Pertanyaan yang diajukan ketika mengikuti wawancara kerja sebagai guru mungkin akan berbeda dengan wawancara kerja lainnya. Biasanya akan berbasis kepada sikap yang diinginkan pewawancara ketika Anda mengajar sebagai guru nanti. Untuk itu, simak tips menjawab wawancara kerja sebagai guru berikut ini!
1. Fokus pada siswa
Paparkan dengan terang bahwa Anda sangat concern dengan korelasi antar guru dan siswa. Begitu juga dengan pemahaman siswa akan pelajaran.
2. Research
Seperti wawancara pada umumnya, sebelum mulai, Anda harus mencari tahu segala hal mengenai daerah Anda melamar. Anda bisa bertanya pada teman, browsing di internet, dan sebagainya. Dengan demikian, Anda akan tahu apa saja hal-hal yang menjadi concern dan difokuskan daerah tersebut. Dari sanalah Anda bisa mencari celah memposisikan diri untuk menjadi sosok yang paling diharapkan mereka.
3. Pengalaman Mengajar
Anda akan lebih dipercaya dengan menceritakan pengalaman mengajar sebelumnya. Misalnya Anda pernah menjadi volunteer untuk mengajar bawah umur jalanan, guru privat untuk saudara atau tetangga, dan sebagainya. Jabarkan bagaimana cara Anda menyiasati banyak sekali abjad siswa, metode pembelajaran yang digunakan, dan sebagainya. Paparkan kisah Anda dalam mengajar, baik sukses maupun gagal. Tunjukkan juga cara Anda mengevaluasi hasil mengajar. Well, tidak ada guru yang tepat pastinya. Namun, setiap orang selalu punya kesempatan untuk melaksanakan perbaikan. Di penilaian berguru inilah Anda sebagai guru bisa mengidentifikais aspek pengajaran mana yang perlu dipertahankan maupun diubah. Untuk hal ini, Anda bisa coba menciptakan jurnal, di mana Anda sanggup mengukur kemajuan, juga kemunduran dalam acara berguru mengajar nantinya.
4. Sosok Guru Idola
Pada beberapa kesempatan, akan ditanyakan siapa dan bagaimana sosok guru idola berdasarkan Anda pribadi. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui bagaimana motivasi mengajar Anda. Jadi, persiapkan tanggapan terbaik dengan memberi salah satu teladan sosok guru yang Anda kagumi. Mulai dari sikap dan pedoman apa saja yang menginspirasi Anda dalam mengajar. Sertakan juga trik Anda dalam mengaplikasikan apa yang sudah Anda pelajari dari sosok tersebut ketika mengajar nantinya.
5. Tantangan
Biasanya, akan ada pertanyaan mengenai tantangan-tantangan apa saja yang akan dihadapi seorang guru. Nah, perekrut ingin tahu apakah Anda mengikuti gosip seputar pendidikan. Juga, menyerupai apa kemampuan Anda dalam melihat hal demikian secara citra besar. Oleh alasannya ialah itu, penting sekali untuk rajin membaca dan mencari tahu isu-isu terkini terkait kebijakan pemerintah, perkembangan di bidang pendidikan, pertolongan guru, dan sebagainya. Berdiskusilah dengan kepala hambar mengenai bagaimana pandangan Anda dalam menghadapi banyak sekali tantangan tersebut.
6. Bad Mouthing? BIG NO!
Jangan pernah bicara hal-hal negatif wacana orang dan hal lain. Mulai dari daerah bekerja sebelumnya, siswa, atau orang renta yang pernah Anda temui. Justru, jelaskan bahwa Anda menerima banyak pelajaran dari apa yang sudah berlalu.
7. Media Sosial
Guru zaman kini tentu mengikuti perkembangan zaman, bukan? Pasti banyak di antara bapak/ibu guru yang punya media sosial. Nah, janganlah dijadikan daerah untuk berkeluh kesah, memancing keributan, atau selfie semata. Gunakan media umum sebagai daerah untuk mencari dan membuatkan informasi yang terkait dengan guru. Coba kini cek lagi, apa konten dari setiap media umum Anda banyak hal-hal negatif? Jika ya, sebaiknya bersihkan dulu biar perekrut tidak menemukan yang "aneh-aneh".
8. Kelebihan dan kekurangan
Perekrut niscaya mencari sosok guru yang bisa jadi seorang pembelajar. Dalam memaparkan kelebihan yang Anda miliki, berikanlah tanggapan yang luas namun tetap terkait dengan bidang. Misalnya, bisa bekerja dengan tim, di bawah tekanan, administrasi konflik, disipin waktu, dan sebagainya. Berusahalah sediplomatis mungkin, menyerupai "Saya kurang bisa mengekspresikan diri di depan umum. Namun, saya selalu berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.". Nah, untuk kekurangan, hindari tanggapan yang menawarkan kesan buruk, contohnya pemalas. Menuturkan kelemahan berarti Anda mempunyai kesadaran diri dan wawasan untuk memperbaiki diri. Usahakan selalu menjelaskan perjuangan yang Anda lakukan untuk mengatasi kekurangan.
Intinya, selalu jujur dalam menjawab setiap pertanyakan yang diajukan. Bersikap sebaik dan profesional ke semua orang yang Anda temui. Anda tidak akan tahu bila salah satu orang yang Anda lewati akan jadi perekrut atau siswa. Jangan lupa untuk berpakaian rapi ya! Good luck! (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "8 Tips Sukses Wawancara Kerja Sebagai Guru"
Posting Komentar