Squad, apakah kalian sadar bila belakangan ini cuaca semakin nggak menentu? Tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan. Selain itu, sampah semakin menumpuk, polusi udara meningkat, banjir di mana-mana, dan masih banyak lainnya. Kalau hal tersebut dibiarkan berlangsung secara terus-menerus tanpa ada perjuangan untuk mencegah atau mengobati, nggak kebayang nanti akan jadi menyerupai apa. Nah, beberapa anak bangsa kemudian mencetuskan inovasi-inovasi keren yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia. Yuk, lihat penemuan apa saja yang udah mereka cetuskan! Simak ya!
1. Lemari Es tanpa Listrik
Tahun 2015 sempat dihebohkan oleh Arya Nadhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan, siswa kelas 6 SD Al-Azhar 14, yang berhasil meraih medali perunggu di World Creativity Festival. Pada program yang diselenggarakan di Korea Advances Institute and Technology (KAIST) di Daejon, Korea Selatan, dua siswa tersebut memamerkan penemuannya yaitu Lemari Es tanpa Listrik. Kegelisahan keduanya untuk membuat alat sederhana yang bisa menjaga sayur dan buah-buahan dalam waktu usang mengantarkan mereka pada inspirasi pembuatan alat ini. Mereka gres menyadari bahwa pasir ternyata bisa menjaga suhu tetap stabil dalam waktu lama. Alat yang diperlukan terbilang cukup murah, yaitu sterofoam, pasir, dan air dingin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti sayur atau buah bisa bertahan hingga tujuh hari. Lumayan untuk mengurangi jumlah Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang dihasilkan kulkas listrik ya, Squad!
Arya Nadhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan (Sumber: vebma.com)
2. A.S.A.P (Automatic Sedot Asap Polusi)
Empat mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) membuat sebuah perangkat cerdik berjulukan Automatic Sedot Alat Polusi (A.S.A.P) pada tahun 2016. Keempatnya melihat bahwa ada permasalahan kabut asap yang terjadi setiap tahunnya di wilayah Kalimantan dan Sumatera. A.S.A.P merupakan alat yang secara otomatis menyedot udara yang dilengkapi dengan 3 sensor, yaitu detektor untuk asap, karbon monoksida, dan suhu udara. Cara kerjanya, A.S.A.P menyaring udara tersebut melalui 4 tahap. Pertama, udara disaring dengan busa yang kerapatannya cukup renggang; kedua, udara disaring melalui Pre-filter; ketiga, disaring kembali melalui Precarbon-filter; dan terakhir, disaring melalui karbon yang tingkat kerapatannya tinggi serta mempunyai fungsi menghilangkan bau.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UB yang membuat A.S.A.P (Sumber: merdeka.com)
3. Potret (Polisi Tidur untuk Pembangkit Listrik)
Masih dari universitas yang sama, empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya membuat Polisi Tidur untuk Pembangkit Listrik (Potret) yang berhasil masuk dalam nominasi lima besar penghargaan Inovasi Teknologi Kota Malang (INOTEK) pada tahun 2016. Potret bekerja dengan sistem mendistribusikan energi pegas menjadi listrik. Cara kerjanya, Potret memanfaatkan kendaraan yang melintasi polisi tidur, yang setelahnya pegas akan menurun alasannya sistem yang elastis. Setelah menurut, polisi tidur akan tertarik alasannya di dalam boks terdapat banyak sekali gear dan rantai, yang membuat putaran dan akan menghasilkan listrik apabila dihubungkan ke generator. Generator tersebut akan dihubungkan dengan aki sebagai kawasan penyimpanan. Energi tersebut pada hasilnya bisa dipakai untuk kebutuhan listrik, salah satunya untuk penerangan jalan.
