Sudah menjadi kebiasaan insan yang berbudaya dan moderen terhadap keindahan diberbagai macam ragam kerajinan, baik dari kerajinan tekstil tradisional maupun dari kerajinan tekstil modern. Dengan impian ragam hiasnya cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika terhadapan penampilan baik untuk dirinya maupun didalam rumahnya, serta yang lainnya. Oleh alasannya yakni itu berikut ini akan dibahas mengenai kerajinan tekstil dan maknanya terhadap keindahan dan ragam hias.
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol yakni ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya mempunyai simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan.
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol yakni ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya mempunyai simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan.
a. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi
nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berafiliasi dengan
nilai fungsi benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga mempunyai makna tertentu yang bersumber dari sopan santun istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk meng- hindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya kaligra, ragam hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai banyak memakai bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam ibarat awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi hutan dan pegunungan banyak memakai ragam hias dari bentuk tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber ide ragam hias bercampur di suatu wilayah. Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibentuk dengan mengambil ide dari lingkungan alam sekitar biasanya yang menawarkan manfaat dan mempunyai kegunaan bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu kawasan mempunyai kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut. Sumber: “Traditional Indonesia Textiles” by John Gillow. Akibatnya, bentuk motif suatu kawasan mempunyai kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut.
Ragam hias di Indonesia, menurut pada rujukan dan bentuk visualnya, dibagi dalam klasikasi sebagai berikut.
a. Ragam Hias Geometris yakni ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya.
b. Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan yakni ragam hias yang mengambil ide dari tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodikasi menjadi ragam hias yang mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup yakni ragam hias yang mengambil ide dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimo-dikasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah. terdiri dari Elemen Dunia Bawah, Tengah, dan Atas.
e.Ragam Hias Dekoratif yakni ragam hias yang bersifat artisial dan
biasanya merupakan penggabungan dari beberapa ide ragam hias
pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodikasi sehingga menjadi
sebuah bentuk ragam hias yang gres dan mempunyai nilai estetika tersendiri.
Kerajinan ragam hiasa
Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di
antaranya sudah merupakan rujukan baku ragam hias wilayah tertentu. Desain
Ragam hias sanggup dikelompokkan dalam jenis rujukan sebagai berikut.
a. Jenis rujukan tunggal (pattern), yaitu bentuk rujukan yang disusun dengan ukuran yang bangun sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
b. Jenis rujukan ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk rujukan yang tiap bab merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan.
c. Jenis rujukan ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap.
Proses penataan ragam hias secara garis besar sanggup dikelompokkan dalam proses sebagai berikut.
a. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses terse-but sangat gampang dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
b. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar.
Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya memakai proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula dipakai secara asimetris, bahkan bersifat acak. Kerajinan dengan Pola Proses Pengulangan Sejajar dan Pola Proses Pengulangan Berpotongan
Tugas 3
Mengenali Jenis dan Pola Ragam Hias Tekstil Tradisional Indonesia Dikerjakan berkelompok, terdiri atas maksimal 5 orang.
1) Pada Tugas 2 setiap kelompok sudah mempunyai minimal 3 buah kain tradisional.
2) Salinlah sebagian motif kain-kain tradisional tersebut ke dalam selembar kertas.
3) Diskusikan jenis rujukan dari dari kain tradisional tersebut, apakah termasuk jenis rujukan tunggal, rujukan ulang himpunan, atau rujukan ulang menyeluruh.
4) Diskusikan pula proses pembuatan motif, apakah memakai proses pengulangan sejajar, berpotongan, atau adonan keduanya.
