Artikel IPS kelas IX ini membahas mengenai tokoh-tokoh di balik kemerdekaan dan reformasi, yaitu Bung Tomo dan Djuanda Kartawidjaya.
Squad! Siapa yang masih semangat berguru mengenai tokoh-tokoh di balik kemerdekaan dan reformasi? Semoga semuanya masih semangat, ya. Sekarang, coba dilanjutkan yuk pembahasannya ke dua tokoh selanjutnya. Dua tokoh selanjutnya yaitu Bung Tomo dan Djuanda Kartawidjaya. Sudah pernah dengar belum? Coba dibahas satu persatu, yuk.
Bung Tomo (Sumber: nusantara.news)
Bung Tomo, yang mempunyai nama lengkap Sutomo merupakan tokoh pendekar nasional Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Ia dilahirkan di Kampung Blauran, Surabaya, pada 3 Oktober 1920. Bung Tomo ini dikenal sebagai pengobar semangat tempur dalam Peristiwa 10 November 1945. Keren banget, ya! Meskipun beliau memimpin rakyat pada pertempuran, tetapi Bung Tomo tidak mempunyai latar belakang pendidikan militer. Minat Bung Tomo muda justru pada bidang jurnalisme, nih. Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, beliau bekerja di kantor isu Domei pada bab Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya (1942-1945). Bersama dengan wartawan senior Romo Bintarti, Bung Tomo turut andil dalam memberitakan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan memakai bahasa Jawa. Kok pakai bahasa Jawa? Iya, dong! Alasannya agar tidak terkena sensor dari Jepang. Nah, apa lagi sih bentuk usaha Bung Tomo?
Baca Juga: Siapa Saja Tokoh Kemerdekaan dan Reformasi? (Bagian 1)
Bung Tomo jadinya membangun pemancar radio sendiri, yaitu Radio Pemberontakan. Radio Pemberontakan memegang peranan penting dalam pertempuran menghadapi pasukan Inggris di Surabaya bulan November 1945. Melalui radio tersebut, Bung Tomo memberikan pidatonya. Seperti apa, sih pidatonya?
Djuanda Kartawirdjaja (Sumber: profilbos.com)
Squad, kau pernah ke Bandara Juanda yang terletak di Surabaya? Kamu tahu nggak sih, siapa yang mengusulkan pembangunan bandara tersebut? Yes, yang mengusulkan yaitu Djuanda Kartawidjaja. Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911. Ia yaitu politisi yang menjabat sebagai perdana menteri terakhir dari Kabinet Djuanda (1957-1959) pada masa Demokrasi Liberal. Pada masa pergerakan nasional, Djuanda bergabung dengan beberapa organisasi pergerakan nasional, antara lain Budi Utomo dan Paguyuban Pasundan. Di masa ini juga, Djuanda aktif sebagai guru di Sekolah Menengan Atas Muhammadiyah Jakarta semenjak usia 23 tahun.
Pada periode pasca kemerdekaan Indonesia, Djuanda sering menduduki jabatan di kabinet. Djuanda mempunyai keahlian teknik sipil sebagai hasil kerja kerasnya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) tahun 1933. Beberapa jabatan menteri yang pernah beliau duduki antara lain Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, dan Menteri Pekerjaan Umum.
Capaian terbesar Djuanda Kartawidjaja selama terlibat dalam pemerintahan yaitu dikala beliau menjabat sebagai perdana menteri dari Kabinet Djuanda. Ia berhasil merumuskan Wilayah Perairan Republik Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957, yang dikenal dengan nama deklarasi Djuanda. Seperti apa sih isi dari Deklarasi Djuanda?
Tahukah kamu, Pemerintah RI mengangkat Djuanda Kartawidjaja sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tanggal 29 November 1963 dengan menurut pada SK Presiden No. 244 tahun 1963. Hebaat!
Squad, ternyata menarik banget ya mempelajari bahan tokoh kemerdekaan dan reformasi ini! Kamu masih mau berguru lebih lanjut lagi? Yuk, berguru bersama teman-teman seluruh Indonesia di Ruangguru digitalbootcamp! Kamu dapat berguru hanya lewat group chat, dan dipandu oleh tutor berpengalaman dan standby, lho! Kuy, daftar sekarang.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ips Kelas 9 | Siapa Saja Tokoh Kemerdekaan Dan Reformasi? (Bagian 2)"
Posting Komentar