Ciri-ciri enzim
Enzim merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, sanggup digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH, diharapkan dalam jumlah sedikit, dan sanggup bekerja secara bolak-balik.
Enzim merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, sanggup digunakan berulangkali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH, diharapkan dalam jumlah sedikit, dan sanggup bekerja secara bolak-balik.
1. Protein
Sebagian besar enzim (kecuali ribozime), ialah protein.Dengan demikian sifat-sifat yang dimilikinya sama dengan sifat sifat protein, yaitu: menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH
Sebagian besar enzim (kecuali ribozime), ialah protein.Dengan demikian sifat-sifat yang dimilikinya sama dengan sifat sifat protein, yaitu: menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH
2. Bekerja secara khusus
Enzim tertentu hanya sanggup mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak sanggup mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh: di dalam usus rayap terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulase sehingga rayap sanggup hidup dengan makan kayu lantaran dapt mencerna selulosa (salah satu jenis karbohidrat/polisakarida). Sebaliknya insan tidak sanggup mencerna kayu, meskipun mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang sanggup mencerna amilum/pati (yang juga merupakan jenis polisakarida). Enzim amilase dan selulase masing-masing bekerja secara khusus.
Enzim tertentu hanya sanggup mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak sanggup mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh: di dalam usus rayap terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulase sehingga rayap sanggup hidup dengan makan kayu lantaran dapt mencerna selulosa (salah satu jenis karbohidrat/polisakarida). Sebaliknya insan tidak sanggup mencerna kayu, meskipun mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang sanggup mencerna amilum/pati (yang juga merupakan jenis polisakarida). Enzim amilase dan selulase masing-masing bekerja secara khusus.
3. Dapat digunakan berulang kali
Enzim sanggup digunakan berulang kali lantaran enzim tidak berubah pada ketika terjadi reaksi. Meskipun dalam jumlah sedikit, adanya enzim dalam suatu reaksi yang dikatalisirnya akan mempercepat reaksi, lantaran enzim yang telah bekerja dalam reaksi tersebut sanggup digunakan kembali.
4. Rusak oleh panas
Enzim ialah suatu protein yang sanggup rusak oleh panas disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas 50°C. Reaksi kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar 10oC. Kenaikan suhu di atas suhu 50°C tidak dapatmeningkatkan reaksi yang dikatalisir oleh enzim, tetapi justru menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapatbekerja. Demikian juga apabila kita memesan enzim-enzim dari luar negeri, biasanya dikirim dalam pengepakan khusus dalam es kering supaya tidak rusak dalam perjalanan, dan enzim tersebut disimpan dalam lemari es. Suhu rendah tidak merusak enzimtetapi hanya menonaktifkannya saja.
Enzim ialah suatu protein yang sanggup rusak oleh panas disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas 50°C. Reaksi kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar 10oC. Kenaikan suhu di atas suhu 50°C tidak dapatmeningkatkan reaksi yang dikatalisir oleh enzim, tetapi justru menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapatbekerja. Demikian juga apabila kita memesan enzim-enzim dari luar negeri, biasanya dikirim dalam pengepakan khusus dalam es kering supaya tidak rusak dalam perjalanan, dan enzim tersebut disimpan dalam lemari es. Suhu rendah tidak merusak enzimtetapi hanya menonaktifkannya saja.
5. Diperlukan dalam jumlah sedikit
Oleh lantaran enzim berfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi, maka jumlah yang digunakan sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim sanggup bekerja berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
Oleh lantaran enzim berfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi, maka jumlah yang digunakan sebagai katalis tidak perlu banyak. Satu molekul enzim sanggup bekerja berkali-kali, selama molekul tersebut tidak rusak.
6. Dapat bekerja bolak-balik
Umumnya enzim sanggup bekerja secara bolak-balik. Artinya, suatu enzim sanggup bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya sanggup pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. Pada tumbuhan, proses fotosintesis menghasilkan glukosa. Apabila glukosa yang dihasilkan dalam jumlah banyak, maka glukosa tersebut diubah dan disimpan dalam bentuk pati. Pada ketika diperlukan, contohnya untuk pertumbuhan, pati yang disimpan sebagai cadangan masakan tersebut diubah kembali menjadi glukosa.
