Pengertian ajakan dalam ilmu ekonomi yang umum diartikan sebagai : Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang dibutuhkan atau diinginkan. (Oka A. Yoeti, 2008)
Atau dengan kata lain yang dimaksud dengan ajakan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan haraga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu dan dalam jumlah tertentu. Demand ibarat ini lebih tepat disebut sebagai ajakan pasar (market demand), dimana tersedia barang tertentu dengan harga yang tertentu pula. (Oka A. Yoeti, 2008)
Konsep Permintaan
Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang dibutuhkan atau diinginkan. Namun dalam praktik, pengertian permintaan ibarat ini menyampaikan adanya ajakan atas sejumlah barang dan jasa yang diikuti dengan kemampuan membeli (purchasing power).
Karena bila impian (wants) diikuti dengan kekuatan untuk melakukan pembelian (purchasing power), maka impian (wants) akan berubah menjadi permintaan, jadi:
DEMAND = WANTS + PURCHASING POWER
Permintaan (demand) sebagai suatu konsep mengandung pengertian bahwa ajakan berlaku terhadap tiga variabel ang saling mempengaruhi, yaitu: kualitas produk barang atau jasa (product quality), harga (price), manfaat produk barang atau jasa tersebut (product benefit) yang sangat mempengaruhi konsumen dalam melaksanakan pembelian kebutuhannya.
Dalam ilmu ekonomi, aturan ajakan menyampaikan bahwa terjadi pengaruh timbal balik antara barang yang diminta dengan harga, jikalau faktor lain tidak mengalami perubahan (cetris paribus) Dalam hal ini, hukum permintaan mengatakan: ”Bila harga suatu barang dan jasa naik, sedangkan harga barang-barang dan jasa lainnya tetap sama, maka konsumen cenderung melakukan subtitusi, menggantikan barang atau jasa yang harganya naik dengan brang yang lain (yang memiliki fungsi sama) yang harganya relatif lebih murah.
Terbentur pada kenyataan-kenyataan yang ada dan akhirnya menimbulkan pertanyaan seputar sikap konsumen akan munculnya ‘ketidak logisan’ konsumen dalam memenuhi kebutuhannya tersebut membuat para pakar ekonomi pariwisata melaksanakan studi yang mengupayakan munculnya keseimbangan antara ajakan dan penawaran terkait sikap konsumen tersebut, atau dalam istilah ekonomi disebut pendekatan “consumer market approach”. (Oka A. Yoeti, 2008)
Penelitian perihal ajakan ini tolong-menolong merupakan suatu perkembangan baru, dimana pada mulanya para jago ekonomi dulunya hanya memperhatikan faktor penawaran (supply) saja, sekarang juga mempelajari faktor/ sisi ajakan (demand) untuk menjawab ‘ketidak logisan’ dari perilaku konsumen yang ada.
Dari uraian di atas, kita sanggup simpulkan bahwa ternyata permintaan (demand) sanggup ditinjau dari dari dua sisi, yaitu : Sisi irit yang menyangkut gejala-gejala ajakan dalam hubungannya dengan keseluruhan faktor-faktor ekonomi, dan sisi psikologis yang meninjau persoalan ini dari sisi insan sebagai konsumen dalam menentukan pilihannya untuk membeli sesuatu barang yang dibutuhkan.
Pengertian Permintaan dan Penawaran |
Pengertian Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, penawaran (supply) diartikan sejumlah barang, produk atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap untuk di jual kepada konsumen yang membutuhkannya. Penawaran juga sanggup diartikan sebagai sejumlah barang (goods), jasa (service) atau komoditi yang tersedia di pasar dengan harga tertentu pada waktu tertentu.
Diantara pakar ekonomi ada pula yang mengartikan penawaran sebagai sejumlah barang ekonomi yang tersedia di pasar dengan maksud untuk dijual dengan harga tertentu. Penawaran sanggup juga diartikan bermacam-macam barang atau produk yang ditawarkan untuk dijual dengan bermacam-macam harga di pasar.
Berikut yaitu pernyataan yang diberikan oleh Alexander Hamilton Institute :
“Yang dimaksud dengan penawaran (supply) yaitu sejumlah produk yang ditawarkan untuk dijual dengan beberapa kemungkinan harga”.
Berbeda dengan batasan yang diberikan oleh ”Businessterms” yang memberi pernyataan sebagai berikut:
Dimata mereka”semakin tinggi harga untuk suatu produk, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan untuk di jual di pasar dan sebaliknya bila harga barang itu turun, maka semaki sedikit barang untuk di jual di pasar, alasannya produsen enggan memproduksi lebih banyak alasannya sedikitnya pembeli”. (Oka A. Yoeti, 2008).
Konsep Penawaran
Hukum penawaran dalam pengertian ekonomi menyatakan bahwa terdapat suatu korelasi eksklusif antara harga suatu barang atau jasa dan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan produsen, jikalau hal-hal lainnya tetap sama atau tidak tidak terjadi perubahan (ceteris paribus). Adapun alasan di belakang aturan ini yaitu bahwa jikalau harga dari suatu barang atau jasa naik, sedangkan harga-harga lainnya tetap sama maka para produsen cenderung untuk menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah (quantity) jauh lebih besar dari barang atau jasa itu.
Sama halnya dengan aturan permintaan, variabel-variabel lain disamping harga sanggup memilih jumlah suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Hukum penawaran biasanya digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva penawaran yang berbanding lurus antara variabel horisontal dan variabel vertikalnya.
Sumber:
- Alam S : Ekonomi Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengan Atas kelas 1. Penerbit PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. 2014.
- T. Gilarso SJ ; Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2003.
Sekian uraian perihal Pengertian Permintaan dan Penawaran, agar bermanfaat.
Sumber http://infodanpengertian.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Usul Dan Penawaran"
Posting Komentar