Mahasiswa Teknik Elektro UB dan Potret (Sumber: teknik.ub.ac.id)
4. SWAG (Siphonic Drainage with Water Sterilizer and Electricity Generator)
SWAG, atau Siphonic Drainage with Water Sterilizer and Electricity Generator, yaitu alat yang diciptakan mahasiswa gres Universitas Brawijaya tahun 2016. SWAG mempunyai banyak kegunaan, di antaranya yaitu meminimalisir banjir melalui sumur resapan, menghasilkan air higienis untuk MCK, mengurangi adanya kebocoran atap, menghasilkan cadangan listri, dan lainnya. Alatnya sederhana, terdiri dari 3 sistem utama. Sistem pertama ditaruh di atap untuk mengalirkan genangan air yang ada di atap. Sistem kedua, atau generator listrik, ditaruh di ujung pipa untuk mengubah air hujan menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterai. Air hujan kemudian ditampung di tangki penyimpanan, sehingga tidak menyebabkan banjir. Terakhir, sistem ketiga merupakan water sterilization, yang diletakan di tangki penyimpanan dan berkhasiat untuk mensterilkan air untuk MCK. Terlihat sederhana tapi ternyata fungsinya banyak dan keren ya, Squad.
5. Thundershot (Turbine-under-shot waste filter)
Thundershot diciptakan oleh 3 siswi Sekolah Menengan Atas 6 Yogyakarta yang melihat problem banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Penemuannya ini berhasil meraih medali dalam International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di Malaysia. Thundershot terdiri dari 2 turbin yang berfungsi untuk menarik dan mengumpulkan sampah ke jalan masuk bab tengah dan tersedia wadah yang ditujukan untuk mengangkat sampah yang sudah terkumpul. Thundershot bekerja layaknya eskalator, yaitu begitu sampah hingga di titik tertinggi dari gerak eskalator, maka sampah akan terjatuh ke belakang alat penyaring sampah, yang akan ditampung oleh kolam sampah yang sudah tersedia. Turbin Thundershot sejauh ini masih digerakan oleh baterai listrik biasa.
Turbine-under-shot water filter (Sumber: brilio.net)
6. Genetika (Genteng Beton Estetika)
Pada tahun 2016, lima mahasiswa Universitas Diponegoro membuat Genteng Beton Estetika, atau Genetika. Hal tersebut dilatarbelakangi kesadaran bahwa pemakaian genteng beton sanggup menekan konsumsi energi hingga 17% dibanding material lain. Akan tetapi, genteng beton mempunyai kelemahan, yaitu memerlukan banyak semen, perembesan air tinggi, bobot relatif tinggi serta tidak aktif dalam menyerap gas. Genetika lantas diciptakan dengan materi dasar limbah sekam padi berbasis nano zeolit dan nano silika. Oleh alasannya itu, Genetika menjadi salah satu solusi mengatasi pencemaran lingkungan. Selain itu, Genetika juga mempunyai kelebihan, di antaranya yaitu beratnya yang ringan meskipun ukurannya sama dengan genteng pada umumnya. Lalu, berdasarkan uji kuat tarik, Genetika mempunyai kekuatan terbesar sebesar 199,8. Nilai tersebut berhasil mengalahkan genteng tanah liat maupun genteng beton lain.
Genetika (Sumber: BeritaJateng.net)
7. Kantong Plastik Ramah Lingkungan dari Biji Durian
Lima orang mahasiswa Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada membuat bioplastik yang berasal dari biji durian sebagai solusi dari penumpukan sampah plastik yang tidak sanggup tereduksi. Penggunaan biji durian tentu bukan tanpa alasan. Biji durian mempunyai kandungan pati yang cukup tinggi, yang kuat dengan kerapatan dan meningkatkan kekuatan tarik plastik.
(Sumber: ugm.ac.id)
Itu dia, Squad, penemuan keren anak bangsa untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia. Nggak harus muluk-muluk kok, bila kalian memang peduli dengan lingkungan yang kita tinggali maka kalian cukup tidak membuang sampah sembarangan. Akan lebih canggih lagi bila kalian bisa tidak menghasilkan sampah dengan selalu memakai produk yang sanggup dipakai berkali-kali atau sanggup didaur ulang, Squad. Lalu, sebisa mungkin hanya memakai sumber daya yang disediakan saat butuh. Itu pun harus efisien ya, Squad. Karena apa yang kita lakukan nggak hanya berdampak pada kita aja, tapi juga memengaruhi makhluk hidup lainnya. Selamat hari lingkungan hidup sedunia, Squad. Semoga lingkungan hidup kita sanggup terus dihidupi.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "7 Penemuan Keren Karya Anak Bangsa Untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan Di Indonesia"
Posting Komentar