Umumnya enzim sanggup bekerja secara bolak-balik. Artinya, suatu enzim sanggup bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya sanggup pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. Pada tumbuhan, proses fotosintesis menghasilkan glukosa. Apabila glukosa yang dihasilkan dalam jumlah banyak, maka glukosa tersebut diubah dan disimpan dalam bentuk pati. Pada ketika diperlukan, contohnya untuk pertumbuhan, pati yang disimpan sebagai cadangan masakan tersebut diubah kembali menjadi glukosa.
7. Kerja enzim dipengaruhi lingkungan Lingkungan yang kuat pada kerja enzim ialah suhu, pH, hasil akhir, dan zat penghambat.
1 Suhu
Enzim bekerja optimal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuhdan akan rusak pada suhu tinggi. Biasanya enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0°C atau di bawahnya), tetapi tidak rusak. Jika suhunya kembali normal enzim bisa bekerja kembali. Sementara pada suhu tinggi, enzim rusak dan tidak sanggup berfungsi kembali.
Enzim bekerja optimal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuhdan akan rusak pada suhu tinggi. Biasanya enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0°C atau di bawahnya), tetapi tidak rusak. Jika suhunya kembali normal enzim bisa bekerja kembali. Sementara pada suhu tinggi, enzim rusak dan tidak sanggup berfungsi kembali.
2. pH
Enzim bekerja optimal pada pH tertentu, umumnya pada pHnetral. Pada kondisi asam atau basa, kerja enzim terhambat. Agar enzim sanggup bekerja secara maksimal, pada penelitian/percobaan yang memakai enzim, kondisi pH larutan dijaga supaya tidak berubah, yaitu dengan memakai larutan penyangga (buffer)
Enzim bekerja optimal pada pH tertentu, umumnya pada pHnetral. Pada kondisi asam atau basa, kerja enzim terhambat. Agar enzim sanggup bekerja secara maksimal, pada penelitian/percobaan yang memakai enzim, kondisi pH larutan dijaga supaya tidak berubah, yaitu dengan memakai larutan penyangga (buffer)
.3. Hasil akhir
Kerja enzim dipengaruhi hasil akhir. Hasil selesai yang menumpuk menjadikan enzim sulit “bertemu’ dengan substrat.Semakin menumpuk hasil akhir, semakin lambat kerja enzim.
Kerja enzim dipengaruhi hasil akhir. Hasil selesai yang menumpuk menjadikan enzim sulit “bertemu’ dengan substrat.Semakin menumpuk hasil akhir, semakin lambat kerja enzim.
.4. Zat penghambat
Zat yang sanggup menghambat kerja enzim disebut zat penghambat atau inhibitor. Zat tersebut mempunyai struktur menyerupai enzim yang sanggup masuk ke substrat, atau ada yang memiliki
struktur menyerupai substrat sehingga enzim salah masuk ke penghambat tersebut. Hal ini sanggup dijelaskan sebagai berikut: semisal enzim itu anak kunci, terdapat zat penghambat (inhibitor) yang:
Zat yang sanggup menghambat kerja enzim disebut zat penghambat atau inhibitor. Zat tersebut mempunyai struktur menyerupai enzim yang sanggup masuk ke substrat, atau ada yang memiliki
struktur menyerupai substrat sehingga enzim salah masuk ke penghambat tersebut. Hal ini sanggup dijelaskan sebagai berikut: semisal enzim itu anak kunci, terdapat zat penghambat (inhibitor) yang:
- strukturnya menyerupai anak kunci (enzim), sehingga zat penghambat itu sanggup masuk ke dalam gembok kunci (substrat)
- bentuknya menyerupai gembok kunci (substrat), sehingga enzim sebagai anak kunci “keliru masuk ” ke anak kunci palsu.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ciri-Ciri Enzim"
Posting Komentar