Bagaimana kita sanggup lahir? Okay, ganti pertanyaan. Bagaimana makhluk hidup sanggup ada di dunia ini? Sebagian dari kau mungkin akan berpikir mengenai teori Big Bang, teori evolusi, atau bila sudah mentok banget akan menjawab “dari sananya” sambil garuk-garuk kepala. Nah, di dalam ilmu biologi ternyata ada yang namanya teori asal seruan kehidupan. Ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Seperti apa teorinya? Mari simak penjelasannya!
Sejak zaman dahulu, beberapa andal sudah mengeluarkan banyak sekali pendapat mengenai asal seruan makhluk hidup yang ada di bumi. Kita mulai dari teori yang tertua ya, yaitu:
1. Teori Abiogenesis (generatio spontanea)
Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Aneh, kan? Tapi, begitulah pandangannya di masa lampau. Ini terjadi sebab orang-orang pada zaman dulu mendapat fakta dari hal yang ia lihat saja. Bagaimana orang pada masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur sebab melihat makhluk itu “muncul dari lumpur”. Bagaimana mereka berpikir bahwa cacing berasal dari tanah?
Aku lahir dari mana? (Sumber: giphy.com)
Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut dari abiogenesis yakni ilmuwan-ilmuwan di masa lampau menyerupai Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya, bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada kurun ke-19, teori ini disanggah.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah teori asal seruan kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melaksanakan pengamatan tersendiri yang lebih berkala dan terstruktur.
Supaya lebih jelas, kita bahas saja, ya, pengamatan dari masing-masing ilmuwan ini.
- Percobaan Francesco Redi
Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)
Francesco Redi yakni orang pertama yang melaksanakan percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis. Redi menciptakan percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa epilog (terbuka) dan toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti hingga di situ, Redi kembali menciptakan percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Percobaan Francesco Redi (Sumber: socratic.com)
Dia memodifikasi toples yang dipakai dengan menciptakan tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini ia lakukan biar udara dari luar sanggup masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak sanggup masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
- Percobaan Lazzaro Spallanzani
Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it)
Hampir menyerupai dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha mengambarkan bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melaksanakan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua daerah yang berbeda.
Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
Percobaan Lazzaro Spallanzani (Sumber: timetoast.com)
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi sebab adanya acara mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
- Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibentuk oleh Spallanzani dan menyampaikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh sebab tidak ada udara. Menurut mereka, udara diharapkan untuk menyokong kehidupan.
- Baca juga: Perbedaan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck
Sampai karenanya Louis Pasteur, andal biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang dipakai Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini mempunyai kegunaan sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada kekerabatan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker
Lalu bagaimana hasilnya?
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di kepingan ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori gres dengan 3 isi sebagai berikut:
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Kamu juga niscaya oke dengan hasil teori dari percobaan Pasteur itu. Tapi sekarang, bagaimana bila pertanyaannya kita ubah menjadi:
“Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya makhluk hidup pertama lahir?”
Hayo, bila ada yang tahu, coba tulis di kolom komentar di bawah ya!
Kali ini segini dulu, ya, bahan biologi Sekolah Menengan Atas mengenai penjelasan teori asal seruan kehidupan mulai dari dua teori dasar biogenesis dan abiogenesis, serta tiga percobaan ilmuwan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Kalau kau ingin memelajari bahan menyerupai ini dalam bentuk video pembelajaran beranimasi, tonton aja eksklusif di ruangbelajar!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Penjelasan Mengenai Teori Asal Permintaan Kehidupan Dalam Biologi"
Posting Komentar