Jenis burung yang ada di alam ini memang banyak sekali. Ada yang hidup liar dan juga gampang untuk kita dijumpai. Ada pula yang tinggal di wilayah tertentu dan jumlahnya sangat sedikit.
Salah satunya yaitu burung Ibis Karau, burung asal Kalimantan yang keberadaannya sudah hampir punah. Ciri khas atau keunikan burung ibis karau ini yaitu kepalanya yang botak dengan cuilan tengkuk berwana putih atau jelas layaknya mengenakan bando.
Habitat Burung Ibis Karau
Lahan lembap di dunia, mempunyai fungsi sangat penting bagi keseimbangan ekosistem di Bumi ini. Lahan lembap di Indonesia, tidak hanya bermanfaat bagi manusia, menyerupai contohnya mangrove dan terumbu karang di perairan.
Sebab menekan resiko pengikisan air maritim yang membawa tragedi masuknya resapan air maritim ke wilayah pertanian serta menyebabkan sumber air sumur penduduk menjadi asin.
Lahan lembap juga berfungsi ekologi menahan sedimen darat yang sanggup mencemari air laut. Tak hanya bermanfaat bagi manusia, lahan lembap juga merupakan haitat bagi sejumlah spesies yang kini langka dan terancam punah.
Seperti contohnya burung ibis karau (Pseudibis davisoni) yang di Indonesia hanya sanggup ditemui di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Ciri-ciri Burung Ibis Karau
Burung Ibis Karau mempunyai ukuran badan yang sedang dengan panjang kurang lebih sekitar 75-78 cm. Bagian bulunya didominasi oleh warna hitam.
Burung langka yang hidup di lahan lembap ini punya ciri khas yang unik yaitu kepalanya yang botak dan cuilan belakang kepala (tengkuk) hingga pangkal leher yang berwarna putih atau biru terang.
Keunikan burung ibis karau lainnya yaitu ukuran paruhnya yang panjang bengkok ke bawah. Terdapat tanda putih pada cuilan pangkal sayap yang lalu menjadikannya disebut sebagai White-shouldered Ibis.
Pada cuilan sayap dan cuilan ekornya yang mempunyai cuilan berwarna hitam mengkilat. Dan untuk cuilan bawah terdapat sedikit warna coklat berangan. Sedangkan pada cuilan tungkai dan kaki merah, paruh hitam, dan iris mata berwarna gelap.
Burung ibis karau mempunyai kebiasaan menyerupai ibis rokoroko (Plegadis falcinellus) yaitu hidup dalam kelompok kecil serta suka menusuk lumpur dengan paruhnya. Hanya saja, ibis karau lebih suka tinggal di hutan rawa dan di anutan air berhutan.
Keunikan Burung Ibis Karau
Suara burung Ibis Karau yang mempunyai nama latin Pseudibis davisoni ini menyerupai dengan suara kii-akh dengan nada yang tinggi.
Pada waktu menjaga kawasan teritorinya mengeluarkan teriakan keras yang serak serupa dengan suara “errrrrrh” atau “errrrrroh”.
Ibis karau sering memakan subtrat lembut yang dijumpai di lantai hutan, hewan-hewan air kecil, hingga dengan amfibi dan inverteberata.
Burung ini hidup di lahan lembap yang berupa hutan rawa atau kawasan anutan sungai di sekitar hutan. Kebiasaan lainnya sama menyerupai Ibis Rokoroko antara lain yaitu hidup dalam kelompok kecil dan menusuk-nusukkan paruhnya ke dalam lumpur dalam mencari makanan.
Populasi Burung Ibis Karau
Diperkirakan dahulu burung air yang langka ini pernah menempati di kawasan Cina cuilan barat dan sebagian besar Asia Tenggara. Akan tetapi kini ini kawasan sebarannya hanya tersisa di Kamboja cuilan utara dan juga Pulau Kalimantan, Indonesia.
Di Kalimantan pun, Ibis Karau (Pseudibis davisoni) hanya sanggup dijumpai pada sekitar anutan Sungai Mahakam dengan kawasan yang terpisah-pisah.
Populasi secara global diyakini kurang dari 1000 ekor dengan jumlah individu cukup umur tidak lebih dari 670 ekor saja. Sebagian besar populasi tersebut terdapat di Kamboja, sedang di Kalimantan Indonesia diperkirakan jumlahnya antara 30 hingga dengan 100 ekor saja.
Populasi ini diyakini terus mengalami penurunan. Penyebabnya terutama diakibatkan oleh hilangnya habitat berupa lahan basah, perubahan hidrologi, dan perburuan untuk diambil dagingnya. Seharusnya burung ini dilestarikan dan tidak diburu dengan cara liar.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Keunikan Burung Ibis Karau Yang Sudah Mulai Langka"
Posting Komentar