Squad, kau pernah melihat apartemen pencakar langit di sebuah desa nggak?
Hmm...apakah ada yang salah dari pertanyaan tersebut?
Nggak mungkin lah ya. Masa ada apartemen di desa. Umumnya, apartemen itu adanya di kota. Kalau di desa itu adanya sawah, peternakan, sama perkebunan. Terlepas dari apartemen nih Squad, kau pernah ngeh nggak bagaimana kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di apartemen dengan masyarakat yang ada di desa?
Pasti berbeda kan? Kehidupan di kota itu identik dengan kehidupan yang glamor dan mewah. Beda dengan kehidupan di desa dengan penuh kesederhanaan. Maka jangan heran jikalau sehabis arus mudik, akan ada arus balik ke kota-kota besar yang jumlahnya malah lebih banyak.
Kenapa?
Ini alasannya yaitu adanya kesenjangan kemajuan dan perkembangan antara kota dan desa, duduk kasus ketenagakerjaan dan lapangan kerja, serta duduk kasus lingkungan hidup. Sadar atau nggak, kesenjangan pembangunan tersebut sanggup berdampak pada kedua wilayah (desa dan kota) lho Squad.
Nah, dalam artikel berikut akan dijelaskan beberapa bentuk perjuangan pemerataan pembangunan di desa dan di kota. Kira-kira menyerupai apa ya bentuk usahanya? Keep scroll ya Squad!
1. Percepatan pembangunan secara optimal
Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah tempat yang bersama-sama sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur tempat tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.
2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
Ini sanggup dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk menyebarkan wilayah yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan acara mengirim guru-guru muda (sarjana pendidikan) untuk mengajari di tempat tertinggal dan terpencil.
3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan
Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding dengan wilayah lain. Nah, untuk menyebarkan wilayah perbatasan itu sanggup dilakukan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya, pemerintah harus sanggup melaksanakan harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di perbatasan tersebut.
4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan
Emang agak susah sih Squad untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar, menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melaksanakan perjuangan terbaiknya untuk sanggup menyeimbangkan hal tersebut.
5. Meningkatkan keterkaitan acara ekonomi
Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi. Kenapa? Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga hingga ke tangan masyarakat. Semakin gampang acara ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin membaik.
Salah satu faktor yang menghambat acara ekonomi (distribusi). Jalan yang rusak menghambat proses pendistribusian logistik. (sumber: pikiran-rakyat.com)
Baca Juga: Dampak Perkembangan Kota untuk Masyarakat Desa dan Kota
6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang
Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan itu sanggup merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai contoh koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.
7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
Kamu pernah melihat masalah busung lapar nggak Squad? Nah, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut yaitu adalah NTT diikuti Papua Barat. Data lima tahun yang kemudian tersebut menjadi materi kajian untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni sandang dan papan.
Foto balita yang mengalami gizi jelek (sumber: wajibbaca.com)
8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
Masih sering kita lihat lho Squad, atau mungkin ada di tempat sekitarmu, banyak belum dewasa yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kau pergi ke suatu tempat yang jauh dari sentra kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa kau bayangkan jikalau ada seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke sentra pelayanan kesehatan yang ada di kota. Hmmm...butuh waktu dan biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap orang yang sakit tersebut ya.
9. Pemerataan kesempatan kerja
Siapa yang dikala lebaran nanti / kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa saudara untuk mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya kesempatan kerja di tempat dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat berpengaruh untuk mengadu nasib.
Squad, ternyata nggak cuma ada 9 lho bentuk perjuangan pemerataan pembangunan di desa dan kota. Penasaran nggak? Semua bentuk perjuangan pemerataan akan dibahas secara lengkap di video mencar ilmu beranimasi. Buruan daftar yuk di ruangbelajar sekarang. Ada soal latihan plus rangkuman yang pastinya bikin kau makin paham lho.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "9 Bentuk Perjuangan Pemerataan Pembangunan Di Desa Dan Kota"
Posting Komentar