Burung menyerupai halnya insan yang sanggup terkena sakit, tidak terkecuali terjadi pada burung jalak bali. Saat terkena penyakit, jalak bali akan memperlihatkan beberapa tanda seperti: nafsu makan menurun, mata terlihat sayu dan mengantuk, kotoran lebih cair, bulu terlihat kusam, sayap menjadi lunglai, badan gemetaran, paruh sering terbuka, burung lebih sering berdiam diri, serta kotoran akan melekat pada kloaka.
Jika jalak bali peliharaan Anda mengalami ciri-ciri tersebut, sanggup dipastikan burung tersebut sedang terjangkit penyakit. Penyakit yang sering menyerang jalak bali antara lain berak darah, gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, dan cacingan.
Bagi Anda pencinta jalak bali, sebaiknya Anda mengetahui gejala-gejala dari penyakit tersebut, cara pencegahannya, dan cara mengobatinya. Anda tidak mau kan jikalau jalak bali kesayangan mati sebab penyakit yang bergotong-royong sanggup diatasi sendiri?
Berikut yaitu 4 jenis penyakit, tanda-tanda yang ditimbulkan, dan cara mengobati burung jalak bali:
1. Berak Darah
Jika jalak bali mengalami berak darah, tanda-tanda yang ditimbulkan antara lain badan akan terlihat lesu; dari mata, sayap sampai bulu akan berwarna kusam. Gejala ini akan disertai diare, kotoran menjadi encer dan berwarna kemerahan. Kondisi tersebut akan menciptakan jalak bali enggan bertengger dan hanya akan berdiam di lantai sangkar.
Saat berak darah terjadi, Anda harus mengurangi porsi makannya. Ini bertujuan untuk memberi waktu istirahat bagi usus yang terluka. Berikan pakan yang halus menyerupai voer dicampur dengan air hangat.
Untuk mengobatinya, Anda sanggup menawarkan Coccilin dan komplemen vitamin. Obat ini sering dipakai untuk membasmi basil pada unggas.
Sebagai pencegahannya, Anda harus sering membersihkan sangkar burung dari
kotoran dan sisa makanan yang basi. Perhatikan juga asupan gizi pakan jalak bali supaya usus tidak terluka.
2. Gangguan Pencernaan
Burung jalak bali yang mengalami gangguan pencernaan mempunyai tanda-tanda yang hampir sama dengan berak darah. Hanya saja pada kasus ini, burung tidak akan berjingkat-jingkat ketika buang kotoran.
Anda perlu membersihkan sangkar dengan baik dari kotoran, serta menjaga kebersihan daerah makan dan minum. Ganti makanan dan minuman secara teratur untuk menghindari bibit penyakit. Pilih makanan yang sehat dan higienis untuk menghindari burung jalak terkena gangguan pencernaan lagi. Jika hendak menawarkan pakan berupa jangkrik, potong dulu kaki-kakinya yang tajam.
3. Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan yang terjadi diakibatkan sangkar yang kurang higienis dan perubahan cuaca yang ekstrem. Cuaca yang berubah-ubah menciptakan daya tahan burung menurun dan pernapasannya terganggu.
Burung jalak yang terkena gangguan pernapasan akan mengalami megap-megap dan sering membuka paruhnya. Napasnya pun akan mengeluarkan bunyi menyerupai orang terkena asma. Kemudian, ekornya akan bergerak naik turun tidak selincah biasanya. Burung akan jarang berkicau dan nafsu makannya menurun.
Sebaiknya, jemur burung Anda di bawah sinar matahari dan berikan kapsul Terafit yang dicampur air minum untuk mengobatinya.
4. Cacingan
Cacing biasanya masuk ke dalam usus burung melalui air minum yang terkotori telur cacing. Cacing-cacing itu pun berkembang biak dalam perutnya. Selain itu, sanggup juga burung Anda tertular oleh burung lain yang terkena cacingan. Cacing akan memakan sari-sari makanan sehingga burung tidak akan tumbuh besar dan sakit-sakitan.
Gejala yang ditimbulkan si burung yaitu mencret—kotoran akan menjadi encer bercampur lendir, kondisi burung melemah, malas berkicau, dan nafsu makan menurun.
Berikan obat cacing khusus burung. Setelah sembuh, berikan si jalak bali obat antistres supaya bunyi kembali normal. Bersihkan sangkar dari segala macam kotoran. Hindarkan dari kerumunan lalat yang menularkan bibit penyakit. Berikan makanan dan minuman yang higienis serta mengandung nutrisi.
Nah, ilmu ini akan sangat berkhasiat bagi Anda pemelihara burung jalak bali. Segera obati jikalau burung kesayangan Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Namun, mencegah tentu lebih baik daripada mengobati.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Gejala, Pencegahan, Dan Pengobatan Penyakit Pada Jalak Bali"
Posting Komentar