Teknologi.id – Full stack developer adalah profesi yang serba bisa. Mereka mempunyai keterampilan mendesain dan juga sanggup membangun sistem backend yang kuat. Mereka tidak hanya berpengalaman dalam merancang desain prototipe produk dengan cepat dengan banyak sekali teknik mereka, tetapi juga bisa menghadirkan sudut pandang yang lebih luas dengan contoh pikir aktif.
Full stack developer tau bagaimana cara bekerja dengan database, server, rekayasa sistem tergantung pada proyek, web stack, mobile stack, atau application stack. Mereka dapat dengan gampang beralih antara front dan back end development menurut persyaratan yang dibutuhkan.
Baca juga: 20 Tool Paling Berguna untuk Programmer dan Developer (Bag.1)
Selain itu, full stack developer sanggup memprogram browser (menggunakan JavaScript, jQuery, Angular, dll), server (menggunakan PHP, ASP, Python atau Node) dan juga sanggup bekerja dengan basis data memakai SQL, SQLite atau MongoDB.
Pada artikel ini, Teknologi.id akan membagikan beberapa tips penting yang akan membantu-mu menjadi full stack developer. Berikut selengkapnya.
Tips Penting untuk Menjadi Full Stack Developer
1. Mulai dengan Bahasa Pemrograman
Jika kau ingin berkarier dalam ranah full stack development, kau harus terampil dalam banyak sekali bahasa pemrograman. Memang benar bahwa logika dan algoritma yaitu hal yang paling penting, tetapi untuk menjadi full stack developer, kau harus kompeten dalam penataan, perancangan, implementasi, dan pengujian proyek menurut bahasa pemrograman tunggal atau ganda.
Misalnya, kalau kau memakai JAVA, maka kau perlu menjadi efisien dalam desain dan pemrograman berorientasi objek, contoh desain, komponen berbasis J2EE dan sebagainya.
2. Pelajari Manajemen Kode dan Kontrol Versi
Ketika kau mengerjakan proyek yang lengkap, mengelola kode-mu yaitu menjadi hal yang paling penting, tau bagaimana cara menyebarkan file secara efisien dengan anggota tim dan memastikan cara yang tepat untuk kontrol versi.
Jika kau sedang menuju ranah full stack development, pelajari Git dan mulai gunakan Github. Git yaitu perangkat lunak yang memungkinkan-mu untuk melaksanakan kontrol versi, melacak semua perubahan berbeda pada file arahan dan yang telah melakukannya. Ini juga memungkinkan-mu menyebarkan dan bertukar arahan dengan pengembang lain dengan mudah.
Git dipakai oleh banyak perusahaan perangkat lunak besar dan bisa menjadi laba dikala kau menghadiri wawancara kerja. Misalkan, perubahan terbaru dalam file arahan menjadikan kegagalan aplikasi. Dalam hal ini, kau sanggup memakai Git untuk mengembalikan perubahan tanpa kerumitan lebih lanjut.
3. Gunakan Framework dan Libraries Pihak Ketiga
Framework yang baik menyediakan fungsi dan objek yang didefinisikan atau tidak ditentukan yang sanggup ditimpa oleh pemrogram dan mengembangkan aplikasi mereka. Di sisi lain, library menyediakan fungsi, metode, dll yang sanggup kau panggil melalui kode-mu untuk mengimplementasikan fungsionalitas tertentu.
Jika kau ingin menjadi seorang full stack developer, memulai setiap proyek dari awal bukanlah inspirasi terbaik. Kamu harus terus berguru framework yang berbeda dan memakai libraries pihak ketiga untuk meningkatkan keterampilan-mu. Misalnya, Spring, Hibernate, Python, Django, dll.
Baca juga: 20 Tool Paling Berguna untuk Programmer dan Developer (Bag.2)
4. Keterampilan Desain UI dan UX
User Experience (UX) terutama tergantung pada User interface (UI), dan seberapa baik kau telah memakai teknologi front-end. Keberhasilan produk apa pun juga tergantung pada UI dan UX-nya. Saya telah membaca banyak artikel ihwal full stack development, tetapi hanya sedikit dari mereka yang berbicara ihwal keterampilan mendesain.
Kamu juga harus memahami prinsip dan keterampilan desain prototipe dasar, desain UI dan UX. Sementara menguasai beberapa bahasa front-end menyerupai HTML5, CSS3, dan kemampuan untuk bekerja dengan libraries pihak ketiga yang terkenal menyerupai JQuery, AngularJS, dll yaitu selalu dibutuhkan.
5. Belajar Menangani Basis Data
Menangani banyak basis data tanpa gangguan atau persoalan apa pun yaitu salah satu keahlian terbesar full stack developer. Saat ini, ada opsi database yang cukup tersedia seperti MySQL, MongoDB, Redis, Oracle, dll.
Jika kau menciptakan aplikasi web atau layanan online apa pun, MongoDB yaitu pilihan yang sempurna. Tetapi untuk proyek yang lebih besar, MySQL dan Oracle yaitu pilihan yang lebih disukai. Kamu harus tahu cara mengelola banyak basis data, berinteraksi dengan mereka, mengambil data, dll. Terakhir, untuk meningkatkan kinerja basis data-mu melalui sumbangan caching, Redis sanggup digunakan.
Baca juga: 20 Tool Paling Berguna untuk Programmer dan Developer (Bag.3-Habis)
Itulah 5 tips penting untuk orang-orang yang ingin berkarier dalam bidang full stack development. Yang perlu kau ingat yaitu apakah kau akan mulai berguru hari ini atau masih menunda-nunda selama beberapa bulan, waktu akan berlalu.
Full stack development bukanlah sesuatu yang bisa kau kuasai dalam semalam. Mulailah dengan pengetahuan mendasar-mu, perkuat keterampilan inti, praktikkan lebih banyak dan suatu hari kau niscaya bisa menjadi seorang full stack developer yang sukses.
Semoga artikel ini sanggup bermanfaat untukmu.
(DWK)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ 5 Tips Penting Untuk Menjadi Full Stack Developer"
Posting Komentar