Artikel Fisika Kelas XII akan membahas klarifikasi mengenai rangkaian listrik. Khususnya perbedaan rangkaian seri dan paralel, baik rumus berpengaruh arus, tegangan, dan hambatan, maupun kelebihan dan kekurangan keduanya
--
Hayo, siapa yang suka mainan lampu? Anak zaman sekarang, kalo udah ngomongin lampu hias, niscaya pribadi kebayang jenis lampu yang satu ini deh: lampu tumblr. Entah kenapa juga dinamain kayak gitu. Apakah ada hubungannya sama nama media umum yang udah diblokir itu?
Lampu tumblr untuk menghias kamar (sumber: thenakedsoul.co)
Selain bisa ngebuat kamar kita jadi hits jadi kayak kamar-kamar di Instagram, bersyukurlah sebab lampu tersebut disusun dengan rangkaian seri. Hah? Maksudnya apa tuh rangkaian seri?
Begini. Bandingkan lampu-lampu tersebut dengan instalasi lampu yang ada di rumah kamu. Kalau kau perhatikan, biasanya, instalasi lampu di rumah menerapkan sistem satu saklar untuk satu lampu. Artinya, lampu-lampu di rumah kau disusun memakai rangkaian paralel.
Sekarang bayangkan kalau kau harus mematikan/menyalakan lampu tumblr semuanya satu per satu. Bisa-bisa gempor tangan kita. Maka dari itu, kita perlu tahu perbedaan rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bersebelahan/sejajar. Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:
Pada rangkaian seri, berpengaruh arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu kendala ke kendala lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada pedoman listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke kendala 2, kemudian berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap aja pedoman listrik ini kayak pedoman air gitu.
Setelah membayangkannya, kau niscaya jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati kendala 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati kendala 2.
Kok gitu?
Ya, kan, alirannya nggak mungkin ke mana-mana lagi.
Baca juga: Apakah Teknologi Wakanda Dapat Ditemui di Dunia Nyata?
Nah, itu berarti, berpengaruh arus total sama dengan berpengaruh arus yang ada di kendala 1, maupun kendala 2. Secara matematis sanggup ditulis menjadi:
Itot = I1 = I2 = I…
Di sisi lain, tegangan yang mengalir di kendala 1, tidak sama dengan yang ada di kendala 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di kendala pada rangkaian itu dijumlahkan, alhasil akan sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan kata lain;
Vtot = V1 + V2 + V…
Sehingga, kendala totalnya sama dengan jumlah dari seluruh kendala yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menunjukan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja.
Rtot = R1 + R2 + R…
Rangkaian paralel yakni rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut:
Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian seri? Sekarang, bayangkan ada pedoman listrik yang berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju kendala 1. Sesaat beliau berada di persimpangan, si pedoman listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, berpengaruh arus di kedua kendala itu akan berbeda.
Ya, sebab terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh kendala 1 dan kendala 2 tidak akan sama. Alhasil, berpengaruh arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari seluruh berpengaruh arus semua hambatan. Oleh sebab itu, kita sanggup menuliskannya menjadi:
Itot = I1 + I2 + I…
Di sisi lain, tegangan yang ada pada kendala 1 dan kendala 2 akan bernilai sama besar. Maka, kita sanggup menuliskannya menjadi:
Vtot = V1 = V2 = V…
Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian paralel? Kalau kau perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik. Maka, cara mencari hambatannya yakni sebagai berikut:
Nah, untuk mengecek kemampuan kita, coba kerjakan soal berikut deh. Ingat ya, kau harus menghitung kendala total di rangkaian paralelnya terlebih dahulu, sesudah itu gres jumlahkan dengan kendala yang ada di rangkaian seri.
Setelah mengetahui rumus-rumus yang ada pada rangkaian seri dan paralel, kini kita coba ulas yuk. Kira-kira apa ya perbedaan kedua rangkaian listrik ini? Lalu, apa juga laba dan kerugian kalau kita memakai rangkaian listrik tersebut.
Secara penggunaan, kedua jenis rangkaian ini terang berbeda. Pada rangkaian seri, sebab hambatannya disusun bersebelahan, artinya, apabila satu kendala tersebut mati, maka kendala lainnya juga akan ikut mati. Kamu niscaya pernah tahu lampu LED yang biasa digantung dijadiin hiasan itu kan?
Dengan memakai rangkaian seri, kita dengan memudah mematikan seluruh lampu dengan satu pencetan. Bayangkan kalau kita harus matiin semuanya satu per satu. Bisa-bisa kita ikut mati.
Contoh lampu rangkaian seri (sumber: giphy.com)
Di sisi lain, rangkaian paralel bisa kita temukan di instalasi lampu rumah kita sendiri. Dengan memasang kendala pada kabel yang bertingkat/cabang ibarat di rangkaian paralel, kita bisa memisahkan saklar untuk masing-masing lampu.
Coba kalau lampu di rumah kau semuanya memakai rangkaian seri. Sekali pencet saklar, semua lampu di rumah nyala. Yang ada malah boros dan nggak efektif kan?
Gimana, Squad. Sekarang sudah tahu, kan, apa saja perbedaan rangkaian seri dan paralel? Baik dari segi rumus, maupun manfaatnya. Kalau kau ingin mempelajari bahan ibarat ini dalam bentuk video, tonton aja lewat ruangbelajar! Selain sanggup melihat video beranimasi menarik, kau akan menerima latihan soal dan rangkuman, lho!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Fisika Kelas 12 | Rangkaian Listrik: Perbedaan Rangkaian Seri Dan Paralel"
Posting Komentar