Sejarah Kelas 11 | Reformasi Gereja: Lahirnya Agama Protestan Di Dunia

Sejarah_11

Squad masih ingat bagaimana lahirnya kepercayaan Buddha? Buddha lahir sebagai bentuk ketidaksetujuan Siddharta Gautama terhadap sistem eksekusi alam dalam Hindu. Sama menyerupai Buddha, sekitar kala ke-16 terjadi Reformasi Gereja, lahirnya agama Protestan, yang juga lahir dari bentuk ketidaksetujuan pada gereja Kristen ketika itu. Bagaimana kelahiran agama Protestan akan kita bahas di artikel ini, ya!

Masih ingat ihwal masa Renaissance, ‘kan? Masa cerah yang “dibawa” oleh Renaissance membawa semangat gres bagi seluruh Eropa. Kemajuan ini nyatanya tidak hanya membawa perdamaian bagi kebanyakan masyarakat Eropa, namun juga mempunyai andil dalam perpecahan di gereja (Katolik).

Baca juga: Renaissance: Eropa Menuju Masa Kebangkitan.

Salah satu tokoh yang populer dalam Reformasi Gereja adalah Martin Luther. Sebelumnya dia ialah biarawan yang taat lho Squad. Meski begitu, dirinya melihat ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan fatwa agama dalam Gereja Katolik. Salah satunya ialah praktik jual-beli indulgensi (pengakuan dosa). Seharusnya, legalisasi dosa bukanlah hal yang diperjualbelikan.

Martin Luther memaku 95 dalil kritiknya pada dinding gereja

Lukisan ilustrasi karya Ferdinand Pauwels ini menggambarkan Martin Luther yang sedang memaku kritiknya ke pintu Gereja Kristen Roma di Jerman. (Sumber: commons.wikimedia.org).

Martin Luther gotong royong tidak ingin mendirikan gereja sendiri. Dirinya hanya ingin melaksanakan reformasi dalam gereja. Meski begitu, akhir pikirannya yang berbeda dari para pemimpin gereja ketika itu, dirinya dianggap membawa fatwa sesat. Anggapan inilah yang mendorong Martin Luther dan pengikutnya untuk mendirikan gereja sendiri. Ajaran gres itulah yang jadinya disebut dengan Protestanisme.

Gerakan Martin Luther ini ternyata membawa dampak pada melemahnya kekuasaan Paus (pemimpin tertinggi Gereja Katolik). Paus, ketika itu tidak hanya memimpin gereja, namun juga berhasil membawahi banyak kerajaan di Eropa. Menurut Luther, gereja seharusnya mengakui kekuasaan para pemimpin negara. Gagasan ini tentunya menerima derma dari para penguasa negara. Mereka menghendaki adanya pemisahan kekuasaan antara negara dan agama. Hal ini jadinya mendorong tugas negara menjadi semakin berpengaruh sebab melahirkan feodalisme, nasionalisme dan separatisme. Alhasil, kekuasaan Gereja Kristen Roma mulai runtuh perlahan.

Kegigihan Martin Luther untuk melaksanakan reformasi ternyata belum selesai. Selain menolak kehadiran Paus dalam kekuasaan negara, dirinya juga berani menentang anggapan bahwa Bibel hanya boleh dibaca dan ditafsirkan oleh para rohaniwan. Martin Luther yang menjunjung tinggi kebebasan individu dan kesetaraan menolak gagasan itu. Menurutnya, semua orang yang mengimani Kristen sebagai agamanya, berhak untuk membaca Alkitab. Akibatnya, ia menerjemahkan sendiri Bibel ke dalam Bahasa Jerman.

PENYEBAB REFORMASI GEREJA MARTIN LUTHER

Akibat dari perbuatannya yang berani ini, jadinya pada 1618-1648 terjadi perang di Jerman dan Inggris antara kaum Kristen dan Protestan. Meski begitu, perang ini bukan hanya ihwal agama, sebab melibatkan banyak unsur politik, terutama ihwal kekuasaan. Meski perang ini telah berakhir, konflik yang melatarbelakanginya tetap berlangsung sampai lama.

Perang ini berakhir dengan adanya Perjanjian Westfalen pada 1648 yang berisi:

1) Adanya legalisasi kekuasaan atas kedaulatan tiap-tiap negara atau kekuasaan nasional. Perjanjian ini meletakkan penentuan nasib sendiri suatu bangsa.

2) Adanya legalisasi atas kebebasan beragama di tiap-tiap negara. Umat Kristen dan Protestan dinyatakan setara di hadapan hukum. Aliran Protestan yang berjulukan Calvinisme juga diberikan legalisasi resmi.

3) Adanya legalisasi atas prinsip cuius regio, eius religio, yang berarti tiap negara berdaulat berhak tetapkan sendiri agama resmi mereka. Pilihannya ialah Katolik, Lutheranisme, dan Calvinisme. Pihak yang menganut keyakinan di luar tiga keyakinan tersebut diberi kebebasan untuk menjalankan keyakinannya.

Perang Tiga Puluh Tahun

Gerakan reformasi gereja ini juga berdampak pada beberapa wilayah di dunia. Banyak negara yang juga terdampak oleh adanya reformasi ini. Kamu sanggup lihat pengaruh-pengaruh reformasi gereja terhadap dunia pada gambar di bawah ini ya.

Pengaruh reformasi gereja

Hingga hari ini, agama Protestan termasuk salah satu agama besar di dunia, berdampingan dengan Katolik. Selain mengetahui bagaimana lahirnya agama Protestan, kita juga harus berguru dan kita harus tetap gigih untuk memperjuangkan impian kita. Nah, kau juga sanggup memelajari bahan ini lewat video di RuangBelajar, ya, Squad!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Kelas 11 | Reformasi Gereja: Lahirnya Agama Protestan Di Dunia"

Posting Komentar