5 Syarat Paragraf Yang Baik Dan Belum Diketahui

Sebelum saya menulis tentang 5 Syarat Paragraf Yang Baik dan Belum Diketahui. Yang pernah saya dapatkan dari training yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada baiknya simak dulu pengertian paragraf dan ciri paragraf berikut.

DAFTAR ISI
  1. Pengertian Paragraf
  2. Ciri Paragraf
  3. Contoh Paragraf Dengan Kalimat Pengembang Mayor dan Minor
  4. 5 Syarat Paragraf Yang Baik dan Belum Diketahui
  5. Contoh Paragraf Yang Tuntas


Pengertian Paragraf

Dalam KBBI V, Paragraf dan alinea mempunyai arti yang hampir sama. Paragraf berati kepingan bagian dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu pandangan gres pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Alinea. Dalam lema terpisah, alinea berarti kepingan wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema ditandai oleh jarak baris yang lebihh lebar atau awal baris yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih, sedangkan wacana yakni satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh.

Paragraf merupakan sarana penuangan gagasan, perasaan, pengalaman penulis yang disusun dengan rangkaian kata yang runtut dalam satu kesatuan bentuk yang padu sehingga fatwa itu sanggup dipahami oleh pembaca dengan mudah.


Ciri Paragraf

Sebuah paragraf terdiri atas sebuah gagasan pokok dan kalimat pengembang. Gagasan pokok harus dilengkapi dengan kalimat pengembang atau penjelas yang berfungsi menjelaskan dan menguraikan gagasan pokok.

Kalimat pengembang ini disebut kalimat pengembang mayor dan kalimat pengembang minor.
Kalimat pengembang mayor pribadi berafiliasi dengan gagasan utama, sedangkan kalimat pengembang minor berkaitan dengan gagasan utama melalui kalimat pengembang mayor.


Contoh Paragraf Dengan Kalimat Pengembang Mayor dan Minor.

Kalimat topik : Banyak manfaat yang sanggup diperoleh dari pohon kelapa.
Kp mayor       : Batang dan daunnya sangat berkhasiat untuk materi bangunan.
Kp mayor       : Buah yang sudah bau tanah diambil santannya untuk diolah menjadi minyak goreng.
Kp minor        : Dengan teknologi, santan juga sanggup diolah menjadi debu sebagai materi adonan lipstik
Kp mayor       : Sementara, buah yang masih muda biasanya dinikmati sebagai minuman segar.
Kp minor        : Bahkan, konon air kelapa muda sanggup menjadi obat penawar racun yang ampuh.

Nah ternyata suatu paragraf bukan saja terdiri dari kalimat utama atau topik dan kalimat penjelas atau pengembang tapi juga terdapat kalimat pengembang mayor dan kalimat pengembang minor.

Selama ini yang sering disebutkan tetang syarat paragraf hanya ada 3 yaitu Kesatuan, Kepaduan, dan keruntutan. Padahal syarat untuk menjadi sebuah paragraf yang baik itu ada 5. berikut penjelasannya.


5 Syarat Paragraf Yang Baik dan Belum Diketahui

  • Kesatuan
Paragraf yang baik haruslah mempunyai satu gagasan utama. artinya, dalam sebuah paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan perhiasan atau kalimat penjelas, tetapi gagasan-gagasan itu harus terfokus pada satu gagasan utama atau kalimat topik sebagai pengendali.
Apa itu kalimat topik? 
Kalimat topik yakni kalimat yang berisi selesai dari paragraf tersebut.
Apa itu kalimat penjelas?
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi klarifikasi perihal kalimat topik tadi.
Nah, jikalau prinsip ini sudah terpenuhi maka paragraf itu telah mempunyai kesatuan.
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama.

