Waspada Penyakit Bell’S Palsy (Muka Miring Sebelah)

Mungkin para pebaca gres mendengar nama penyakit ini Waspada Penyakit Bell’s Palsy (Muka Miring Sebelah)
Mungkin para pebaca gres mendengar nama penyakit ini, amanya yaitu penyakit Bell’s palsy, penyakit Bell’s palsy yaitu penyakit kerusakan syaraf, dimana penyakit ini menyerang saraf ke 7 yang ada dibagian muka yang mengakibatkan syaraf dibagian muka tidak bekerja, walhasil bagia wajah akan mengendor (tidak kencang), penyakit ini menyerang pada semua jenis kelamin laki-laki maupun wanita, bell’s palsy juga bisa menyerang segala usia, baik bayi, anak-anak, remaja, cukup umur maupun orng tua. Serangan penyakit bell’s palsy biasanya tiba secara mendadak, namun tidak selalu juga penyakit ini dating mendadak, tanda-tanda awal terjadinya bell’s palsy hingga terjadinya kelumpuhan saraf sehingga menimbulkan perubahan terutama pada bentuk wajah dan posisi bibir yang tidak simetris lagi antara 1 - 5 tahun, dan fase terjadi pergeseran bentuk dari normal ke gila bisa terjadi antara 1 hari- 1 minggu.

Jika pembaca terkena penyakit ini, maka janganlah panik, apalagi patah semangat, penyakit ini bukanlah stroke dan tidak terlalu membahayakan, penyakit ini juga bukan tidak bisa disembuhkan. Meskipun penyakit ini tidak terlalu menyiksa (tidak menimbulkan sakit) tapi mungkin menjadikan penderita minder dan tidak percaya diri. Ini dikarenakan bentuk wajah atau muka menjadi asimetris/tidak normal.menjadi mencong/melorot sebelah, tidak jarang penderita Bell’s palsy mengalami drop mental dan patah semangat, dalam kondisi ibarat ini sangat diharapkan ketenangan bagi para penderita.
Dibawah ini penulis kaan coba rangkum golongan dan jenis bells’s palsy menurut penyebab terjadinya penyakit ini.

Bell’s palsy temporary

Jenis ini termasuk kategori ringan dan bisa disembukan dengan cara pengompresan atau pemijatan ringan pada area yang terkena Bell’s palsy, adapun penyebab awalnya biasanya lantaran kedinginan di sekitar area kepala dan leher, jenis kategori ringan ini biasanya menyerang bawah umur dan ibu hamil , kategori penyakit ini bisa sembuh dengan cara dikompres dengan air hangat ,pemulihan akan membutuhkan waktu maksimal pada 2 bulan.

Bell’s palsy area

Jenis ini terjadinya inveksi pada area Bell’s palsy, yang mana terjadi pergeseran (melintir) pada saraf yang mengendalikan gerakan pada muka, pendengaran, selaput mata, lidah, kulit kening dan bibir.yang mana di area sekitar saraf tersebut terjadi inveksi pembengkakan kelenjar tiroid. 

Bell’s palsy cidera
Jenis Bell’s palsy cidera yaitu terjadinya kerusakan pada jalur saraf pada area saraf ke 7 , sedangkan penyebabnya yaitu lantaran benturan keras pada area pipi, tengkuk dan leher, sehingga terjadi pergeseran syaraf dikarenakan adanya benturan keras, jenis ini biasanya terjadi pada kasus kecelakaan kendaraan, olahraga, benturan dan sejenisnya, kemungkinan waktu penyembuhannya membutuhkan waktu 6 bulan.

Bell’s palsy  Stres Otot
Jenis Bell’s palsy ini disebabkan lantaran aktifitas yang berat serta terjadinya perubahan suhu yang ekstrim, hal ini akan mengakibatkan kondisi otot leher menegang yang menimbulkan tarikan berpengaruh pada saraf ke 7, biasanya jenis Bell’s palsy ini ditandai dengan tanda-tanda antara lain pegal pada leher, bahu dan kesemutan pada ubun ubun, biasanya disertai sakit kepala dan kedutan pada cuilan tertentu wajah, jenis Bell’s palsy ini ditandai terdapat benjolan pada leher belakang  atau bawah telinga. Biasanya jenis Bell’s palsy ini menyerang orang yang mempunyai kesibukan didepan monitor selama berjam-jam, penyembuhan jenis Bell’s palsy ini membutuhkan waktu yang cukup usang antara 1 hingga 3 tahun.

Bell’s palsy ekstrim fluktualy
Jenis Bell’s palsy ini terjadi jawaban perubahan cuaca yang drastic, yang menimbulkan tidak mampunya saraf pada wajah melaksanakan respon cepat dan dalam beradaptasi, sehingga menimbulkan problem pada saraf ke 7, jenis Bell’s palsy ini biasanya disebabkan pada kondisi berada diruangan ber AC yang kemudian memicu pembekuan saraf ke 7, kena angin malam dikala berkendara, kena air hujan pada cuilan kepala, mengguyur kepala memakai air, membiarkan rambut basah, minum minuman hambar dikala cuaca dan suhu panas.

Bell’s palsy genetika
Bell’s palsy tidaklah, namun jikalau orang tuanya pernah mengalami bells palsy maka anaknya juga mempunyai resiko terkena bells palsy, tentunya kadarnya bervariasi, penyembuhan untuk jenis Bell’s palsy ini bisa memakan waktu antara 1 ahad - 1 bulan
 
Faktor Penyebab Bell’s palsy secara umum
  1. terjadinya tekanan berat pada cuilan otot, terutama otot area leher, mata, bahu dan punggung.
  2. Terjadinya inveksi kelenjar tiroid yag mempengaruhi pada jalur saraf ke 7
  3. Berada dalam ruangan atau daerah dengan suhu rendah antara 15 derajad, seringnya terkena angin yang mengarah pada wajah/ubun-ubun eksklusif yang berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama.
  4. Benturan secara tiba-tiba yang mempengaruhi salah satu jalur otot dan saraf yang terhubung pada saraf ke 7, sehingga mengakibatkan pergeseran saraf menimbulkan pembengkakan dan berlanjut menjadi bells palsy.
  5. Cara dan teladan tidur yang kurang dan tidak sehat, diantaranya tidur telungkup yang menciptakan otot leher menjadi melintang, kebiasaan menempelkan muka pada lantai.
Cara mendiagnosa penyakit Bell’s palsy, investigasi untuk memastikan diagnose terkena penyakit Bell’s palsy bisa dilakukan dengan dua cara, diantaranya :

1.    Electromyography (EMG)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur aktivitas pedoman listrik otot sewaktu merespon rangsangan yang dilakukan terhadap wajah dan sanggup memperlihatkan seberapa banyak kerusakan saraf yang terjadi diarea sekitar wajah, serta dapat  memastikan separah mana penyakit Bell’s palsy diderita. 

2.    Imaging scans
Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode sinar rongen (X-ray), magnetic resonance imaging (MRI), atau computerized tomography (CT) yang lebih sanggup memastikan penyebab gangguan syaraf tersebut.

Gejala umum terkena penyakit Bell’s palsy yang biasanya dirasakan :

  • Penderita engalami pusing dan pegal pada cuilan leher hingga bahu dan pergelangan tangan.
  • Seringnya terjadi kedutan pada cuilan bawah bibir, samping hidung, dan pelipismata.
  • Muka terihat tidak simetris/menceng/penyok dn ketika senyum bibir akan lebih mengarah ke arah samping.
  • Susah berkumur, meniup, dan ketika memakan makan, masakan akan tertaut balik dibagian bibir bawah.
  • Terjadinya pergeseran bibir bawah/melintir, cuilan lingkar bibir miring dan terjadi bisul sebelah.
  • Tidak sanggup mengerutkan dahi dan alis mata tidak bisa digerakan.
  • Tidak bisa menggerakkan tonjolan pada pipi, dan pipi terasa kaku (mati gerak).
  • Otot mata jadi kendor dan mata selalu berair.
  • Merasakan nyeri pada bagian-bagian tertentu disekitar area leher ke atas.
  • Mata tak bisa berkedip secara bersamaan.
  • Kelopak mata menyempit, lambat berkedip, gampang kemasukan air lantaran tidak bisa melaksanakan gerakan reflek menutup mata.
  • Seringnya terjadi kedutan pada cuilan bawah bibir dan cuilan lainya disekitar muka.
  • Bagian pengecap terasa keluh dan kaku sehingga tidak lancar dan tidak terperinci dikala bicara.
  • Berkurangya indra pendengaran.
Cara menjaga diri biar tidak terkena penyakit Bell’s palsy (tindakan preventif agarterhindar dari penyakit Bell’s palsy)
  • Jangan pernah tidur telungkup dengan cuilan muka melekat pada lantai yang dingin.
  • Jangan sekali-kali mengarahkan kipas angin pada cuilan wajah dan kepala secara langsung
  • Biasakan memakai masker muka ketika bepergian memakai sepeda motor.
  • Lakukan pengeringan rambut sehabis mandi dan hindari eksklusif tidur sebelum rambut anda kering
  • Usahakan suhu hambar pada ruangan yang ber AC tidak mengena eksklusif pada kepala cuilan muka dan leher.
  • Jangan lakukan pemijatan/urut pada cuilan leher dikala demam tinggi
  • Jangan olahraga tanpa terlebih dahulu melaksanakan pemanasan, terutama olah raga yang bekerjasama dengan bergelantung.
  • Lakukan relaksasi dengan pemijatan ringan pada cuilan wajah dan leher tiap bulan bagi yang mempunyai aktifitas tinggi di depan Komputer.
  • Hindari mandi memakai air hambar pada malam hari jikalau kondisi tubuh tidak benar-benar prima.
  • Gunakan epilog kepala dikala kehujanan.
  • Jangan melaksanakan pengompresan memakai es pada area muka ,leher dan kepala.
  • Hindarkan penggunaan bantal terlalu tinggi pada dikala tidur.
Latihan yang diharapkan biar terhindar dari serangan Bell’s palsy
Latihan menggerakkan wajah dilakukan minimal 2 – 3 kali sehari, kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya, untuk itu lakukan gerakan wajah sebaik mungkin. Pada fase akut, latihan sanggup diawali dengan kompres hangat pada cuilan wajah, kemudian lakukan pemijatan pada wajah untuk meningkatkan pedoman darah pada otot-otot wajah.

Lanjutkan dengan gerakan-gerakan pada area wajah dan pada are tertentu, ini dimaksudkan biar sanggup merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakkan otot-otot wajah. Gerakan yang sanggup dilakukan berupa:

  1. Tersenyum lebar
  2. Membuka verbal lebar2 dan menggerakkannya kekanan dan kekiri
  3. Mencucurkan verbal (monyong)
  4. Bersiul-siul
  5. Mengatupkan bibir
  6. Mengerutkan hidung
  7. Mengerutkan dahi
  8. Menarik sudut verbal secara manual dengan memakai telunjuk dan ibu jari
  9. Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari panjang (selain ibu jari)
  10. Menutup mata (merem melek)
Demikian ulasan wacana penyakit Bell’s palsy yang coba saya rangkum, semoga gosip ini sanggup menawarkan manfaat bagi para pebaca semuanya, dan semoag dengan postingan ini kita semua sanggup terhindar dari penyakit Bell’s palsy dan semenjak dini sanggup kita hindari dengan menerapkan teladan hidup sehat. Terimakasih.

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Waspada Penyakit Bell’S Palsy (Muka Miring Sebelah)"

Posting Komentar