Peristiwa Kontemporer Dunia: Berpisahnya Negara-Negara Yugoslavia

sejarah_12

Halo, Squad, kalian pernah dengar nggak negara Yugoslavia? Sebenarnya negara itu sudah tidak ada semenjak tahun 2003, sih. Tapi sebelum terpecah, Yugoslavia termasuk negara yang diperhitungkan, lho oleh dunia! Sayangnya alasannya yaitu beberapa hal yang menciptakan negara ini terpecah-belah. Apa ya penyebab berpisahnya negara-negara Yugoslavia? Simak, yuk dalam artikel ini.

Yugoslavia sendiri berarti tanah milik orang-orang Slavia, yang didiami oleh beberapa suku atau etnis. Suku-suku ini mempunyai kerajaan masing-masing, dan sebelumnya telah dijajah oleh Kerajaan Ottoman (Turki), Austria-Hungaria, dan Rusia.

Yugoslavia dikala masih berupa kerajaan

Wilayah Yugoslavia dikala masih menjadi kerajaan. (Sumber: en.wikipedia.org).

 

Akibat merasa ada kemiripan asal-usul dan kesamaan sejarah, maka suku-suku tersebut memutuskan untuk bergabung menjadi satu negara. Negara Yugoslavia sendiri bangkit semenjak tahun 1918 hingga dengan tahun 2003. Negara ini bangkit sebagai hasil Deklarasi Corfu pada 20 Juli 1917. Yugoslavia terdiri dari enam negara federasi (bagian) dan dua provinsi otonom, yaitu:

  1. Bosnia dan Herzegovina.
  2. Kroasia.
  3. Makedonia.
  4. Slovenia.
  5. Serbia.
  6. Vojvodina dan Kosovo, yaitu dua provinsi otonom (dibentuk pada masa Josip Broz Tito berkuasa).

Negara-negara pecahan Yugoslavia

Wilayah negara-negara pecahan Yugoslavia. (Sumber: Youtube chanel Feature History).

 

Terbentuknya negara Yugoslavia diusulkan oleh Josip Broz Tito, yang selanjutnya diangkat menjadi pemimpin tertinggi di Yugoslavia pada tahun 1953. Ia berasal dari etnis adonan Kroasia dan Slovenia. Tito lalu menjalankan pemerintahan yang independen. Dirinya juga terlibat aktif dalam Gerakan Nonblok yang didirikan di ibukota Yugoslavia pada 1961. Bagi Yugoslavia, Gerakan Nonblok menjadi penting alasannya yaitu sanggup menggabungkan negara-negara yang memilliki etnis berbeda.

Josip Broz Tito, pemimpin pertama YugoslaviaJosip Broz Tito. (Sumber: en.wikipedia.org).

 

Berpisahnya Negara-negara Bagian Yugoslavia

Setelah wafatnya Tito pada tahun 1980, kondisi Yugoslavia menjadi berantakan. Untuk mengatasi banyak sekali problem yang melanda, Yugoslavia menganut kepemimpinan kolektif yang mewakili banyak sekali etnis. Namun ternyata, kepemimpinan kolektif ini gagal mengatasi problem politik dan ekonomi yang ada. Di tengah situasi yang tidak menentu, muncul seorang tokoh gres yang bercita-cita menggantikan figur Tito, yaitu Slobodan Milosevic.

Slobodan MilosevicSlobodan Milosevic. (Sumber: en.wikipedia.org).

 

Pada 1987, ia memimpin Partai Komunis Serbia dan berkeinginan membentuk “Serbia Raya” menggantikan Republik Federasi Yugoslavia. Menurut Milosevic, Serbia merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam namun hanya dijadikan “sapi perah” untuk bangsa Kroasia, Slovenia, dan Kosovo. Selain wacana utang yang menumpuk, Yugoslavia terpecah alasannya yaitu beberapa hal berikut:

 

Berakhirnya Gerakan Nonblok

Ketika Perang Dingin antara Timur dan Barat berakhir, Gerakan Nonblok yang diprakarsai oleh Yugoslavia juga telah kehilangan kepentingan dan dasar dibuatnya gerakan tersebut. Ketika Blok Barat dan Blok Timur menghilang, Gerakan Nonblok pun hilang.