  • Kepaduan
Paragraf sanggup dikatakan baik tidak saja lantaran gagasan utama tunggal, tetapi juga lantaran kalimat-kalimat dalam paragraf itu terjalin dengan baik. Dengan demikian, kalimat-kalimat di dalam paragraf itu terpadu, berkaitan satu sama lain, untuk mendukung gagasan utama. Dengan adanya keterkaitan, pembaca gampang untuk memahami maksud dari penulis. Boleh jadi sebuah paragraf sudah memenuhi syarat kesatuan, tetapi belum sanggup disebut sebagai paragraf yang padu.

  • Ketuntasan
Syarat yang satu ini mungkin yang belum banyak orang mengetahuinya. Paragraf yang baik yakni paragraf yang tuntas.
Apa itu paragraf yang tuntas?
Paragraf yang tuntas artinya di dalam paragraf itu telah meliputi semua yang diharapkan untuk mendukung gagasan utama. Sehingga pembaca tidak bertanya-tanya lagi perihal maksud dari paragaf tersebut.
Bagaimana paragraf yang dikatakan tuntas?
Ada beberapa paragraf yang panjang, tetapi belum tuntas. Bisa jadi juga paragrafnya pendek tapi sudah tuntas. Contohnya dikala kita menciptakan paragraf epilog surat. Sudah sanggup dipastikan bahwa paragraf itu tuntas.


Contoh Paragraf Yang Tuntas:

Kalimat topik : Ada beberapa cara yang sanggup dipakai untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Kp mayor       : Salah satu cara yakni memberantas daerah berkembang biak nyamuk.
Kp minor       : Seperti kita ketahui bersama, nyamuk demam berdarah biasanya berkembang biak di air yang menggenang.
Kp minor       : Oleh lantaran itu, benda-benda yang sanggup menampung air harus dikubur dalam tanah, bak-bak penampungan air harus ditutup, dan selokan-selokan yang tersumbat harus dialirkan.
Kalimat topik  : Dengan demikian, perkembangbiakan nyamuk-nyamuk itu sanggup dicegah.

  • Keruntutan
Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu. ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf. Dan tiap-tiap model mempunyai kelebihan masing-masing. Model-model urutan itu yakni urutan waktu, tempat, umum-khusus, pertanyaan dan jawaban, dan urutan sebab-akibat.

Paragraf disebut runtut jikalau penulis menyajikan informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca gampang mengikuti jalan pikirannya. 
Jika paragraf memakai model urutan tempat, misalnya, sebaiknya informasi perihal objek disajikan secara horisontal, seperti pandangan mata penulis bergerak dari kiri ke kanan, atau sebaliknya. Boleh juga secara vertikal dari bawah ke atas atau sebaliknya. Yang penting yakni bahwa informasi disajikan secara berurut.

  • Konsistensi Sudut Pandang 
Sudut pandang yakni sutu teknik yang dipakai pengarang dalam menampilkan pelaku dalam ceritanya. Ada tigas macam sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama, orang kedua dan orang ketiga. Agar sebuah paragraf sanggup dipahami pembaca, penulis harus konsisten memakai sudut pandang orang tertentu dalam menulis sebuah paragraf. Konsistensi sudut pandang merupakan syarat terbentuknya sebuah paragraf yang baik.

Perhatikan pola paragraf berikut!

Seperti kita ketahui bersama, tidak gampang mengendalikan anak pria kita yang sedang pubertas. Ulahnya majemuk dan seringkali sangat menjengkelkan. Sebagai orang tua, anda mungkin mempunyai pengalaman yang menarik untuk menangani problem itu. Kemukakanlah pengalaman anda melalui rubrik ini. Mungkin pengalaman anda sanggup membantu orang bau tanah lain dalam mengatasi problem anak-anaknya.

Nah. silakan disimpulkan apakah paragraf di atas konsisten dengan sudut pandang atau belum. itulah 5 Syarat Paragraf Yang Baik dan Belum Diketahui. Terima kasih, supaya bermanfaat.


Sumber http://armandrivay.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Syarat Paragraf Yang Baik Dan Belum Diketahui"

Posting Komentar