Tugas utama pemimpin ialah memimpin orang yang dipimpin. Memimpin berarti kemampuan atau ketrampilan dalam menawarkan pengarahan dan pola tauladan kepada yang dipimpin (orang lain, kelompok, masyarakat/rakyat) dalam melaksanakan kegiatan/program dalam rangka mewujudkan tujuan bersama. Untuk sanggup melaksanakan kiprah memimpin tersebut, berdasarkan Roeslan Abdul Gani, pemimpin harus mempunyai kelebihan dari yang dipimpin.
Kelebihan itu meliputi: 1. Kelebihan dalam moral dan akhlak; 2. Kelebihan dalam jiwa dan semangat; 3. Kelebihan dalam ketajaman intelek dan persepsi; 4. Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmaniah dalam menjalankan tugasnya. Kelebihan-kelebihan tersebut di atas penting semoga seorang pemimpin terjaga kewibawaannya dan terpelihara ketaatan dari yang dipimpin.
Sebaiknya Anda Tahu Pemimpin Menurut Max Weber Max Weber, seorang sosiolog dari Barat membagi kewibawaan berdasarkan kharisma, tradisi, relegi, dan intelektual. Kewibawaan berdasarkan kharisma, maksudnya seorang akan mempunyai kewibawaan bisa alasannya ialah dianggap mempunyai keistimewaan yang lebih dibandingkan orang lain. Keistimewaan itu bisa berupa kekuatan fisik atau kekuatan magis yang luar biasa. Kewibawaan berdasarkan tradisi, ia berwibawa alasannya ialah mempunyai garis keturunan dari orang-orang besar. Kewibawaan berdasarkan relegi, ia berwibawa alasannya ialah posisinya sebagai tokoh agama (kyai, pendeta, pastor, biksu, pedende, dan seterusnya). Sedangkan kewibawaan berdasarkan intelektual, kewibawaan ini muncul alasannya ialah pemilikan pengetahuan dan ketajaman dalam berpikir yang dimiliki seseorang. Seorang pemimpin akan semakin besar lengan berkuasa kewibawaannya apabila bisa menyebarkan sumber-sumber kewibawaan di atas.
Artinya, di samping seseorang pemimpin contohnya memilki kewibawaan berdasarkan intelektual, juga mempunyai kewibawaan berdasarkan kharisma, tradisi, dan relegi. Pemimpin ibarat apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia yang majemuk, relegius, dan sedang berkembang semoga menjadi masyarakat yang maju dan sedang menyebarkan kehidupan yang demokratis?
Untuk sanggup memenuhi kebutuhan di atas, maka diharapkan pemimpin yang beriman, bermoral, berilmu, terampil dan demokratis.
a. Pemimpin yang Beriman Pemimpin yang beriman ialah pemimpin yang mempunyai kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan ini penting sebagai pengendali semoga tindak tanduknya sebagai pemimpin selalu berhai-hati, semoga tidak melaksanakan penyimpangan–penyimpangan. Sebab dalam diri orang beriman ada keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mengawasi tindakannya di mana pun dan kapanpun baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan. Kemudian juga ada keyakinan bahwa segala tindakannya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian iman merupakan kontrol paling besar lengan berkuasa bagi seorang pemimpin untuk senantiasa berada pada jalur yang benar.
b. Pemimpin yang Bermoral Pemimpin yang bermoral ialah pemimpin dalam perilaku dan tindakannya senantiasa berdasarkan nilai dan norma luhur/mulia yang berlaku dan dijunjungtinggi dalam masyarakatnya. Hal ini sangat penting, alasannya ialah seorang pemimpin diharapkan menjadi tauladan bagi masyarakat/yang dipimpin. Misalnya pemimpin yang bermoral ialah yang jujur, menepati janjinya, dan adil.
c. Pemimpin yang Berilmu Pemimpin yang berakal maksudnya yang sanggup disajikan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup, di bidang kehidupan yang dipimpinnya. Hal ini penting semoga dalam melaksanakan kiprah memimpin dilaksanakan berdasarkan gosip yang tepat/benar, sistematis, logis dan sesuai dengan kenyataan. Sehingga dengan pengetahuan yang dimliki seorang pemimpin saat mengambil keputusan dalam memecahkan masalah bersifat rasional dan objektif. Terhindar dari pengambilan keputusan yang emosional, atas dasar suka/ tidak suka dan spekulasi (untung-untungan) yang sanggup merugikan/membahayakan yang dipimpin. Dengan kata lain berikanlah kepemimpinan itu kepada ahlinya. Misalnya, seorang pemimpin dalam pemerintah (lurah/kepala desa, camat, bupati/wali kota, gubernur, presiden) harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana menyebarkan pemerintah, yang higienis dan sanggup menawarkan pelayanan publik secara maksimal.
d. Pemimpin yang Terampil Tugas utama seorang pemimpin ialah mengarahkan atau mempengaruhi semoga yang dipimpin dengan bahagia hati untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan kiprah masing-masing sehingga tujuan bersama/organisasi sanggup diwujudkan. Untuk itu pemimpin harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi dengan baik, ibarat memberikan pesan/informasi yang gampang diterima semua pihak. Juga mempunyai keterampilan melaksanakan koordinasi supaya banyak sekali aktivitas yang ada saling menunjang dalam mencapai tujuan. Di samping itu juga harus mempunyai keterampilan memecahkan masalah sehingga banyak sekali problem yang dihadapi dalam bidang yang dipimpinnya sanggup diatasi dengan baik.
e. Pemimpin yang Demokratis Pemimpin yang demokratis mempunyai pandangan jauh ke depan (visi) terhadap perubahan-perubahan ke arah kehidupan yang lebih maju dan mensejahteraan masyarakat. Pemimpin yang demokratis bersifat terbuka, tanggap terhadap aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, menghormati perbedaan dan memandang perbedaan itu sebagai hal wajar, akan tetapi perbedaan/konflik itu ditoleransi sejauh sanggup diselesaikan dengan damai/konsensus. Begitu pula pemimpin yang demokratis ialah pemimpin yang menjunjung tinggi persamaan derajat (tidak diskriminatif) dan juga mempertanggungjawabkan (akuntabilitas) segala kiprah kepemimpinannya kepada masyarakat.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pentingnya Pemimpin Yang Berkualitas Untuk Terwujudnya Keadilan"
Posting Komentar