 

Baca juga: Peristiwa Kontemporer Dunia: Runtuhnya Tembok Berlin, Jerman

 

Adanya Campur Tangan Negara Lain

Ada tiga negara yang mempunyai kepentingan dengan Yugoslavia, yaitu Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat. Inggris menjatuhkan hukuman terhadap Yugoslavia berupa hukuman ekonomi dan embargo (penyitaan sementara) senjata. Bahkan, Inggris sempat ingin mengintervensi militer Yugoslavia. Waduh!

Beda lagi dengan Jerman yang mempunyai problem ekonomi dengan Yugoslavia. Jerman ingin mengambil alih seluruhnya pasar di Slovenia dan Kroasia sebagai negara Yugoslavia dengan kapasitas ekonomi terbesar. Selain itu, rumornya Jerman sentimen historis alasannya yaitu rindu berafiliasi dengan Yugoslavia dikala masih berstatus kerajaan, bukan negara. Duh, ternyata bukan cuma kamu aja yang bisa rindu sama doi.

Amerika Serikat, “senang” alasannya yaitu Yugoslavia tidak berpihak pada Uni Soviet dan hasilnya memperlihatkan dukungan militer dan finansial kepada Yugoslavia, yang menjadikan melesatnya perekonomian Yugoslavia. Akibat dukungan yang diberikan tersebut, Amerika Serikat mempunyai kepentingan yang besar dalam rangka penguatan pengaruhnya di daerah Eropa Timur untuk menandingi Uni Soviet dan terkadang merasa “memiliki” Yugoslavia.

 

Munculnya Gerakan Separatis

Tanda-tanda keruntuhan Yugoslavia memperlihatkan kesempatan bagi kelompok-kelompok separatis. Kelompok separatis ini terinspirasi dari negara-negara Afrika terdiri dari banyak sekali macam etnis dan bahasa yang berbeda, namun dipisahkan oleh batas-batas wilayah negara yang dibuat oleh penjajah. Pembatasan wilayah tersebut sering kali dibuat melewati batas-batas daerah permukiman etnik. Kondisi yang multietnis ini menginspirasi kelompok separatis di Yugoslavia.

 

Tidak Mampu Menghadapi Perubahan yang Cepat

Pecahnya Yugoslavia tentunya mempunyai dampak bagi politik perdamaian. Sampai dimulainya perang di Kroasia tahun 1991, Yugoslavia masih diupayakan sebagai negara kesatuan untuk menjaga stabilitas di daerah itu, namun perubahan politik internasional yang cepat sehabis tahun 1991, menciptakan para diplomat dan tokoh politik Yugoslavia tidak bisa mengejar perubahan tersebut.

 

Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain

Serbia merasa hak-haknya dikurangi dikala bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka ingin memperkuat diri dan ingin menguasai negara pecahan dengan cara mempunyai kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Mereka pernah menyerang Bosnia dan dianggap cukup sadis alasannya yaitu di balik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam bangkit sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak sanggup dihindari. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak menerima dukungan dari negara-negara barat.

penyebab berpisahnya negara-negara Yugoslavia

Itu dia, Squad, beberapa hal yang menjadikan berpisahnya negara-negara pecahan di Yugoslavia. Meski ada beberapa faktor eksternal yang menjadikan Yugoslavia pecah, faktor paling besar berasal dari dalam, alasannya yaitu merasa tidak cocok dengan perbedaan suku dan agama yang ada. Wah, jangan hingga hal itu terjadi di Indonesia, ya, Squad, alasannya yaitu perbedaan ada untuk menciptakan negara menjadi indah. Kamu juga bisa sambil diskusi dengan guru kau di RuangLes.

New Call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peristiwa Kontemporer Dunia: Berpisahnya Negara-Negara Yugoslavia"

Posting Komentar