Sejarah Kelas 12 | Tugas Cowok Di Era Perubahan Orde Gres Dan Reformasi

Di artikel sejarah kelas XII ini, kau akan mengetahui tugas cowok di masa perubahan orde gres dan reformasi.
--

“Berikan saya seribu orangtua, pasti akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, pasti akan kuguncang dunia!”

Kutipan dari Bung Karno tersebut mungkin sudah tidak aneh di indera pendengaran kamu ‘kan? Sejak dulu, kehadiran cowok memang dianggap sanggup membawa perubahan, termasuk tugas cowok dalam pergantian pemerintah orde gres ke reformasi. Di masa itu, banyak cowok yang tidak oke dengan sebagian kebijakan pemerintah. Alhasil, di tahun 1998, terjadi protes besar-besaran dari cowok dan mahasiswa. Untuk tahu bagaimana cowok berperan di masa perubahan orde gres ke reformasi, simak baik-baik artikel ini, Squad!

Pemerintahan masa orde gres berlangsung sampai 32 tahun, tepatnya dari tahun 1966 sampai 1998. Ada berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah masa orde baru. Meski ada sebagian yang baik untuk kelangsungan Bangsa Indonesia, ada juga kebijakan yang dianggap tidak memihak pada rakyat.

Berbagai problem yang ada di infografik di atas kesannya memicu protes yang menghasilkan dua insiden besar bagi sejarah Indonesia. Kira-kira insiden apa ya? Hmm…

Peristiwa Trisakti (Mei 1998)

Setelah sebelumnya mahasiswa melalui HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Denpasar melaksanakan unjuk rasa menuntut reformasi, pada 4 Mei 1998, empat organisasi mahasiswa mengajukan proposal melalui Sidang Umum MPR kedua. Berbagai usaha terus dilakukan untuk membawa reformasi di Indonesia, mulai dari diskusi antar guru besar sampai unjuk rasa.

Sampai akhirnya, pada 12 Mei 1998 terjadi demonstrasi besar-besaran di depan Universitas Trisakti, Jakarta. Perisitiwa ini memakan enam korban jiwa dari kalangan mahasiswa jawaban tembakan abdnegara keamanan. Di antaranya ialah Elang Mulya Lesmana, Hery Hertanto, Hendirawan Lesmana, dan Hafidhin Royan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Tragedi Trisakti.

Suasana Tragedi Trisakti Mei 1998 (Sumber: indowarta.com).

Peristiwa tersebut tidak menciptakan semangat mahasiswa surut, dan justru menyulut adanya demonstrasi yang lebih besar pada 13-14 Mei 1998. Di Jawa Tengah, mahasiswa menduduki kantor DPRD Jawa Tengah dan memaksa para wakil rakyat untuk turut dalam agresi keprihatinan. Selain di Jawa Tengah, kerusuhan juga terjadi di wilayah Indonesia lainnya, termasuk Jakarta. Aksi tersebut diperparah dengan penjarahan di banyak sekali belahan Jakarta.

Puncaknya, pada 18 Mei 1998, mahasiswa berhasil menduduki atap gedung DPR/MPR RI di Senayan. Di hari yang sama, ketua MPR/DPR RI, Harmoko, menyarankan presiden untuk mengundurkan diri. Mahasiswa pun menuntut dilakukannya Sidang Istimewa. Meski begitu, Presiden Soeharto masih belum mau mundur dari jabatannya.

Mahasiswa Menduduki Gedung DPR/MPR RI Mei 1998 (Sumber: bem.eng.ui.ac.id).

Berbagai usaha tersebut kesannya membuahkan hasil. Pada 19 Mei 1998, beberapa menteri kabinet Soeharto tetapkan untuk mundur dari jabatannya. Kondisi yang semakin tidak terkendali kesannya memaksa Soeharto untuk meletakkan jabatannya di depan Mahkamah Agung pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 10.00 pagi. Pada ketika yang sama, Soeharto kemudian menunjuk wakilnya B.J. Habibie untuk menggantikan posisinya.

Peristiwa Semanggi I dan II (November 1998)

Meski kepemimpinan Orde Baru ketika itu sudah berganti, bukan berarti permasalahan selesai. Pada November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan Sidang spesial untuk membahas aktivitas pemerintahan serta Pemilu.

Mahasiswa bergolak kembali alasannya ialah tidak mengakui pemerintahan B. J. Habibie dan tidak percaya dengan anggota DPR/MPR ketika itu. Mereka juga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta menuntut pencucian pemerintahan dari orang-orang Orde Baru. Saat itu, apapun yang dilakukan oleh mahasiswa menerima perhatian ekstra dari pimpinan universitas alasannya ialah mahasiswa berada di bawah tekanan aparat.

Dokumentasi Peristiwa Semanggi November 1998 (Sumber: tendasejarah.com).

Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua insiden protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan aktivitas Sidang spesial yang menimbulkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I yang terjadi pada 11-13 November 1998 yang mengakibatkan tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang mengakibatkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta serta mengakibatkan 217 korban luka-luka.

Sejarah Indonesia pertanda bahwa usaha cowok tak sanggup dibendung. Pemuda merupakan sosok yang berani dan cerdas, termasuk tugas cowok di masa perubahan Orde Baru ke Reformasi. Nah, selain insiden di atas, kira-kira kau sanggup nggak sebutkan insiden lain yang melibatkan pemuda? Kalau kau masih ragu, ada baiknya kau diskusi dengan teman-teman dan tutor yang asik di Ruangguru Digital Bootcamp, Squad.

Sejarah Kelas 12 | Tugas Cowok Di Era Perubahan Orde Gres Dan Reformasi

0 Response to "Sejarah Kelas 12 | Tugas Cowok Di Era Perubahan Orde Gres Dan Reformasi"

Posting Komentar

Sejarah Kelas 12 | Tugas Cowok Di Era Perubahan Orde Gres Dan Reformasi

Baca juga:

0 Response to "Sejarah Kelas 12 | Tugas Cowok Di Era Perubahan Orde Gres Dan Reformasi"

Posting Komentar