Para pecinta burung murai kerikil biasanya memelihara trotolan untuk dipelihara supaya nantinya cepat gacor. Untuk itu, cara merawat murai kerikil trotol banyak dicari.
Burung murai kerikil trotol lebih sering dipilih dijadikan sebagai peliharaan dan dipersiapkan semenjak dini supaya nantinya jadi burung berkualitas.
Tapi kadang banyak bermunculan keluhan. Dimana burung murai kerikil tak juga bersuara walaupun telah menerima cukup extra fooding. Kadang sudah dimaster juga. Apa ya masalahnya?
Cara Merawat Murai Batu Trotol Yang Benar
Sebelum lebih jauh membahas cara merawat murai kerikil trorol agar cepat gacor. Terlebih dahulu ada hal yang perlu diperhatikan sebelum anda membeli murai kerikil trotolan.
Ini penting, lantaran ini yang akan menentukan apakah anda nanti akan menerima burung yang manis atau tidak. Supaya jangan hingga sudah dilatih ekstra tapi kesannya burung tetap saja nggak bunyi.
Sebaiknya anda jangan asal ketika menentukan murai batu anakan atau trotolan. Anda harus tahu trah dan juga kualitas dari indukannya. Apakah baik atau tidak. Terkahir, anda pastikan bahwa anakan murai kerikil yang anda beli yaitu jantan.
Pola Perawatan Murai Batu Trotolan
Biasanya perawatan murai kerikil trotol ini dimulai ketika usianya 1 hingga 2 bulan. Karena dalam usia ini burung sudah sanggup makan voer.
Saat murai kerikil berumur 1 bulan ini lah masa yang sempurna untuk mengajarinya makan. Baik untuk makan voer atau makan EF. Mandi, penjemuran serta sumbangan vitamin juga diharapkan dalam usia ini.
Selanjutnya sanggup di master memakai bunyi burung yang halus, monoton tetapi tajam dan kasar. Misalnya bunyi cililin, cucak jenggot, lovebird dan bunyi serindit. Burung tersebut dipilih alasannya yaitu mempunyai huruf bunyi yang gampang bagi trotolan dan berfungsi menjadi bunyi tembakan.
Saat murai kerikil berumur 3 minggu, cara memaster trotolan murai kerikil sudah sanggup dimulai. Namun meski usianya sudah 1 bulan tidak masalah.
Master di ruangan tertutup dan terhindar dari bunyi burung yang lain atau bunyi bising lain yang mengganggu. Jangan banyak-banyak memperlihatkan bunyi master, cukup satu hingga dua bunyi namun biarkan murai lancar lebih dahulu.
Ketika usianya sudah masuk 2 bulan, burung murai kerikil trotolan sanggup diajarkan mandi di keramba supaya nanti sanggup mandi sendiri. Rajinlah untuk umbar di sangkar umbaran, alasannya yaitu murai kerikil trotolan masih memerlukan ruang gerak luas untuk melatih otot terbangnya.
Anda sanggup meneruskan perawatan tersebut hingga murai sudah memasuki usia 4 hingga 5 bulan atau telah masuk usia mabung pertama.
Kadang ada yang tanya ketika usia berapa murai mulai ngeplong? Basanya ketika usianya 4 hingga murai kerikil usia 7 bulan sudah ngeplong. Namun beberapa murai kerikil ada yang lebih dini. Saat usianya 3 bulan sudah ngeplong meski belum lancar.
Perawatan Murai Batu Trotol Umur 4 Bulan
Ini yaitu usia di mana murai kerikil memasuki mabung pertama kalinya. Saat mabung, bulu bulu trotol akan berganti menjadi bulu dewasa. Setelah mabung, maka sudah tidak lagi disebut murai kerikil trotolan tapi murai kerikil muda.
Setelah masa mabung tamat dan bulu ekor sudah lengkap, ketika usianya masuk 6 hingga 7 bulan sudah sanggup dilakukan perawatan harian. Perawatan dilakukan sambil memperlihatkan setelan paling sempurna secara bertahap.
Dalam usia ini murai kerikil mencapai top form yang ditandai dengan bulunya yang bersinar dan mulus. Selain itu kicauannya juga semakin kencang. Ketika usianya mencapai 8 bulan, cara merawat murai kerikil trotol sudah sanggup dilatih di arena lomba lokal. Tjuannya untuk menguji dan melatih mental nya.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Merawat Murai Kerikil Trotol Dengan Baik Semoga Cepat Gacor"
Posting Komentar