Squad, ternyata bukan hanya di masa Hindu-Buddha saja lho ada kerajaan-kerajaan di Indonesia. Di masa Islam, juga ada kerajaan-kerajaan. Kehidupan masyarakat di masa Hindu-Buddha dan Islam mempunyai persamaan dan perbedaan, Squad. Biar kau tahu kehidupan masyarakat di masa kerajaan Islam, ikuti artikel ini terus, yaa!
Sistem pemerintahan masa Islam
Kita mulai dari lingkungan kerajaan dulu, ya, Squad. Di masa Islam, kerajaan disebut dengan kesultanan, sehingga pemimpinnya disebut dengan sultan (raja dalam Bahasa Arab). Ia merupakan pemipin tertinggi. Selain sultan, sebutan lain untuk seorang pemimpin yakni maulana, susuhan, dan panembahan.
Pengkultusan tuhan yang dimiliki seorang raja tidak lagi terdapat di masa Islam. Di masa Islam, seorang sultan memperkuat kedudukannya dengan mengaitkan dirinya melalui garis keturunan pada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, di dalam Islam tidak ada sistem kasta, sehingga seorang sultan bukanlah seseorang yang harus ditaati, dan sultan juga bukan titisan dari Allah. Sultan hanyalah insan biasa yang diberikan kelebihan-kelebihan, sehingga pantas untuk memimpin suatu kerajaan.
Ketika mengambil suatu keputusan, baik itu yang berkaitan dengan agama dan pemerintahan, sultan biasanya berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama, biar keputusan-keputusan tersebut sanggup diterima oleh rakyat dengan penuh rahmat. Salah satu kelompok ulama yang populer di Nusantara yakni Wali Songo (Wali Sanga atau Sembilan Wali). Anggota Wali Songo banyak yang menjadi penasihat bagi Kerajaan Demak.
Wali Songo. (Sumber: jurnas.com).
Dalam hal pengangkatan raja di masa Islam, terdapat kesamaan dengan pengangkatan raja di dalam sistem pemerintahan agama Hindu Buddha. Sultan diangkat menurut garis keturunan. Jika dilihat bisa dan berwibawa untuk memimpin, maka anak sultan akan mendapat takhta untuk memimpin kerajaan.
Baca juga: Kerajaan-Kerajaan Maritim Islam di Nusantara.
Sistem sosial
Kamu tahu nggak, Squad kenapa Islam ketika itu gampang diterima oleh masyarakat Nusantara? Salah satu alasannya alasannya yakni dalam Islam tidak ada sistem kasta. Hal ini mengakibatkan hukum kasta sudah tidak berlaku di kehidupan masyarakat di masa kerajaan Islam.
Selain kasta, masyarakat juga telah memakai nama-nama Arab menyerupai Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Ibrahim, Hasan, Hamzah, Musa, dan lainnya. Kosakata Bahasa Arab juga banyak diserap dan dipakai ke bahasa pada masa itu.
Alasan lain mengapa Islam gampang diterima adalah:
- ajarannya cenderung lebih sederhana.
- Syarat untuk masuk ke dalam Islam mudah.
- Tidak mengenal sistem kasta.
- Upacara-upacara keagamaan yang ada lebih sederhana.
- Disebarkan melalui jalan tenang (berbeda dengan Kristen dan Kristen yang disebarkan oleh bangsa abnormal yang menjajah).
Sistem Ekonomi
Pada masa Islam, kehidupan perekonomian bergantung pada perdagangan. Kalau kau perhatikan, Squad, banyak kerajaan Islam yang terletak di erat pantai. Lokasi yang strategis ini menjadikannya gampang menjadi tempat persinggahan pedagang yang ketika itu memakai kapal laut.
Pelabuhan Cirebon. (Sumber: kompasiana.com).
Hal ini juga memicu berdirinya bandar-bandar atau pelabuhan tempat transaksi perdagangan terjadi. Tempat tersebut tidak hanya disinggahi oleh pedagang pribumi, tapi juga oleh pedagang dari mancanegara. Pedagang dari mancanegara umumnya berasal dari Arab, Persia, Tiongkok, bahkan Eropa.
Keramik dari Tiongkok. (Sumber: batam.tribunnews.com)
Komoditas yang dijual ketika itu terdiri dari rempah-rempah, perhiasan, ataupun keramik. Uniknya, pedagang dari arab seringkali membentuk komunitas Arab yang dikenal dengan nama Kampung Arab. Sering dijumpai kampung ini terletak di kawasan pesisir. Meski begitu, tak jarang kampung ini juga dibuat di kawasan yang jauh dari garis pantai dan cenderung erat dengan sentra kota yang ramai. Coba, kau bisa nggak sebut salah satu Kampung Arab di Indonesia?
Salah satu Kampung Arab di Indonesia yang terletak di Palembang. (Sumber: lifestyle.okezone.com).
Sistem kebudayaan
Pada masa perkembangan Islam di nusatara, terjadi kemajuan dari segi budaya. Ditemukannya naskah-naskah Islam ataupun sastra-sastra Islam yang bisa menjadi salah satu sumber sejarah perkembangan Islam di Indonesia serta menambah khazanah budaya Islam pada masa itu yakni fakta pendukungnya. Karya-karya sastra ini semakin menyebar sesudah masa Majapahit, alasannya yakni sentra kebudayaan tersebar ke seluruh nusantara yang merupakan perpaduan budaya Indonesia asli, Hindu-Buddha, dan Islam.
Selain itu, ada beberapa aliran yang memengaruhi kehidupan masyarakat Nusantara, khususnya Jawa adanya aliran Tasawuf. Ajaran tasawuf ini salah satunya diajarkan oleh Sunan Bonang, yang juga telah menulis ”Suluk”. Beliau menghasilkan buku karya Sunan Bonang atau Hade Book van Bonang.
Walaupun Islam hanya mempunyai pengaruh yang sangat terbatas terhadap falsafah Jawa, tetapi agama ini telah mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa. Coba, di antara kalian yang laki-laki, siapa yang belum khitan? Pasti kebanyakan dari kalian sudah khitan semenjak kecil. Nah, khitanan ini merupakan salah satu aliran Islam yang risikonya menyatu dengan kebudayaan masyarakat Nusantara. Selain itu, masyarakat melaksanakan penguburan, sebagai pengganti pembakaran mayat.
Setelah khitanan. Hayo, kau sudah belum, Squad? (Sumber: nu.or.id).
Selain itu, muncul banyak bangunan keraton/istana yang dijadikan sebagai tempat tinggal bagi sultan bersama sanak keluarganya. Bangunan ini umumnya memadukan antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan Islam. Keraton-keraton ini masih banyak yang bisa kau lihat lho, Squad. Di antaranya yakni Keraton Kasunanan dan Hadiningrat di Surakarta (Solo), Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan di Cirebon, Keraton Yogyakarta, Istana Maimun di Medan, atau kompleks istana di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.
Kompleks Pulau Penyengat yang terdiri dari istana, masjid, serta makam raja-raja. (Sumber: tanjungpinangpos.co.id).
Kehidupan masyarakat di masa kerajan Islam ternyata banyak yang sanggup kita temui di kehidupan ketika ini. Kita harus berterimakasih pada leluhur kita dikarenakan telah menjaga budaya dari dulu sampai sekarang, ya, Squad. Kalau kau mau berdiskusi dengan teman-teman lewat group chat perihal kehidupan masa Islam, bisa lewat RuangguruDigitalBootCamp, yaa...
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Kehidupan Masyarakat Di Masa Kerajaan Islam"
Posting Komentar