Pengertian Enterprise Resource Planning (Erp) Berdasarkan Para Ahli

Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP) - Enterprise Resource Planning (ERP) berdasarkan O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272) yaitu sistem perusahaan yang mencakup semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang didorong oleh beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan. Sebagai contoh, software ERP untuk perusahaan manufaktur umumnya dimulai dari memproses data yang masuk, melacak status dari penjualan, inventory, pengiriman barang, dan penagihan barang, serta memperkirakan materi baku dan kebutuhan sumber daya manusia, sehingga menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272) terdapat 5 komponen utama dari sistem ERP. 

Berikut yaitu gambar dari 5 komponen tersebut :
Komponen Utama dari Sistem ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) berdasarkan James A. Hall (2011: 31) yaitu suatu model sistem gosip yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis utamanya.

Enterprise Resource Planning berdasarkan Turban, Rainer, dan Potter (2007: 10) dirancang dan didesain untuk menuntaskan persoalan dalam area fungsional sistem gosip dengan mengintegrasikan area fungsional melalui database.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka sanggup disimpulkan Enterprise Resource Planning adalah konsep sistem gosip yang mengintegrasikan setiap modul, sehingga sanggup mendukung proses bisnis utama perusahaan.

Sejarah Perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP)
Sejarah perkembangan Enterprise Resource Planning berdasarkan Leon (2008: 18-20) dibagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning (MRP) merupakan hasil pengolahan atau pemrosesan dari Bill of Material (BOM) yang dimulai pada tahun 1960-an dan mulai populer pada tahun 1970-an. Saat itu, orang yang bekerja pada manufaktur dan perencanaan produksi sedang mencari metode yang lebih baik dan lebih efisien untuk memesan materi baku dan menemukan MRP sebagai solusi tepat untuk kebutuhan manufaktur dan perencanaan produksi alasannya yaitu bisa memecahkan masalah-masalah utama yang ada.

2. Closed-loop MRP
Sistem MRP berkembang menjadi sesuatu sistem yang lebih baik dari hanya sekadar cara untuk memesan. Sistem MRP sanggup mengelola tanggal jatuh tempo dari pemesanan dan sanggup mendeteksi serta memberikan peringatan ketika suatu barang tidak diterima pada dikala tanggal jatuh tempo. Terdapat beberapa tools yang dikembangkan untuk mendukung perencanaan penjualan dan produksi, pengembangan agenda produksi, peramalan, perencanaan kapasitas, dan pemrosesan pemesanan.

Pengembangan tersebut menghasilkan closed-loop MRP, dimana sistem tidak hanya sekadar untuk perencanaan kebutuhan material, tetapi juga dapat untuk mengotomatisasi proses produksi.

3. Manufacturing Resource Planning II (MRP II)
Tahap ketiga perkembangan dari ERP disebut dengan MRP II yang merupakan metode untuk perencanaan yang efektif dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. MRP II terbentuk dari kumpulan aneka macam fungsi yang saling terhubung, fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan bisnis, perencanaan operasional dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan produksi, master scheduling, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas, serta pelaksanaan sistem pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari sistem tersebut akan terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan pembelian, biaya pengiriman, proyeksi inventory, dan sebagainya.

4. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP merupakan tahap terakhir dari perkembangan ERP, dimana konsep dasar ERP sama dengan konsep MRP II. Perusahaan software menciptakan ERP dengan sekumpulan proses bisnis yang luas dalam hal ruang lingkup dan mempunyai kemampuan untuk menangani beberapa fungsi bisnis perhiasan serta integrasi yang baik dan berpengaruh dengan fungsi finansial dan akuntansi. ERP juga bisa mengintegrasikan tools lain seperti CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), dan sebagainya. Selain itu, ERP juga sanggup mendukung proses bisnis yang melibatkan pihak luar perusahaan.

Manfaat ERP
Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 273), sistem ERP menunjukkan nilai bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut yaitu :
- Kualitas dan efisiensi
ERP membuat kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang memberikan peningkatan secara signifikan bagi perusahaan. Contohnya, dalam segi kualitas dan efisiensi dari pelayanan pelanggan, produksi, dan distribusi.
- Mengurangi biaya
Banyak perusahaan yang melaporkan bahwa adanya penurunan yang signifikan dalam transaksi pengolahan biaya, hardware, software, dan staf IT support.

- Pengambilan keputusan
Sistem ERP sanggup dengan cepat menunjukkan laporan / informasi penting dalam kinerja bisnis kepada manajer, sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang baik dan tepat di dalam perusahaan.

- Enterprise agility
Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab manajerial, dan tugas kerja, sehingga perusahaan sanggup lebih mudah dalam memanfaatkan peluang bisnis yang baru.

Sekian uraian perihal Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP) Menurut Para Ahli, biar bermanfaat.

Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Enterprise Resource Planning (Erp) Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar