormon, hal ini jarang dibahas. Akibat ketidakseimbangan hormon bisa menimbulkan anak mengalami pubertas dini, menyerupai menstruasi lebih awal dari umumnya yang terjadi. [2]
loading...
#6. Resiko tinggi diabetes tipe 2
Obesitas pada anak banyak terjadi lantaran teladan makan yang tidak baik, menyerupai banyak mengonsumsi kuliner dan minuman manis. Diabetes tipe 2 bisa terjadi pada anak obesitas. [1]
Ilmu kedokteran di Amerika Serikat mengemukakan diabetes tidak hanya berpotensi menyerang orang dewasa, tetapi juga rentan menyerang anak usia belasan tahun yang mengalami kelebihan berat badan.
Seperti dilansir dari AP, D. Thomas Inge, spesialis bedah anak di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, menemukan adanya keterkaitan antara kelebihan berat tubuh pada anak dengan resiko diabetes tipe ke-2.
#7. Kolesterol dan tekanan darah tinggi
Konsumsi kuliner secara berlebihan, ataupun konsumsi kuliner yang tidak sehat, tinggi lemak, tinggi kandungan gula dll, sangat berbahaya lantaran bisa memicu tingginya resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol tinggi.
Hal itu lantaran terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, lantaran kandungan lemak hiperbola di dalam tubuh. Penumpukan plak kalau berlangsung dalam waktu panjang menimbulkan penumpukan tersebut masuk ke tahap mengeras, dan akhirnya menyumbat pembuluh darah.
Tersumbatnya pembuluh darah meningkatnya resiko serangan jantung dan stroke. [2]
Pola makan yang tidak sehat mengakibatkan anak Anda untuk membuatkan kolesterol tinggi dan tekanan darah. Faktor-faktor ini berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, mengakibatkan arteri menyempit dan mengeras, yang memicu serangan jantung atau stroke. [1]
#8. Penyakit kardiovaskular
Tubuh gemuk mengakibatkan resiko lebih tinggi terkena penyakit berbahaya, yang tentunya sangat tidak diinginkan, baik oleh orang gemuk maupun yang tidak.
Penyakit kardiovaskular sangat berbahaya,demikian juga dengan duduk masalah asma, penyakit kanker, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan lainnya.
Penyakit jantung menjadi kondisi umum yang sangat berbahaya bagi bawah umur dengan duduk masalah obesitas. Penyakit jantung bisa berawal dari kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, merupakan kondisi yang bisa terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan.
Kolesterol tinggi dan hipertensi menciptakan jantung bekerja terlalu keras, ang berampak pada duduk masalah organ jantung dikemudian hari.
#9. Memperparah duduk masalah sendi dan tulang
Kondisi bawah umur maupun orang pandai balig cukup akal yang mengalami duduk masalah kegemukan, mengakkibatkan duduk masalah ini sulit untuk dihindari. Ketika tubuh gemuk, berakibat timbulnya tetegangan pada tulang dan sendi.
Osteoarthritis ialah duduk masalah persendian yang bisa menjadi sangat menyakitkan pada orang yang mengalami obesitas.
#10. Gangguan tidur
Masalah obesitas bisa menciptakan pernapasan anak menjadi tidak normal, menyerupai yang sering terjadi ialah mendengkur dikala tidur. Kualitas istirahat (tidur) anak menjadi menurun.
Gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas ialah OSA (obstructive sleep apnea), merupakan sebuah kondisi napas berhenti dikala tidur yang akhirnya sanggup mengakibatkan kematian. [2]
Gangguan tidur menjadi sebuah gangguan berpotensi serius dimana nafas anak berulang kali berhenti dari mulai dikala tidur. [1]
loading...
#11. Depresi
Depresi menjadi komplikasi serius dialami anak obesitas. Tanda-tanda anak yang depresi yaitu sering menangis, hilang semangat tiba-tiba, kehilangan minat dalam kegiatannya sehari-hari, dan tidur lebih lama.
Rasa tidak nyaman dan percaya diri menciptakan anak menjadi rentan mengalami depresi, sehingga orang renta perlu mendampingi. [2]
Harga diri yang rendah sanggup menciptakan perasaan frustasi yang luar biasa, yang mengakibatkan depresi parah pada anak yang kelebihan berat badan. [1]
#12. Merasa rendah diri
Anak-anak sering menarik hati atau mem-bully temannya yang kelebihan berat badan, yang hal ini sangat merugikan korban (si anak obesitas) yang dibully, mereka akan menderita kerugian teutama harga diri mereka, serta peningkatan risiko depresi. [1]
Kondisi obesitas kerap menciptakan orang menjadi tidak percaya diri dalam pergaulan sehari-hari. Tidak jarang kita lihat anak obesitas seringkali diledek atau bully di sekolah.
Kondisi tersebut tidaklah baik, anak sering di-bully akan merasa rendah diri, sehingga sulit bisa memunculkan rasa percaya dirinya.
Di negara Jepang dimana banyak anak umur sekolah melaksanakan bunuh diri lantaran di-bully oleh teman-teman di lingkungannya. [2]
#13. Gangguan perilaku
Anak obesitas lebih berisiko mengalami duduk masalah kecemasan, yang bisa berakibat menurunnya keterampilan dan belajarnya di sekolahnya. Hal ini terus berimplikasi pada gangguan sikap pada anak obesitas, yang menciptakan anak akan menarik diri dari lingkungan sosial. [2]
#14. Prestasi sekolah Anak menurun
Anak obesitas beresiko mempunyai lebih banyak kecemasan dan keterampilan sosial yang buruk. [1]
Penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris menemukan bahwa obesitas tidak hanya menghipnotis kesehatan anak, tetapi juga prestasinya di sekolah, terutama pada anak remaja perempuan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada sekitar 6.000 pelajar di Inggris, membandingkan antara indeks massa tubuh pada para pelajar, dari ketika mereka berusia 11-16 tahun dengan prestasi mereka di sekolah.
