Artikel Fisika kelas XII ini membahas perihal teknologi Wakanda, negara dalam film Black Panther, dengan teknologi yang ada di dunia kasatmata ketika ini.
--
Kita semua setuju bahwa hal paling mencengangkan dari film Black Panther ada pada teknologi Wakanda. Kalung yang bisa berkembang menjadi kostum, alat yang bisa mengendalikan kendaraan beroda empat dari jarak jauh, hingga kereta maglev di pertempuran terakhir. Sistem komunikasi di sana pun memakai sebuah perangkat kecil yang melekat di indera pendengaran T’Challa. Jadi, jikalau mau janjian sama orang gampang. Gak perlu nyamperin ke rumahnya, kemudian teriak di depan pagar, ‘Chalaaa… main yuuuk…’
Meski terkesan begitu keren dan futuristik, ternyata teknologi di sana bukan dirancang sembarangan. Proses “pemilihan teknologi” Wakanda tidak seabsurd kita sewaktu mengkhayal sembarangan.
[di sebuah meeting pembuatan skenario film]
Penulis naskah 1: Duh… masa depan gimana nih?
Penulis naskah 2: Iya. Suram emang kerja di sini…
Penulis naskah 1: Maksud saya MASA DEPAN WAKANDA!
Penulis naskah 2: Hmmmm…
Penulis naskah 1: Eh, gimana jikalau kita buat teknologi teleportasi?!
Penulis naskah 2: Pake pintu!
Penulis naskah 1 & 2: Pintu Ke Mana Saja!
Suasana mendadak hening.
Sewaktu membuat dunia marvel dan Wakanda, para kreator benar-benar memikirkan teknologi “masa depan” itu dengan baik. Mereka mengadaptasi teknologi yang sudah ada di dunia nyata, dan menaikkan levelnya satu tingkat ke atas.
Coba kita ulas satu per satu. Apa yang kau ingat dari kecanggihan teknologi buatan Suri? Dengan memakai Kimoyo Beads—gelang manik-manik—dia bisa mengendalikan kendaraan beroda empat dari jarak jauh.
Teknologi menggerakkan kendaraan dari jarak jauh (sumber: CinemaBlend via Youtube)
Sampai ketika ini, memang belum ada penelitian ilmiah bagaimana hal itu bisa terjadi. Namun, apabila dibandingkan dengan teknologi yang ada ketika ini, perangkat itu kurang lebih menyerupai dengan simulator kendaraan. Bahkan, di Berlin, Jerman, pada simpulan 2017 kemarin, dilaksanakan perlombaan drone memakai headset VR. Hal ini membuat seperti si pilot drone sedang berada di dalam drone secara langsung. Padahal, mah, aslinya lagi nyantai di pinggir warung.
Baca juga: Memahami Hambatan Listrik Hukum Ohm dengan Analogi Perahu
Efeknya? Dia jadi sanggup melihat apa yang drone lihat. Hmmmm… Seandainya ada teknologi yang ngebuat kita bisa mencicipi apa yang ia rasakan…
Berada di dalam drone, padahal pilotnya dari jarak jauh (sumber: Drone Racing League via YouTube)
Hal lain yang sangat menonjol pada teknologi Wakanda ialah pada pertarungan terakhir antara T’Challa dan Killmonger. Ya, T’Challa memaksa Killmonger bertarung di tengah-tengah rel kereta maglev.
Kereta maglev yang ada di film Black Panther
Kereta maglev? Siapanya Mag Ijah tuh?
Kereta maglev, atau bahasa kerennya magnetic levitation train, atau bahasa gaulnya kereta ngapung, ialah jenis kereta yang memakai gaya magnet sebagai alat geraknya. Dan, gaya magnet ini lah yang membuatnya tidak mempunyai roda dan “melayang” di udara.
Kereta ngapung? Kereta terbang? Kereta… ngambang?
Ya, kereta maglev bisa "terbang" setinggi 10 mm (sumber: B1M via YouTube)
Lalu sebuah pertanyaan muncul: Bagaimana bisa kereta ini melayang dan nggak jatuh? Terus, kok, ia bisa nggak “keluar jalur”?
Hal ini alasannya 98% materi penyusun relnya terbuat dari materi superkonduktor. Bahan ini lah yang membuat kereta sanggup melayang sedikit di atas rel, dan tetap mengikuti jalurnya. Nggak, ini bukan buat keren-kerenan aja kok. Tapi, materi ini digunakan untuk mengurangi kendala yang ada. Karena, jikalau dibandingkan dengan “roda dan rel” yang menempel, akan terjadi tabrakan dan hambatan. Sehingga akan memengaruhi kecepatan kereta. Jadi, jikalau tabrakan itu “dihilangkan” dengan membuatnya melayang, kecepatannya jadi ngebut deh.
Salah satu materi superkonduktor (sumber: Nathan Nagele via YouTube)
Satu hal yang "menarik" dari materi superkonduktor adalah, ia harus berada pada kondisi dingin. Sehingga, tentu, pembuatannya akan lebih mahal dibandingkan kereta dengan roda biasa. Bahkan, alasannya kerennya materi ini, tahun 2015 lalu, perusahaan Lexus membuat skateboard terbang, atau bahasa kerennya "hoverboard".
Lexus hoverboard (sumber: Lexus International via YouTube)
Bahan itu lah yang menjadi salah satu syarat supaya si maglev bisa mengapung. Salah satu kereta maglev yang populer ialah Shinkansen di Jepang. Biasanya, pengembangan desainnya tetap mengacu pada hukum: pengangkatan kereta dengan gaya tolak magnet, dan gerakan (maju dan berhenti) memakai motor linear. Kalau kau sudah menonton video gaya lorentz di ruangbelajar, pasti sadar apa hubungannya antara kereta ini dengan aturan itu.
Hayo, jadi teknologi kereta yang ada di Black Panther itu benaran ada. Cuma, ya, belum sesempurna itu. Kereta Shinkansen di Jepang, misalnya. Sudah memakai teknologi dengan konsep yang mirip. Atau projek Hyperloop yang digagas oleh Elon Musk, yang, tidak hanya memanfaatkan “melayang” roda saja untuk menghilangkan kendala dari gaya gesek roda dan rel, tetapi juga menghilangkan kendala udara dengan memakai lorong yang divakum. Jadi, ya, keretanya nggak dibentuk di ruang terbuka kayak di film. Sehingga akan bisa ngebuat keretanya jadi lebih ngebut lagi.
Perbedaan hyperloop dan shinkansen jepang (sumber: www.curbed.com)
Seperti pada gambar, hyperloop memakai lorong untuk menghilangkan kendala udara. Nah, kalau kita lihat di film, kereta maglev di Wakanda berada pada areal terbuka. Dan di sisi kanan-kirinya terdapat pilar yang menggerakkan si kereta.
Gimana, Squad. Ternyata teknologi Wakanda sekali pun, tidak begitu berbeda dengan yang ada di hidup kita, ya. Kalau kau ingin memelajari materi menyerupai ini dalam bentuk video, tonton aja di ruangbelajar!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Fisika Kelas 12 | Apakah Teknologi Wakanda Sanggup Ditemui Di Dunia Nyata?"
Posting Komentar