B. Material Tekstil, Bahan Pewarna, dan Aksesori
Produk kerajinan tekstil secara umum terdiri atas material tekstil, warna, dan pemanis yang dipakai pada kerajinan tekstil. Jenis tekstil dilihat dari asal seruan materi baku terdiri atas tekstil yang terbuat dari serat alam dan tekstil yang terbuat dari serat buatan (sintetis), serta semi sintetis (bahan alam yang diproses secara sintetis). Pewarna yang dipakai untuk pewarna tekstil juga ada yang berasal
Material Tekstil, Bahan Pewarna, dan Aksesori
Produk kerajinan tekstil secara umum terdiri atas material tekstil, warna, dan pemanis yang dipakai pada kerajinan tekstil. Jenis tekstil dilihat dari asal seruan materi baku terdiri atas tekstil yang terbuat dari serat alam dan tekstil yang terbuat dari serat buatan (sintetis), serta semi sintetis (bahan alam yang diproses secara sintetis). Pewarna yang dipakai untuk pewarna tekstil juga ada yang berasal dari materi alam dan sintetis.
Pada kerajinan tekstil, kadang-kadang dipakai pemanis ibarat kancing, manik-manik, ritsleting, dan lain-lain. Aksesori tersebut ada yang berbahan sintetis ibarat plastik ada pula berbahan alami ibarat kancing batok kelapa atau manik-manik dari batu.
Kerajinan tekstil
Material pembentuk kerajinan tekstil
Serat
Serat alam yang dipakai untuk tekstil terdiri atas serat yang berasal dari tumbuhan di antaranya kapas, batang rami, nanas, batang pisang. Serat alami yang berasal dari binatang ibarat wol dari bulu biri-biri dan sutra dari kepompong ulat sutra.
Serat alami lainnya yakni serat dari logam ibarat benang emas dan perak yang dipakai pada tenun Songket dan Tapis. Serat organik pada umumnya lebih gampang menyerap keringat, lebih terasa sejuk pada badan (tidak panas), namun gampang kusut sehingga memerlukan penyetrikaan panas, dan rentan terhadap jamur. Tekstil dengan materi organik sanggup rusak bila
direndam pada deterjen selama lebih dari 2 jam.
Serat materi sintetis berasal dari polyester (serupa dengan plastik), yaitu nilon, acrilyc, spandex, dan lain-lainnya. Serat sintetis mempunyai elastisitas yang baik sehingga tidak gampang kusut dan tidak memerlukan penyetrikaan panas, namun daya serapnya rendah sehingga kurang nyaman dan kurang terasa sejuk pada tubuh. Tekstil dari serat sintetis tahan terhadap basil dan jamur serta tahan terhadap pelarut organik dan kimia/dry cleaning.
Selain serat organik dan sintetis, terdapat juga serat semi sintetis dan serat campuran.Serat semi sintetis yakni serat rayon yang terbuat dari polimer dari materi organik alasannya yakni tidak sepenuhnya organik dan namun tidak sepenuhnya sintetis. Serat campuran, dibentuk dari materi adonan organik dan sintetis, untuk mengurangi kelemahan dari sifat salah satu bahan. (Kemendikbud 2013 )
Serat materi sintetis berasal dari polyester (serupa dengan plastik), yaitu nilon, acrilyc, spandex, dan lain-lainnya. Serat sintetis mempunyai elastisitas yang baik sehingga tidak gampang kusut dan tidak memerlukan penyetrikaan panas, namun daya serapnya rendah sehingga kurang nyaman dan kurang terasa sejuk pada tubuh. Tekstil dari serat sintetis tahan terhadap basil dan jamur serta tahan terhadap pelarut organik dan kimia/dry cleaning.
Selain serat organik dan sintetis, terdapat juga serat semi sintetis dan serat campuran. Serat semi sintetis yakni serat rayon yang terbuat dari polimer dari materi organik alasannya yakni tidak sepenuhnya organik dan namun tidak sepenuhnya sintetis. Serat campuran, dibentuk dari materi adonan organik dan sintetis, untuk mengurangi kelemahan dari sifat salah satu bahan.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ragam Hias Kerajinan Tekstil Tradisional Dan Modern"
Posting Komentar