Hayo, siapa yang suka ngebanding-bandingin sesuatu? Misalnya, ketika nilai ujian dibagikan, biasanya momen membandingkan ini selalu berlangsung. Mulai dengan ingin tau dan nanya, ‘Eh, nilai lo berapa?’ Lalu, pas tahu nilai teman kita lebih besar, kita sakit hati, nyobek lembar ujian, kemudian nelen bulat-bulat sambil menjerit, ‘KENAPAAAA?!!’ Masalahnya, apa, sih, pengertian perbandingan itu? Bagaimana cara membandingkan yang benar dan apa saja jenis-jenis perbandingan?
Stres alasannya ialah nilai temen lebih gede ketika dibandingin (sumber: giphy.com)
Ternyata, meskipun terdengar remeh dan biasa kau lakukan, aktivitas membandingkan itu ada kaitannya dengan matematika, lho. Ada cara-cara tertentu yang sanggup kau gunakan untuk melaksanakan perbandingan.
Misalnya, nilai ujian matematika Yodi 80 dan nilai ujian matematika Rian 60. Nah, dari keterangan ini, kita sanggup membandingkan data-data yang ada, yaitu:
1. Nilai ujian Yodi 20 poin lebih besar.
[Hal ini didapat dari perhitungan: 80 – 60 = 20 poin]
2. Nilai Yodi empat per tiga kali lebih besar daripada Rian.
[Hal ini didapat dari perhitungan 80/60 = 4/3]
Dalam melaksanakan perbandingan, ada dua hal yang harus kau perhatikan:
(1) Dalam membandingkan dua besaran dengan cara menghitung hasil bagi, besaran-besaran tersebut harus merupakan besaran yang sejenis.
Contoh perbandingan yang salah:
Panjang pensil Ani ¾ kali berat tubuh Yudi
Hal ini salah alasannya ialah panjang pensil berada dalam satuan (cm), sementara berat tubuh Yudi dalam satuan kg.
Contoh perbandingan yang hampir benar:
Panjang pensil Ani 13 cm sementara panjang pensil Roberto 2 m.
Hal ini alasannya ialah kedua satuannya berbeda. Sehingga, ukuran satuannya harus disamakan terlebih dahulu (menjadi sama-sama cm, atau sama-sama m).
(2) Ketika melaksanakan perbandingan, pastikan hasil bagi kedua besaran suatu bilangan harus dalam bentuk yang paling sederhana.
Misalnya, Kakak memiliki uang 150.000 sementara Adik 50.000. Berapa perbandingan uang mereka? Kalau kau menjawab 15:5 itu artinya kau masih belum tepat. Bilangan itu masih sanggup diperkecil lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Berapa? Coba tulis di kolom komentar ya!
1. PERBANDINGAN SENILAI
Misalnya, terdapat himpunan-himpunan bilangan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {10, 20, 30, 40, 50}
Himpunan A menyatakan waktu tempuh dalam satuan detik dan himpunan B menyatakan jarak yang ditempuh dalam satuan kilometer. Sekarang coba, deh, kau pikir, apa nyumabungnya antara waktu tempuh dan jarak?
Baca juga: Penggunaan Skala pada Peta dalam Kehidupan Sehari-hari
Ya, betul. “sejauh”.
Kita sanggup mengaitkan waktu tempuh (s) “sejauh” jarak yang ia tempuh (km). Maka hasilnya:
A) 1 detik sejauh 10 km
B) 2 detik sejauh 20 km
C) 3 detik sejauh 30 km
D) 4 detik sejauh 40 km
E) 5 detik sejauh 50 km
Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan menjadi:
Kamu sudah mulai sanggup melihat polanya belum, Squad? Dalam perbandingan senilai, semakin tinggi nilai yang satu (A), maka akan semakin tinggi juga nilai (B)nya. Oleh alasannya ialah itu, perbandingan jenis ini disebut sebagai perbandingan senilai. Karena nilai A akan “sejalan” dengan nilai B.
Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat kartesius, maka kesudahannya akan menyerupai ini:
2. PERBANDINGAN BERBALIK NILAI
Misalnya, ada seorang peternak memiliki 150 ekor sapi. Satu ikat rumput dihabiskan dalam waktu satu hari. Itu artinya, apabila peternak tersebut mempunyai
A) 75 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 2 hari
B )50 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 3 hari
C) 30 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 5 hari
D) 25 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 6 hari
Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan terlihat menyerupai berikut:
Dari data itu, sanggup disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah sapi, maka jumlah yang diperlukan semakin banyak. Nah, perbandingan sepert ini dinamakan dengan perbandingan berbalik nilai.
Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat akrtesius, maka kesudahannya akan menjadi:
Bagaimana, sudah mulai terlihat terang kan perbedaan antara perbandingan senilai dan berbalik nilai. Kalau yang arahnya “sejalan”, itu termasuk ke dalam perbandingan senilai. Di sisi lain, jikalau berbanding terbalik, masuk ke dalam perbandingan berbalik nilai.
Kali ini kita sudah membahas wacana pengertian perbandingan, cara menciptakan perbandingan dan syarat-syaratnya, serta jenis-jenis perbandingan. Kalau kau masih ada kesulitan atau tambahan, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar ya, Squad. Lebih suka memelajari materi menyerupai ini sambil menonton video animasi lucu? Ruangbelajar jawabannya!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian, Cara Menghitung, Dan Jenis-Jenis Perbandingan"
Posting Komentar