Kita cuma dapat melihat. Bukan Maha Melihat. Kita cuma dapat mendengar. Bukan Maha Mendengar. Ga kuatir salah melihat? Ga kuatir juga salah mendengar? Apalagi melihatnya dengan dan lewat matanya orang lain. Berantai pula. Dan mendengarnya dengan dan lewat indera pendengaran orang lain. Berantai pula juga. Maka dapat jadi salah melihat dan salah mendengar. Sehingga salah menulis dan salah mendengar.
Begitu juga dalam membaca. Bacalah dengan Nama Tuhan-Mu…
Saya sering mengingatkan diri saya, bahwa kalau saya hanya bicara pake ekspresi saya, ga ngajak-ngajak Allah Untuk Berbicara, maka kekuatan apa yang dapat menciptakan orang dan semesta, mendengar? Jangan-jangan berbicara hanya akan menambah duduk masalah saja.
Menulis, berkata-kata, berbicara, sebenarnya akan menjadi ibadah dan kebaikan.
Bila sedikit saja ada helaan nafas. Hentikan sejenak semesta yang bergerak. Bacalah Bismillaah. Supaya ada Kekuatan Allah Yang Menyertai. Tidak jadi sesuatu yang murahan. Asal nulis, asal berkata-kata, asal bicara.
Dan bukankah bersabar, juga ialah Perintah-Nya? Sambil liat-liat, sambil terus berbisik minta Petunjuk-Nya. Sementara, bila yakin thd apa yang mau ditulisnya, terhadap apa yang mau dikatakannya, terhadap apa yang mau dibicarakannya, ya silahkan. Tapi tetap jangan lupa Bismillaah. Di kebaikan juga ada nafsu. Alus banget syetan maennya.
Salah-salah, kita jadi salah langkah. Salah-salah, kita jadi salah milih musuh. Salah-salah, kita jadi salah melangkah. Salah-salah, kita jadi jelek sangka, dan keterlanjuran berstigma negatif. Dan salah-salah, bukan kebaikan yang dituai, tapi dosa, keburukan dan kesalahan.
Ada Allah. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Libatkan Allah. Di setiap sendi kehidupan. Banyak nanya sama Allah. Banyak dateng ke Allah. Banyak berbisik ke Allah. Banyak doa. Banyak bilang ga taunya ke Allah. Supaya Allah banyak terlibatnya di kehidupan kita.
Dua Pesan ini berlaku universal. Silahkan pake di semua urusan. Dalam perkawanan, pertemanan, persahabatan. Dalam urusan rumah tangga, pekerjaan, bisnis, dan sosialita. Dan dalam urusan apa saja. Bener-bener di urusan apa saja. Termasuk pula dalam urusan berbangsa dan bernegara. Biar juga bertenaga, semenjak dari mulai berpikir, sudah bertenaga. Dan tenaganya, bukan merusak, tapi membangun. Dan biar ga kepayahan, alasannya buang-buang enerji.
Salam hormat, Yusuf Mansur.
Sumber http://equatornusantara.blogspot.com
Begitu juga dalam membaca. Bacalah dengan Nama Tuhan-Mu…
Saya sering mengingatkan diri saya, bahwa kalau saya hanya bicara pake ekspresi saya, ga ngajak-ngajak Allah Untuk Berbicara, maka kekuatan apa yang dapat menciptakan orang dan semesta, mendengar? Jangan-jangan berbicara hanya akan menambah duduk masalah saja.
Menulis, berkata-kata, berbicara, sebenarnya akan menjadi ibadah dan kebaikan.
Bila sedikit saja ada helaan nafas. Hentikan sejenak semesta yang bergerak. Bacalah Bismillaah. Supaya ada Kekuatan Allah Yang Menyertai. Tidak jadi sesuatu yang murahan. Asal nulis, asal berkata-kata, asal bicara.
Dan bukankah bersabar, juga ialah Perintah-Nya? Sambil liat-liat, sambil terus berbisik minta Petunjuk-Nya. Sementara, bila yakin thd apa yang mau ditulisnya, terhadap apa yang mau dikatakannya, terhadap apa yang mau dibicarakannya, ya silahkan. Tapi tetap jangan lupa Bismillaah. Di kebaikan juga ada nafsu. Alus banget syetan maennya.
Salah-salah, kita jadi salah langkah. Salah-salah, kita jadi salah milih musuh. Salah-salah, kita jadi salah melangkah. Salah-salah, kita jadi jelek sangka, dan keterlanjuran berstigma negatif. Dan salah-salah, bukan kebaikan yang dituai, tapi dosa, keburukan dan kesalahan.
Ada Allah. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Libatkan Allah. Di setiap sendi kehidupan. Banyak nanya sama Allah. Banyak dateng ke Allah. Banyak berbisik ke Allah. Banyak doa. Banyak bilang ga taunya ke Allah. Supaya Allah banyak terlibatnya di kehidupan kita.
Dua Pesan ini berlaku universal. Silahkan pake di semua urusan. Dalam perkawanan, pertemanan, persahabatan. Dalam urusan rumah tangga, pekerjaan, bisnis, dan sosialita. Dan dalam urusan apa saja. Bener-bener di urusan apa saja. Termasuk pula dalam urusan berbangsa dan bernegara. Biar juga bertenaga, semenjak dari mulai berpikir, sudah bertenaga. Dan tenaganya, bukan merusak, tapi membangun. Dan biar ga kepayahan, alasannya buang-buang enerji.
Salam hormat, Yusuf Mansur.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Libatkan Allah Di Setiap Sendi Kehidupan"
Posting Komentar