Sekitar 71% pelajar mempunyai berat tubuh normal, dan sekitar 15% pelajar mengalami obesitas pada awal penelitian dilakukan.
Para peneliti kemudian menawarkan ujian akademis berupa ujian bahasa inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam sebanyak 3 kali, yaitu dikala mereka berusia 11, 13, dan 16 tahun.
Dengan menyingkirkan faktor-faktor resiko lainnya, diantaranya status sosial ekonomi, IQ anak, dan siklus menstruasi, para peneliti menemukan (dari hasil penelitian panjang tersebut) bahwa remaja wanita yang sudah terkena obesitas ketika berumur 11 tahun memperoleh nilai yang lebih jelek ketika berusia 11, 13, dan 16 tahun, dibandingkan remaja yang tidak mengalami obesitas.
Obesitas menciptakan anak tidak percaya diri, tidak nyaman, tidak mengasihi dirinya sendiri, sampai bisa mengalami depresi. Hal ini berefek jelek pada kemampuannya dalam menyerap pelajaran di sekolah. [2]
#15. Psikologis anak terganggu
Masalah obesitas yang menerpa seroang anak tidak hanya menawarkan ancaman dari segi fisik, akan tetapi juga bisa menganggu kondisi psikisnya, menyerupai munculnya rasa depresi, sampai berujung pada penurunan kemampuan akademik di sekolahnya.
Untuk itu, dua hal yang perlu diterapkan pada anak yang kegemukan yaitu jaga teladan makannya dengan baik, dan yang kedua yaitu lalukan aktifitas fisik, hindari waktu luang anak malah dipakai berlama-lama untuk duduk di depan komputer atau hanya bermain game semata.
Akan tetapi, dorong sang anak untuk bermain aktifitas fisik di luar rumah, kalau bisa ajak jongging, bersepeda dan semacamnya, yang sanggup mengeluarkan keringat.
Masalah lainnya yang ditimbulkan dari obesitas pada anak:
#16. Gangguan ortopedi, yaitu duduk masalah dengan struktur kaki
#17. Gangguan makan menyerupai bulimia atau pesta makan
#18. Masalah organ hati, termasuk hati berlemak
#19. Gangguan pernapasan, menyerupai terganggunya aliran jalan masuk udara dalam dinding dada, yang mengakibatkan sesak napas (terutama dikala berolahraga).
#20. Apnea tidur yaitu kondisi yang mengakibatkan kesulitan bernafas dikala tidur. Hal ini membuatnya rentan merasa lelah dan menurunkan konsentrasi di siang hari
#21. Cardiomyopathy yaitu duduk masalah dengan otot jantung, disebabkan kondisi jantung bekerja terlalu keras untuk memompa darah.
#22. Obesitas di masa kanak-kanak bisa mengakibatkan obesitas di masa dewasa
#23. Menjadi gemuk sebagai anak atau remaja meningkatkan risiko banyak sekali penyakit dan gangguan di masa dewasa, terlepas dari apakah pandai balig cukup akal ialah obesitas atau tidak.
Faktor-faktor yang mengakibatkan bawah umur menjadi kelebihan berat badan:
- Memilih lemak tinggi dan kuliner manis (ini bukan pilihan sehat).
- Kurangnya kegiatan fisik, menghabiskan banyak waktu di kegiatan menetap menyerupai menonton TV, memakai komputer dan permainan elektronik.
- Orang renta kelebihan berat badan. Pola makan keluarga mempunyai imbas besar pada apakah seorang anak bisa mempunyai berat tubuh ideal.
- Faktor genetika (keturunan). Sehingga kika ada kecenderungan anak mengalami obesitas, orang renta harus lebih sadar menciptakan pilihan kuliner sehat untuk seluruh keluarga. [3]
Beberapa saran bagi orang renta yang mempunyai anak obesitas:
- Batasi aktifitas bermain komputer / laptop, gadget, game. Latih anak semoga tebiasa bergerak tubuhnya.
- Ajaklah anak untuk melaksanakan kegiatan di luar rumah, hal ini baik untuk fisiknya, dan juga untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
- Pilihkan anak kuliner yang sehat, menyerupai susu yang rendah lemak, daging, sayur dan buah.
- Hindari menawarkan anak kuliner cepat saji, mie instan, jnk food, snack ringan, kuliner yang tinggi kandungan manis, dan kuliner dengan lemak tinggi.
- Berikan sarapan pada anak sebelum berangkat ke sekolah, bawakannya bekal untuk makan siangnya di sekolah, sehingga orang renta bisa mengontrol asupan gizi anak dengan baik.
- Dalam mengolah makanan, utamakan dengan dikukus atau direbus, jangan sering-sering mengolah kuliner dengan cara menggoreng.
- Biasakan semoga anak untuk makan di meja makan, bukan di depan tv, layar computer, atau kamarnya. [2]
Makanan yang perlu hati-hati (konsumsinya dibatasi) yaitu yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak , menyerupai coklat dan permen, junk food, kue, coklat dan jenis kuliner mengandung kacang-kacangan dan keju berlebihan.
Catatan:
[1] Childhood obesity, Symptoms and causes - Mayoclinic.org
[2] 13 Bahaya Obesitas pada Anak Usia Sekolah (Penyebab & Cara Mengatasinya)
[3] Obesity in children, causes - Betterhealth.vic.gov.au
Semoga goresan pena ini bermanfaat. Sumber http://tips47.blogspot.com/
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "23 Ancaman Kegemukan Pada Kesehatan & Psikologi Anak"
Posting Komentar