Pengertian Resiko Operasional

|Pengertian Resiko Operasional|
Basel II Capital Accord secara khusus mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko kerugian yang timbul dari kegagalan atau tidak memadainya proses internal, insan dan sistem, atau kejadian-kejadian eksternal. Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah dilema yang berasal dari kegagalan suatu proses atau prosedur. Oleh lantaran itu, risiko operasional sesungguhnya bukan merupakan suatu risiko yang gres dan tidak hanya dihadapi oleh bank, walaupun semua bank akan menghadapi kegagalan dan harus mempunyai proses untuk mengatasinya. Risiko operasional merupakan risiko yang menghipnotis semua kegiatan perjuangan lantaran merupakan suatu hal yang inherent dalam pelaksanaan suatu proses atau acara operasional.

Bagi otoritas pengawas bank, penerapan managemen risiko akan mempermudah evaluasi terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank yang sanggup menghipnotis permodalan bank dan sebagai salah satu dasar evaluasi dalam tetapkan seni administrasi dan fokus pengawasan bank. Adapun tahap evolusi managemen risiko operasional dibagi menjadi empat pecahan tahap, yaitu:

Tahap 1: Identifikasi dan pengumpulan dataDalam tahap ini perusahaan perlu melaksanakan mapping banyak sekali risiko operasional yang ada dalam perusahaan dan membuat suatu proses untuk mengumpulkan data dan menjumlahkan kerugian.

Tahap 2: Penyusunan metrics dan trackingDalam tahap ini perusahaan perlu menyusun metric dan key risk indicator untuk tiap risiko operasional yang telah diidentifikasi dalam tahap sebelumnya, termasuk juga penyusunan sistem tracking data dan gosip frekuensi dan severitas suatu risiko tertentu.

Tahap 3: PengukuranTahap ini perusahaan perlu menyusun suatu metode untuk mengklasifikasi risiko operasional dari semua unit kerja.

Tahap 4: ManagemenTahap ini perusahaan perlu melaksanakan konsolidasi hasil dari tahap tiga untuk mendapat perhitungan alokasi modal untuk menutup risiko operasional dan analisis kinerja berbasis risiko dan redistribusi portofolio untuk menyesuaikan profil risiko perusahaan yang diinginkan.
(Muslich, 2007).

|Kejadian Risiko Operasional|Risiko operasional sangat terkait dengan banyaknya dilema yang timbul lantaran kelemahan proses di dalam bank. Namun demikian, risiko operasional tidak hanya terdapat pada bank saja, tetapi pada setiap jenis usaha. Risiko operasional merupakan risiko yang penting dan sanggup menghipnotis nasabah dalam sehari-hari. Itu sebabnya mengapa bank meningkatkan fokus perhatiannya pada proses, mekanisme dan pengawasan yang sejalan dengan risiko operasional.


Lembaga Pengawas Perbankan telah mendorong bank-bank untuk melihat proses operasional seluas mungkin dan mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mempunyai frekuensi rendah tetapi mempunyai efek yang tinggi (low frequency/high impact) selain risiko kredit dan risiko pasar. Ada dua faktor yang dipakai dalam pengelompokan insiden risiko operasional yaitu frekuensi dan dampak. Frekuensi yakni seberapa sering suatu insiden operasional itu terjadi, sedangkan efek yakni jumlah kerugian yang timbulkan oleh insiden risiko operasional.

Kejadian risiko operasional sanggup dikelompokkan kedalam empat jenis insiden menurut frekuensi dan efek risiko operasional tersebut, yaitu:
  1. Low Frequency/High Impact (LFHI)
  2. High Frequency/High Impact (HFHI)
  3. Low Frequency/Low Impact (LFLI)
  4. High Frequency/Low Impact (HFLI)
Secara umum pengelolaan risiko operasional memfokuskan pada dua jenis kejadian, yaitu Low Frequency/High Impact (LFHI) dan High Frequency/Low Impact (HFLI). LFHI sangat sulit untuk dipahami dan sangat sulit untuk diantisipasi serta LFHI mengakibatkan kerugian yang sangat besar bahkan sanggup mengakibatkan kejatuhan suatu bank. Sedangkan HFLI dikelola untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usaha.
Pada umumnya bank kurang memperhatikan insiden yang sifatnya Low Frequency/Low Impact (LFLI) lantaran biaya pengelolaan dan pemantauannya lebih tinggi daripada kerugian yang ditimbulkannya. Sedangkan High Frequency/High Impact (HFHI) dianggap kurang relevan lantaran jikalau jenis insiden ini timbul pada bank maka bank tersebut akan jatuh dalam waktu singkat. Dalam hal ini kerugian yang ada tidak akan sanggup diperbaiki dan pengawas bank akan mengambil langkah-langkah penyehatan bank.

Sumber:

Hanafi, 2006. Manajemen Risiko Operasional. Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta

 
Gambar
Pengertian Resiko Operasional 

Sekian uraian wacana Pengertian Resiko Operasional, Semoga bermanfaat...!

Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Resiko Operasional"

Posting Komentar