Halo, Smart Parents! Tidak terasa sudah 1 bulan lebih anak Anda menjalani kegiatan sekolah sehabis libur panjang. Apakah anak Anda mengalami ketakutan pada suatu pelajaran tertentu menyerupai Matematika? Umumnya sebagian besar murid tidak menyukai Matematika. Ketakutannya sanggup menjadi abadi kalau tidak ditangani dengan baik. Tanda-tandanya bukan sekadar tidak menyukai materinya, melainkan memperlihatkan ke tingkat yang lebih gawat, menyerupai rasa cemas berlebihan dan selalu menghindari berguru Matematika. Jika anak memperlihatkan tanda-tanda fobia Matematika, maka jangan khawatir alasannya ada beberapa tips yang Ruangguru sajikan untuk Smart Parents. Mari, simak ulasannya berikut ini!
1. Berikan anak waktu untuk memahami materi
Belajar Matematika perlu kesabaran (Sumber: avidaustralia.edu.au)
Ajari anak dengan sabar dan pelan-pelan. Banyak siswa yang melihat Matematika sebagai pelajaran rumit yang harus menghafal rumus, padahal hitung-hitungan termasuk pelajaran konseptual. Menghafal langkah dan rumus malah akan menciptakan anak tidak bahagia berguru Matematika. Maka dari itu biarkan anak benar-benar memahami Matematika sesuai kapabilitas waktunya. Ulangi terus kalau anak belum paham, tetapi jangan dimarahi, ya! Jadikan berguru Matematika sebagai hal yang menyenangkan bagi sang buah hati.
2. Buat perasaan anak nyaman dengan kata-kata baik
Motivasi penting dalam berguru Matematika (Sumber: komodomath.com)
Bangun motivasi anak dalam berguru dengan kalimat-kalimat baik, menyerupai memberi pengertian bahwa tidak ada orang yang bisa Matematika sejak lahir. Tanya pemikiran anak kalau ia melihat suatu soal, apakah sulit atau mudah. Hilangkan perasaan negatif pada dirinya dengan tidak membandingkan kemampuan sang buah hati dengan orang lain. Jangan lupa untuk memperlihatkan kebanggaan sekecil apapun proses belajarnya kalau ada kemajuan.
3. Berikan waktu berpikir ketika mengajukan pertanyaan
Jangan terlalu menekan anak ketika berguru (Sumber: flickr.com)
Bagi anak yang memiliki kecemasan Matematika, pertanyaan eksklusif di depan orang lain akan menyiksa dirinya. Ia harus siap menanggung aib kalau tidak bisa menjawab dengan cepat. Mari, pelan-pelan tanamkan pada diri Smart Parent bahwa Matematika bukan ajang kompetisi! Berikan anak waktu untuk berpikir ketika Anda mengajukan pertanyaan pada soal latihan. Jika masih ragu-ragu, yakini anak bahwa tidak apa-apa salah menjawab pertanyaan alasannya salah bukan berarti gagal.
4. Menerapkan Matematika pada kehidupan sehari-hari
Matematika selalu ada di acara sehari-hari (Sumber: pexels.com)
Megan Roberts, seorang executive director of math for america (MFA) menjelaskan bahwa praktik Matematika pada hal-hal sederhana menyerupai harga, kembalian belanja, panjang dan lebar suatu benda sanggup mengurangi kecemasan anak. Pancing anak untuk selalu ingin tau pada angka di lingkungan sekitarnya. Jika dasarnya sudah kuat, maka bahan konseptual lainnya sanggup dipahami dengan baik ketika anak beranjak dewasa.
5. Ubah gaya berguru anak
Cobalah gaya berguru lain pada anak (Sumber: youtube.com)
Apabila Smart Parents telah meyakini ketidakcakapan anak dalam Matematika, mengubah cara mereka dalam mempelajari Matematika bisa mengubah perilaku anak. Sekadar menghafal rumus mungkin tidak seefektif memahami maksud rumus tersebut dan kapan rumus itu harus digunakan. Nah, ada beberapa cara yang sanggup dilakukan. Pertama, bantulah anak ketika mencatat pelajaran. Tujuan mencatat ialah untuk memahami isi pelajaran, bukan hanya menuliskannya. Luangkan waktu untuk membantu mereka mencari poin-poin penting dan tuliskan. Jangan lupa, tuliskan juga bahan pendukungnya. Kedua, berguru memakai video berguru beranimasi di ruangbelajar. Video beranimasi akan memudahkan anak memahami konsep bahan secara cepat, alasannya ada animasi pendukung yang sanggup menjelaskan bahan dengan lebih mudah.
Nah, itu ia beberapa tips mengatasi fobia Matematika pada anak. Dukung terus perkembangan anak pada proses berguru hitung-hitungan dengan tidak menekan diri sang buah hati secara berlebihan. Tanamkan pada diri anak dan orang bau tanah bahwa Matematika ialah proses mendapat jawaban, bukan pelajaran instan yang karenanya sanggup ditemukan dengan cepat. Supaya berguru jadi lebih seru, yuk unduh aplikasi Ruangguru! Aplikasi Ruangguru menyediakan bahan dalam bentuk video dengan klarifikasi yang gampang dipahami bernama ruangbelajar yang akan menciptakan #BelajarJadiMudah!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "5 Cara Mengatasi Ketakutan Anak Pada Pelajaran Matematika"
Posting Komentar