Menggali Tugas Administrasi Tim Di Balik Jawara Dunia Mobile Legend

Technologue.id, Jakarta – Kesuksesan sebuah tim esports ketika meraih kemenangan di suatu tabrak tidak lepas dari pengelolaan administrasi yang solid. Mulai dari talent, manajer, director, hingga tim sales dan marketing, mempunyai andil yang besar bagi keberlangsungan manajamen yang baik untuk berkembang.


Dijelaskan Justin Widjaja, Manager Director ONIC, masing-masing divisi mengemban tanggung jawab penting supaya operasional tim berjalan lancar.


“Di struktur manajemen, ada manajer di banyak sekali business department. Ada eSport Director untuk mengurus scouting, kemudian tim sales dan marketing yang mempromosikan tim, branding, dan mencari sponsor. Bahkan ada beberapa tim yang mempunyai merchandise department untuk memproduksi barang-barang dari tim kreatif. Masing-masing divisi harus berdikari dan melaksanakan fungsi masing-masing,” kata Justin, ketika GeekTalk for Gamers, di Jakarta, Sabtu (29/6/2019).


Misalnya tugas seorang manajer di sebuah tim esports. Sosok ini merupakan elemen penting dalam berkerjanya sebuah organisasi esports, selain pemain dan pemilik tim tentunya. Seorang manajer bertanggung jawab sebagai individu yang harus mengelola sebuah tim supaya tim tersebut sanggup menghasilkan capaian yang lebih baik dari waktu ke waktu.


Selain itu, sosok manajer harus sanggup menemui titik keseimbangan di dalam team supaya sanggup erat dengan pemain.


“Agar tetap solid, manager harus cukup erat dengan player, alasannya yaitu talent yaitu aset. Finding the right balance. Namun batasan tetap ada,” ujarnya.


Dalam menentukan anggota timnya, ONIC melaksanakan pencarian talenta ke lapangan, menyusuri setiap pemain muda potensial yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, kadang pencarian pemain esports bahkan melibatkan proses transfer layaknya pertukaran pemain di dunia sepak bola.


“Kami juga mengambil pemain dari kawasan yang masih sekolah. Diajak ke Jakarta, mereka mau. Tapi kan perlu ada izin orang tua. Makara permasalahannya bukan di umur, tapi di orang bau tanah yang belum tentu kasih ke Jakarta,” ujarnya.


Untuk mengumpulkan sponsor, divisi sales dan marketing berperan penting di sini. Mereka harus mempromosikan tim sekaligus branding supaya ada nilai jualnya. Karena untuk memenuhi kebutuhan operasional tim, tidak selalu mengandalkan partisipasi turnamen.


“Business model tim esports tidak hanya soal kompetisi, alasannya yaitu tidak akan menutup operational cost. Business modelnya yaitu content yang dijual menyerupai exposure, reach, dan engangement. Engangement dengan penggemar sanggup melalui media sosial. Untuk meningkatkan hal itu, kita harus bikin konten creation,” ungkap Justin.


Tim ONIC Esports sendiri gres saja memenangkan grand tamat turnamen Mobile Legends Bang Bang South East Asia Cup (MSC) 2019. Dalam pertandingan yang berlangsung di Manila, Filipina, mereka berhasil menundukkan tuan rumah dan tim dari Malaysia, Singapura, Kamboja, Laos, Thailand, Myanmar, dan Vietnam.


Kemenangan ini menambah daftar panjang gelar juara tim ONIC Esports. Sebelumnya mereka juga telah menjuarai Piala Presiden 2019 dan Mobile Legends Pro League (MPL) Season 3.


Kemenangan yang diraih ONIC Esports di MSC 2019 menjadi momentum bersejarah bagi perkembangan esports Indonesia di mata dunia, alasannya yaitu untuk pertama kalinya Indonesia berhasil membawa pulang piala ini sehabis tahun kemudian turnamen MSC selalu dikuasai oleh tim-tim Filipina.


Berbicara seputar esports, Indonesia mempunyai banyak tim esports yang sudah mengharumkan nama nusantara hingga kancah internasional. Ekosistem industri esports yang sudah mulai terbentuk mendorong . Selain dari pihak swasta, esports juga sedang menerima sorotan dari pihak pemeritah.


“Bicara ekosistem, hype industri esports ini kini kurang lebih sama menyerupai booming digital dan startup. Membangun ekosistem secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga ke hilir. Pemerintah sanggup support melalui regulasi, akomodasi birokrasi. Lalu, hilirnya ada infrastruktur device dan koneksi internet sehingga sanggup reach segmen dari bawah hingga atas,” ungkap Justin.


Dalam pembangunan ekosistem tersebut, berdasarkan dia, tugas Pemerintah bukan hanya sekedar mengantarkan atlet ke banyak sekali pertandingan tingkat internasional, tetapi juga sekaligus menggalakkan esports sebagai olahraga gres bagi seluruh generasi muda di Indonesia.


Technologue.id kembali menghelat program #GeekTalk untuk menanggapi warta terkini yang mempunyai urgensi serta daya tarik tinggi di dunia teknologi. Mengambil tempat di Akademi Cafe Bendungan Hilir, Jakarta, Sabtu (29/06/2019), tema yang diangkat kali ini seputar industri game online yang tengah berkembang di Indonesia.


Acara ini berlangsung sukses dan menerima respon konkret dari para audience dan tamu seruan yang hadir. Mereka juga antusias mendengarkan para pembicara yang dihadirkan di workshop ini, yaitu Justin Widjaja (Managing Director Onic eSport), Indra Hadiyanto (Chief Operational Officer Tim eSports Alter Ego, dan Rezaly S Afhany (Manager eSport Telkomsel).


Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menggali Tugas Administrasi Tim Di Balik Jawara Dunia Mobile Legend"

Posting Komentar