Sejarah Kerajaan Bahari Hindu-Buddha (Kutai, Tarumanegara, Kalingga)

Sejarah_11.jpg

Siapa di antara RG Squad yang sudah tahu wacana sejarah kerajaan laut Hindu-Buddha? Banyak hal yang menarik yang harus kalian tahu lho wacana sejarah kerajaan-kerajaan laut Hindu-Buddha ini. Kenapa penting? Ini alasannya dari sana kalian sanggup tahu menyerupai apa awal mula bangsa ini terbentuk, dan sekaligus sanggup memelajari aspek kebudayaannya. Kalau gitu simak ya beberapa klarifikasi di bawah ini.

  • Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri di tempat Muarakaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu pertama di Nusantara nih. Menurut Prasasti Yupa, penguasa pertama kerajaan Kutai ialah Kudungga. Mulanya Kudungga ialah penguasa lokal, namun alasannya adanya imbas Hindu, maka struktur pemerintahan bermetamorfosis kerajaan.

Perpindahan kekuasaan dilakukan secara turun temurun, sehingga sehabis berakhirnya masa kekuasaan Kudungga, anaknya yang berjulukan Aswawarman-lah yang menduduki kekuasaan. Selanjutnya sehabis kekuasaan Aswawarman berakhir, kekuasaan kembali diturunkan kepada cucu Kudungga, yaitu Mulawarman. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman inilah kerajaan Kutai mencapai zaman keemasan, Squad.

Kerajaan Kutai juga diperkirakan menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional melewati Selat Makassar, melewati Filipina dan Cina. Sehingga sumber perekonomian kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan.

Selain itu, kerajaan Kutai mempunyai tradisi melaksanakan upacara-upacara ditempat suci. Terbukti dengan adanya prasasti yang disebut Yupa atau watu tertulis. Tulisan yang terdapat dalam Yupa memakai aksara Pallawa, bahasa Sanskerta. Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban. Dalam suatu prasasti terdapat kata vaprakecvara yang berarti lapangan luas untuk pemujaan. Vaprakecvara berkaitan dekat dengan agama Siwa, sehingga sanggup disimpulkan bahwa Kutai menganut agama Siwa.

Peninggalan Kerajaan Kutai kerajaan laut hindu-buddha

Baca juga: Kerajaan Maritim Hindu-Buddha (Jenggala-Kediri, Singasari, dan Majapahit) 

  • Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh diantara pantai utara Jawa Barat. Diperkirakan wilayah kerajaan Tarumanegara itu mencakup tempat Banten, Jakarta, dan Cirebon. Kerajaan ini mulai berkembang pada kala ke-5 M, di bawah kekuasaan Raja Purnawarman. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Seperti yang disebutkan dalam Prasasti Tugu, Raja Purnawarman menciptakan pembangunan irigasi dengan cara menggali susukan sungai kurang lebih sepanjang 6.122 tumbak (11 km), yang kemudian disebut sebagai Sungai Gomati.

Pembuatan susukan irigasi ini sangat dirasakan keuntungannya oleh masyarakat, alasannya pada akhirnya sanggup mengairi ladang pertanian masyarakat. Oleh alasannya itu, Raja Purnawarman menjadi raja yang diagung-agungkan rakyat. Adanya susukan irigasi ini juga memberi dampak yang besar pada peningkatan ekonomi masyarakat, alasannya mempunyai kegunaan sebagai sarana kemudian lintas perdagangan.

Selain itu, ia juga menjalin korelasi baik dengan Cina di masa Dinasti Tang, terbukti dari adanya catatan seorang pendeta berjulukan Fa Hsien yang terdampar di Pulau Jawa pada 414 M. Dalam catatan itu disebutkan bahwa masyarakat sekitar sudah menerima imbas Hindu India. Raja dan sebagian besar masyarakat memeluk agama Hindu, beberapa juga ada yang memeluk agama Buddha dan animisme.

Berdasarkan Prasasti Ciaruteun, terdapat telapak kaki Raja Purnawarman yang dianggap rakyat sebagai telapak kaki Dewa Wisnu atau yang kuasa pelindung dunia.

Prasasti Tarumanegara kerajaan laut hindu-buddha

  • Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga atau Holing diperkirakan terletak di tempat Jepara, Jawa Tengah. Berdasarkan gosip Cina dari Dinasti Tang, kerajaan Kalingga mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat luas, di mana sebelah timur berbatasan dengan Po-Li (Bali), di sebelah barat berbatasan dengan To-Po-Teng (Sumatra), sebelah utara berbatasan dengan Ta-Hen-La (Kamboja), sedangkan selatan berbatasan dengan Samudra.

Raja yang populer di kerajaan Kalingga yaitu Ratu Sima, yang memerintah sekitar tahun 674 M. Ratu Sima ialah pemimpin yang tegas, jujur, dan bijaksana. Ratu Sima akan menghukum siapapun yang melanggar hukum, baik dari kalangan rakyat biasa maupun kerabatnya sendiri. Sehingga keadaan sosial masyarakat menjadi teratur. Rakyat menghormati dan menaati peraturan yang diterapkan Ratu Sima.

Kepercayaan utama di kerajaan Kalingga ialah Buddha. Menurut catatan I-Tsing, temannya berjulukan Hui-Ning dan pembantunya Yunki pada tahun 665 M pergi ke Kalingga untuk menerjemahkan kitab suci agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tiongkok. Sementara untuk mata pencaharian masyarakatnya ialah bertani dan berdagang di pasar. Pada tahun 742-755 M, kerajaan Kalingga mengalami kemunduran akhir serangan Sriwijaya dalam upaya menguasai perdagangan, risikonya pemerintahan Kijen mundur ke pedalaman Jawa Tengah.

Peninggalan Kerajaan Kalingga kerajaan laut hindu-buddha

Nah, itu beliau Squad 3 kerajaan laut Hindu-Buddha. Ketiganya mempunyai kesamaan pada ranah sumber perekonomian. Baik Kerajaan Kutai, Tarumanegara, dan juga Kalingga, rata-rata masyarakatnya mengandalkan sumber perekonomian dari perdagangan dan pertanian. Banyak juga lho peninggalan-peninggalannya.

Oke buat kau yang pingin belajarnya lebih asyik dan tidak mengganggu waktu istirahat kamu, ada nih produk ruangbelajar yang sanggup dipakai di mana pun dan kapanpun sesuka kamu. So, jangan lupa d0wnl0ad aplikasinya dan berlangganan segera ya Squad.

ruangbelajar

 

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Kerajaan Bahari Hindu-Buddha (Kutai, Tarumanegara, Kalingga)"

Posting Komentar