Panduan Bertani Dengan Sistem Tumpangsari

PANDUAN BERTANI DENGAN SISTEM TUMPANGSARI PANDUAN BERTANI DENGAN SISTEM TUMPANGSARI
PANDUAN BERTANI DENGAN SISTEM TUMPANGSARI
Dalam dunia pertanian, banyak sekali teknik yang digunakan petani untuk meningkatkan hasil panen, salah satunya ialah menggunakan teknik menanam tumpang sari. Di Indonesia, teknik tumpang sari seringkali digunakan petani dengan tujuan untuk mendapat banyak sekali macam jenis tumbuhan sayur maupun buah dalam satu lahan tanam.

Tumpang sari (intercropping) merupakan istilah yang mempunyai makna bahwa suatu teknik pertanian yang menghendaki suatu lahan tanam ditanami dengan lebih dari satu macam jenis tanaman.

Teknik bercocok tanam tumpang sari ini juga sering diberi julukan "teknik polikultur". Dalam sistem pertanian tumpang sari, jadi dalam satu lahan tanam diselingi dengan satu atau lebih jenis tumbuhan budidaya.

Sebagai contoh, dalam satu lahan tanam cabai di tengah-tengahnya ditanami tomat, kacang panjang, dan jenis tumbuhan hortikultur lainnya.

Beberapa jenis-jenis tumbuhan yang dapat dilakukan tumpang sari menyerupai singkong, kacang tanah, kacang panjang, jagung, mantang, buncis, tomat besar, seledri, daun bawang, tomat rampai, kedelai, sawi, kangkung,kacang tunggak, dan lain sebagainya.

Dan sebaiknya dalam menanam tumbuhan sayur mayur maupun buah yang menggunakan teknik intercropping, maka sebaiknya selalu menggunakan pupuk dan jenis pestisida yang cocok, lantaran tidak dipungkiri bahwa terkadang kelemahan dari tumpang sari yakni tumbuhan gampang terjangkit hama dan penyakit, maka dari itu perawatan dan pemantauan tumbuhan harus dilakukan secara tepat.

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Bertani Dengan Sistem Tumpangsari"

Posting Komentar