Aku menulis ini ketika engkau sedang tertidur lelap berbunga berjuta mimpi indah, di ketika langkah kaki-kaki waktu berderap niscaya beranjak di hari kelahiranmu.
Dengan perjalanan yang sedang saya lakukan sekarang, saya menghabiskan banyak waktu dan siapa yang akan tahu? Aku takut saya tidak akan kembali padamu. Mungkin esok saya tidak tahu apa yang terjadi padaku. Mungkin esok saya tidak bisa memberitahu padamu betapa saya mengagumimu, dengan segala yang kau lakukan untuk membuatku bahagia. Mungkin esok saya tidak lagi mengandalkanmu, ketika kau menanti sampai dinihari menjelang, sehingga saya selalu mencicipi ada cinta menyambutku pulang. Ketika kau membuatku tertawa dalam kebahagiaan yang terasa tiada akhirnya, ketika kau mencoba terus berbicara meski saya tidak, ketika kau mengingatkan pada salah satu bencana yang telah lalu. Untuk semua itu dan hal lainnya. Mungkin esok saya tak sanggup lagi melihatmu. Jika benar, maka ku haturkan sepenuh jiwa terima kasih untuk semua pengorbanan dan bakti mu kepada suami mu ini. Dan kalau esok saya tidak bisa memberitahumu lagi untuk yang terakhir, Aku mencintaimu. Aku milikmu selamanya.
Untuk seorang perempuan yang saya cintai sepenuh jiwa, yang padamu telah saya lisankan komitmen suci di ketika saya menikahimu dulu di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, untuk menjagamu, menghargaimu, membahagiakanmu, mencintaimu, SELALU! Dalam senang dan susahku, dalam sehat dan sakitku.
aku mencintaimu. saya milikmu selamanya.
Istriku, sang tulang rusuk yang telah menyatu denganku,
aku tahu, kau sangat sibuk di hari-harimu. Mengurus aku, si bayi dewasamu yang terkadang bersikap menyebalkan, mengurus lima buah hati kita yang lucu dan menggemaskan serta menjaga rumah daerah kita berteduh semoga selalu rindang oleh daun-daun kasih sayang.
Maafkan saya bila belum sepenuhnya bisa membahagiakan dan mengabulkan semua pintamu. Maafkan saya bila belum sepenuhnya ada di sisimu setiap ketika engkau butuh. Maafkan saya yang terkadang kerap membuatmu kebingungan alasannya ialah diamku. Maafkan saya yang sering menjadi egois, hanya ingin dilayani tanpa pernah tahu menyerupai apa melayani itu. Maafkan saya yang terkadang membuatmu menangis rahasia alasannya ialah meninggalkanmu untuk secuil kesenanganku.
kau, sang tulang rusuk yang telah menyatu denganku
Maafkan saya .. Maafkan saya .. Maafkan saya ..
di hari-harimu yang lelah, izinkan aku, suamimu mencurahkan perasaan terdalamku kepadamu, semoga tak kulihat lagi kebingunganmu, semoga tak kudengar lagi sedu sedanmu,
aku ingin selamanya engkau ada di sisiku, tak tergerus kebosanan apalagi kebimbangan melalui perjalanan panjang hidup bersamaku.
Istriku, bidadari paling indah di mataku,
simpanlah kenangan perjalanan kita sebanyak yang bisa engkau simpan sayang, untuk kita menua dan untuk belum dewasa buah cinta kita.
kau, bidadari paling indah di mataku
Istriku, sekuntum bunga yang selalu merekah di kepalaku,
maukah engkau selalu memasakkan makanan buatku setiap hari?
karena saya tahu, di dalam makanan itu, dipenuhi oleh bumbu peluh cinta dan pengorbanan yang nrimo dari istriku dan ibu dari anak-anakku tercinta.
kau, sekuntum bunga yang selalu merekah di kepalaku
Istriku, yang engkaulah segalanya bagiku,
bila saya kembali ke rumah di hari-hari lelahku, sambutlah saya selalu dengan senyum manis, badan harum dan pakaian terbaikmu alasannya ialah saya duka melihatmu kalau parasmu bermuka muram, dan berbau peluh. Terus jelas saya merasa telah gagal menjadi laki-lakimu.
Jadilah engkau istriku yang memancarkan sinar surgawi para dewi bagi hari-hariku serta belum dewasa kita.
Istriku, ibu dari belum dewasa terkasihku,
jadilah istri dan ibu yang baik bagiku dan belum dewasa kita, pada matamu yang berpijar saya bisa menatap hari depan yang berat saya lalui. Aku percaya engkau ialah pilihan terbaik yang tiba dari Tuhan untukku,
terima kasih untuk semua pengertian dan pengorbananmu,
engkau perempuan terhebat dan selalu akan hebat dalam hatiku, jadilah bidadariku di dunia dan di darul abadi kelak. Selamanya berdua ..
Selamat Pagi, Selamat Ulang Tahun .. Semoga semakin bijaksana dan selalu berkah dalam limpahan ridho dan rizki-Nya, aamiin ..
Jakarta, 6 Oktober 2017, 03:39 am
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ 6.10.17 : Surat Untuk Yenti"
Posting Komentar