Artikel Ekonomi kelas XI kali ini akan mempelajari 2 jenis kebijakan perdagangan internasional, yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor.
Squad, siapa yang suka membeli barang lewat online shop? Kadang-kadang online shop tersebut menjual barang-barang yang diproduksi di luar negeri, lho. Oleh sebab itu, mereka harus membeli barang-barangnya terlebih dahulu, gres lalu dikirim deh ke rumah kalian sesuai pesanan. Nah, proses tersebut bergotong-royong sudah termasuk ke dalam kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional ini sendiri mempunyai beberapa kebijakan, yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor. Yuk, kita pelajari kebijakannya satu persatu!
Squad, kau masih ingat kan perihal ekspor? Pada perdagangan ekspor, barangnya ini dihasilkan di negara kita - jadi bukan di negara asing, ya. Kamu tahu nggak sih, kebijakan ekspor ini bergotong-royong bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Wah! Ternyata nggak hanya untuk mencari laba aja, ya? Nggak dong! Oleh sebab itu, ada beberapa kebijakan perdagangan internasional yang dikembangkan pemerintah. Ada apa saja, ya?
Diskriminasi Harga
Apa sih yang dimaksud dengan diskriminasi harga? Diskriminasi harga ialah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing negara. Oleh sebab itu, harga barang yang sama di negara A akan berbeda dengan harga barang di negara B. Oleh sebab itu, mungkin saja lho, harga barang di negara B lebih murah dibanding harga barang di negara A. Padahal barangnya sama persis. Kebijakan ini dilakukan menurut perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh laba yang besar.
Pemberian Premi
Kebijakan selanjutnya ialah kebijakan premi. Kebijakan premi merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor. Bagaimana caranya, ya? Caranya ialah dengan memperlihatkan premi kepada tubuh perjuangan atau industri yang melaksanakan ekspor. Pemberian premi banyak bentuknya nih. Bentuknya antara lain berupa pertolongan biaya produksi serta pemberian pajak dan akomodasi lain, dengan tujuan biar barang ekspor mempunyai daya saing di luar negeri.
Dumping
Kamu sudah pernah mendengar istilah dumping? Dumping ialah penetapan harga barang ekspor lebih murah dibandingkan harga barang tersebut di dalam negeri. Ada kondisi tertentu yang harus kau perhatikan kalau ingin menerapkan kebijakan dumping. Kamu sanggup melakukannya kalau pasar dalam negeri berada di dalam kendali pemerintah. Tapi kau tahu nggak sih, kebijakan dumping ini sudah dilarang, lho. Wah, kenapa dilarang? Kebijakan ini dihentikan sebab sanggup mematikan persaingan penjual lain. Jadi, harap diingat ya Squad, kebijakan ini nggak digunakan lagi.
Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas merupakan suatu kondisi dikala masing-masing Pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa laba menyerupai mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
Larangan Ekspor
Sesuai dengan namanya, larangan ekspor ialah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu keluar negeri. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, antara lain sebab ada alasan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Kok banyak ya alasannya? Contohnya apa saja, sih?
Contoh alasan ekonomi antara lain ialah larangan ekspor sebab ingin mendorong perkembangan industri lokal. Jadi, supaya industri lokalnya terus berkembang dan tidak "manja" dengan kebiasaan mengekspor barang ini. Lalu, kalau alasan politik, menyerupai apa ya? Contoh alasan politik ialah dilarangnya ekspor minyak bumi di negara Timur Tengah, contohnya Irak. Hal ini dikarenakan ada campur tangan politis dari PBB dan Amerika Serikat dalam bentuk embargo ekonomi. Kalau alasan sosial budaya, menyerupai apa dong? Contoh alasan sosial dan budaya ialah larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-hewan yang dilindungi. Jangan hingga kalian terlibat dalam aktivitas perdagangan ini, ya!
Sekarang, kita masuk ke pecahan impor ya Squad. Kamu tahu nggak impor itu apa? Impor itu kebalikannya ekspor, ya? Yes, betul banget! Dalam kasus impor barang, barangnya dibentuk di luar negeri. Jadi, barangnya bukan berasal dari negara kita, ya. Sama menyerupai ekspor, ada beberapa kebijakan yang diterapkan dalam kaitannya dengan impor. Secara garis besar, kebijakan-kebijakan ini dilakukan untuk melindungi perusahaan dalam negeri. Kebijakan apa saja, sih? Kuy, simak penjelasannya satu persatu!
Kuota
Kalian sudah pernah mendengar istilah kuota, kan? Pasti istilah kuota yang paling sering kalian dengar kuota internet habis, ya? Hahaha. Kalau kuota dalam impor itu, apa ya? Dalam konteks impor, kuota yang dimaksud ialah jumlah total suatu barang yang sanggup diimpor dalam satu periode tertentu. Kuota impor ini sudah diprediksikan sebelumnya, sehingga seharusnya tidak mengganggu industri dalam negeri. Meskipun demikian, kalau suatu negara sedang memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak sanggup digunakan lagi sebab sanggup menghambat proses perdagangan internasionalnya.
Tarif
Sesuai dengan namanya, kebijakan tarif ini berarti ada penerapan tarif yang tinggi untuk impor barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diperlukan sanggup membantu barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar. Kaprikornus supaya konsumernya juga nggak beli barang-barang impor terus, nih. Ada sedikit perbedaan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan sistem perdagangan perlindungan mengenai kebijakan tarif ini. Penganut perdagangan bebas akan mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya, negara dengan sistem perdagangan proteksionis akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor. Jangan tertukar yaaa!
Subsidi
Kamu pernah nggak sih, belanja barang impor tapi harganya jauh lebih murah dibanding barang lokal? Aneh nggak sih rasanya, kok sanggup ya barang impor lebih murah dibanding barang lokal? Kamu niscaya hasilnya ingin beli barang impor terus, ya. Oleh sebab itu, ada yang namanya kebijakan subsidi. Kebijakan subsidi ini bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal. Jadinya produk lokal sanggup lebih murah deh dibanding produk impor. Hore!
Larangan Impor
Kebijakan larangan impor dilakukan kalau suatu negara diharuskan untuk menghemat devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga akan dikenakan kebijakan larangan impor. Kaprikornus kau harus ingat nih Squad, tidak semua barang sanggup diimpor, ya!
Squad, ternyata seru juga ya mencar ilmu mengenai kebijakan ekspor dan impor ini. Setelah membaca artikel ini, semoga kau sanggup lebih bijak lagi dalam berbelanja barang-barang impor maupun barang-barang lokal, ya! Kalau kau mau mencar ilmu lebih lanjut lagi, mencar ilmu pakai ruangbelajar aja. Video belajarnya lengkap banget, latihannya apalagi. Download sekarang, yuk!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ekonomi Kelas 11 | 2 Kebijakan Perdagangan Internasional Dan Jenisnya"
Posting Komentar