Artikel IPA kelas IX ini akan membahas perihal listrik statis serta kaitannya dengan insiden terjadinya petir.
Siapa yang masih ingat adegan waktu Thor, Groot dan Rocket Raccoon mendarat di Wakanda? Keren banget ya! Apalagi kedatangan mereka dibentuk lebih dramatis alasannya yaitu ada petir dari palu barunya Thor. Di film sih keren, tapi kau tau nggak kalau di dunia aktual petir yaitu insiden alam yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Selain alasannya yaitu kilatannya, petir juga mempunyai bunyi yang dahsyat. Di sisi lain, petir juga sangat berbahaya alasannya yaitu jikalau seseorang tersambar petir, maka badannya akan terbakar. Aduh... Serem ya Squad?! Nggak heran kan kalau ada banyak orang yang takut petir.
Ngomong-ngomong soal petir, yang sering kita lihat di dunia aktual asalnya bukan dari palu Thor ya Squad! Petir terjadi alasannya yaitu goresan antar awan yang melahirkan elektron-elektron bebas. Elektron? Apaan tuh? Jadi, petir yaitu salah satu insiden yang berkaitan dengan listrik statis. Sebelum kau pusing mikirin petir, apalagi mikirin Thor, kini kita mencar ilmu listrik statis sama-sama yuk!
Thor di Infinity War (sumber: pinterest.com)
Listrik statis yaitu suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik statis timbul alasannya yaitu benda-benda yang beraliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik. Dengan kata lain, benda tersebut sanggup menghasilkan proton dan elektron tanpa memakai pembangkit listrik.
Kamu niscaya pernah kan mencar ilmu perihal atom di pelajaran Kimia? Atom merupakan suatu dasar materi yang terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh elektron. Partikel-partikel penyusun atom adalah:
Elektron → muatan negatif
Proton → muatan positif
Neutron → muatan netral
Inti atom terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan tertentu (berada di kulit atom). Nah, listrik statis ini terjadi alasannya yaitu adanya perpindahan elektron. Benda menjadi bermuatan alasannya yaitu elektronnya dipindahkan dari benda satu ke benda lain.
Listrik statis yang memuat muatan positif dan negatif memenuhi sifat-sifat muatan listrik. Suatu atom dikatakan netral apabila jumlah proton di inti sama dengan jumlah elektron di kulit, dikatakan bermuatan positif apabila jumlah proton di inti lebih banyak daripada jumlah elektron di kulit, dan dikatakan bermuatan negatif jikalau jumlah proton di inti lebih sedikit daripada jumlah elektron di kulit.
Dari sifat-sifat muatan tersebut, sanggup memungkinkan terjadi interaksi. Interaksi tersebut sanggup jadi tarik-menarik atau tolak-menolak.
Oh iya, pada tahun 1785, Charles Agustin Coulomb menemukan aturan dasar perihal gaya listrik antara dua partikel bermuatan yang berbunyi: “Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut”. Hukum ini dikenal dengan Hukum Coloumb. Kamu sanggup melihat penjelasannya di artikel Pengertian Hukum Coloumb.
Ada tiga cara untuk memberi muatan pada listrik statis, yaitu: penggosokan, konduksi dan induksi. Penjelasannya kita lanjut di bawah ya, Squad.
Penggosokan
Benda-benda di bawah ini sanggup mempunyai muatan listrik dengan cara digosok dengan benda lain. Simak tabel di bawah ini.
Konduksi
Cara yang kedua yaitu dengan konduksi. Apa itu konduksi? Konduksi yaitu mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan listrik. Dengan begitu, benda yang tadinya tidak mempunyai muatan listrik akan mempunyai muatan listrik.
Induksi
Terakhir yaitu dengan induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar. Caranya yaitu dengan mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke penghantar yang dinamakan dengan elektroskop.
Tadi, di awal artikel sudah dikasih citra sedikit perihal fenomena alam yang sering terjadi di sekitar kita kan? Ya, petir. Petir merupakan salah satu fenomena alam yang sanggup kita saksikan. Yuk, kita bahas sedikit lagi perihal fenomena listrik statis tersebut.
Fisika niscaya ada di mana-mana dan kapan saja, termasuk juga dengan fenomena listrik statis ini. Salah satunya yaitu petir yang kita sebut di awal artikel tadi. Bukan petirnya Thor ya Squad, tapi petir yang sering kita lihat. Petir sanggup terjadi alasannya yaitu awan yang bergesekan satu sama lain.
Awan yang bergesekan sebelum petir terjadi (sumber: giphy.com)
Setelah proses pergesekan lahirlah elektron-elektron bebas yang kemudian berkumpul dan saling menguatkan satu dengan lainnya, sehingga mempunyai cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Saking berbahayanya petir, kini dibentuk alat penangkal petir yang biasa dipasang di bangunan-bangunan tinggi.
Cara kerja alat penangkal petir ini menurut prinsip induksi muatan listrik yaitu memisahkan antara proton dan elektronnya. Jadi, petir yang menyambar di antara bangunan-bangunan tinggi tidak akan membahayakan bangunan serta penghuninya alasannya yaitu ada pemindahan muatan listrik.
Selain petir dan penangkalnya, fenomena listrik statis yang lain yaitu dikala kita mendekatkan punggung tangan ke televisi yang gres saja dimatikan. Seketika tangan kita akan terasa disetrum oleh layar televisi tersebut. Ada juga rambut kering yang berbunyi gemerisik halus dikala disisir dengan sisir plastik, kemudian jikalau sisir tersebut didekatkan ke kertas kecil-kecil, kertas tersebut akan melekat ke sisir plastik.
Wah, banyak juga ya klarifikasi perihal listrik statis serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sekarang kalian juga jadi tau kan kalau petir itu asalnya bukan dari Thor, tapi dari listrik statis. Supaya kalian lebih paham lagi, yuk kerjakan latihan soal perihal listrik statis di ruangbelajar!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ipa Kelas 9 | Mengapa Petir Dapat Terjadi?"
Posting Komentar