Pada artikel IPA kelas VIII kali ini, kau akan mempelajari ihwal prinsip bidang miring, penerapan, dan keuntungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Siapa nih di antara kau yang suka jalan-jalan ke puncak? Pernah nggak sih kau memperhatikan dikala akan ke puncak, kendaraan beroda empat atau bus yang kau tumpangi berjalan mengikuti lintasan yang meliuk-liuk mengitari pegunungan.
Ternyata, lintasan yang meliuk-liuk itu intinya mengikuti prinsip bidang miring, lho. Hmm, kenapa harus begitu ya? Kenapa nggak dibentuk lurus saja semoga cepat sampai? Penasaran? Jawabannya ada pada artikel di bawah ini, nih. Langsung saja yuk kita simak!
Apa sih bidang miring itu? Jika di antara kau ada yang menjawab “bidang yang miring”, itu nggak salah kok, cuma kurang lengkap saja. Nah, kalau definisi lengkapnya, bidang miring yaitu suatu lintasan yang mempunyai kemiringan tertentu dan membentuk sudut terhadap permukaan mendatarnya.
.png?width=600&name=IPA_VIII_-_Prinsip_Bidang_Miring_Artboard_3%20(1).png)
Bidang miring juga termasuk salah satu jenis pesawat sederhana, lho. Hayo, ada yang masih ingat apa itu pesawat sederhana?
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Tuas
Berdasarkan rumus di atas, kita jadi sanggup tahu nih kalau gaya akan berbanding lurus dengan tinggi bidang miring. Semakin landai bidang miring tersebut, maka gaya yang dikerjakan akan semakin kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring tersebut, maka gaya yang dikerjakan akan semakin besar.
Selain kita sanggup menghitung gaya dengan rumus bidang miring, kita juga sanggup mengetahui laba mekanisnya, Squad. Keuntungan mekanis ini yaitu sebuah angka yang menunjukkan berapa kali pesawat sederhana sanggup memalsukan gaya. Caranya, sanggup kau lihat pada rumus di bawah ini!
Selanjutnya, supaya kau nggak galau dengan kedua rumus di atas, kita masuk ke pola soal, ya. Let's go!
Penyelesaian :
Diketahui :
Panjang papan = 5 m. Selalu periksa jikalau satuan panjang papan dengan tinggi bidang miring sudah sama. Karena satuan tinggi bidang miring masih dalam cm, jadi kita ubah dulu ke dalam m. Sehingga, tinggi bidang miring = 100 cm = 1 m.
Massa benda = 5 kg. Massa benda berbeda dengan berat benda. Jadi, kita ubah dulu massa benda menjadi berat benda.
Berat benda = massa benda × percepatan gravitasi = 5 kg × 10 m/s² = 50 N.
Ditanya :
- Berapa gaya yang dikerjakan oleh Rogu?
Jadi, gaya yang dikerjakan Rogu untuk memindahkan beban tersebut yaitu sebesar 10 N.
- Berapa nilai laba mekanis bidang miring tersebut?
Catatan : Untuk mencari besar laba mekanisnya, kau sanggup pilih salah satu dari rumus di atas, sanggup KM = s/h atau KM = W/F alasannya nilainya akan sama. Tapi utamakan pilih rumus yang nilainya sudah diketahui ya, Squad.
Jadi, laba mekanis bidang miringnya yaitu sebesar 5.
Nah, supaya kau lebih jago lagi, coba kau kerjakan latihan soal di bawah ini, ya!
Jangan lupa untuk tuliskan jawabanmu di kolom komentar. Oke?
Prinsip bidang miring ternyata banyak diterapkan dalam acara sehari-hari kita, lho. Contohnya pada pembuatan tangga yang bertingkat-tingkat atau berkelok-kelok, pembuatan jalan yang meliuk-liuk di kawasan pegunungan, penggunaan papan yang dimiringkan dikala ingin menaikkan atau menurunkan beban yang berat, dsb. Selain itu, prinsip bidang miring juga banyak diterapkan di aneka macam alat dapur dan perkakas, menyerupai pisau, kapak, paku, alat pahat kayu, cutter, ulir pada sekrup, ujung pada obeng, dsb. Wah, nggak nyangka ya, ternyata barang-barang di sekitar kita banyak yang memakai prinsip bidang miring, Squad!
Ulir pada sekrup yang memakai prinsip bidang miring (sumber: allfasteners.com.au)
Manfaat prinsip bidang miring tentunya untuk meringankan beban kerja kita. Misalnya, pada pembuatan jalan yang meliuk-liuk di area pegunungan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban yang dilalui oleh kendaraan yang sedang melaju. Jadi, kendaraan tersebut sanggup deh hingga ke puncak. Nah, kini terjawab kan kenapa lintasan di kawasan pegunungan dibentuk meliuk-liuk.
Squad, ternyata tanpa kita sadari benda-benda disekitar kita banyak yang memakai prinsip bidang miring, ya. Kamu juga sanggup lho menerapkan prinsip bidang miring ini dalam acara sehari-hari kamu. Misalnya, dikala kau bersepeda melewati jalanan yang mendaki, kau sanggup tuh berjalan berkelok-kelok supaya sanggup hingga ke puncak tanpa harus menuntun sepedamu alasannya kelelahan. Nah, kalau kau ada pertanyaan mengenai bahan kali ini, kau sanggup nih mendiskusikannya dengan Tutor dan teman-teman di seluruh Indonesia lewat Ruangguru digitalbootcamp. Selain rasa ingin tau kau jadi hilang, kau juga jadi sanggup nambah sobat deh. Seru, kan!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ipa Kelas 8 | Penerapan Dan Manfaat Prinsip Bidang Miring"
Posting Komentar