Burung kasuari termasuk salah satu satwa liar yang dilindungi .Sebab keberadaannya yang sudah terancam punah. Burung kasuari yang cukup umur tubuhnya dapat mencapai tinggi 1,3 hingga dengan 1,8 meter.
Bahkan untuk beratnya kurang lebih sekitar 60 hingga dengan 75 kilogram. Jumlah telur di setiap ekspresi dominan kawin antar 2 hingga dengan 6 butir, namun lebih sering antara 2 hingga 4 butir. Burung ini banyak diburu untuk dimanfaatkan daging, telur dan juga bulunya.
Jika menyerupai ini sering terjadi, tanpa dilakukan pengawasan serta ada pengendalian yang tepat, maka burung yang ukurannya besar ini terancam punah.
Salah satu upaya pemerintah di dalam mengatasi hal tersebut yaitu melaksanakan penangkaran fauna burung endemik Papua. Seperti halnya kasuari yang ada di Taman Burung dan Taman Anggrek Biak.
Penangkaran ialah suatu perjuangan yang bertujuan untuk melindungi serta berbagi satwa diluar habitat alaminya. Di dalam penangkaran dapat menjadikan satwa mengalami perubahan lingkungan dari alam bebas hingga jadi terbatas. Dari perubahan pada proses pembiasaan dan tingkah laris makan serta kawin.
Perilaku Burung Kasuari
Kasuari merupakan jenis binatang diurnal yaitu beraktivitas di siang hari. Saat dii alam bebas kasuari akan menjelajahi hutan sendiri maupunbersama anaknya.
Terkadang juga terlihat berpasangan pada ketika ekspresi dominan kawin. Pada ketika ekspresi dominan kawin satwa ini sifatnya nervous serta siap menyerang siapa saja yang sedang disekitarnya.
Saat akan kawin burung kasuari jantan pada umumnya sering mengikuti betinanya untuk mencari pasangan. Dan ketika itulah banyak terjadi pertarungan antara pejantan lantaran saling berebut betina.
Perkembangbiakan Burung Kasuari
Untuk perkembangbiakan burung kasuari diawali dengan pertemuan jantan dan betina pada waktu ekspresi dominan kawin. Biasanya di kawasan teritori atau pada tempat makan kasuari betina.
Jika betina suka dengan kasuari jantan maka akan selalu terlihat bersama, namun kalau tidak maka akan diusir oleh sang betina.
Kasuari betina biasanya ukurannya lebih besar dari jantan. Kasuari termasuk salah satu spesies yang melaksanakan perkawinan yang sistemnya poliandri.
Di dalam proses perkembangbiakan burung kasuari, seekor kasuari betina akan kawin bersama lebih dari satu kasuari jantan. Sesudah satu kali peneluran, kasuari betina akan meninggalkan pasangannya yang selanjutnya akan bercumbu dengan kasuari jantan lain hingga dibuahi dan kembali bertelur lagi.
Semakin renta kasuari betina akan semakin banyak pasangannya serta semakin garang bersama pasangannya, jadi turunannya lebih banyak.
Menurut penelitian perkembangbiakan burung kasuari, ekspresi dominan kawin pada kasuari gelambir ganda biasanya dari bulan Juni hingga Oktober.
Namun paling sering Juli dan bulan Agustus. Kemudian untuk kasuari gelambir tunggal masa kawin terjadi selama ekspresi dominan panas dan ekspresi dominan bertelur ketika bulan Juni. Untuk kasuari kerdil terjadi pada simpulan ekspresi dominan hujan atau bulan Maret dan April.
Proses Perawatan Anak kasuari
Betina akan menaruh telur pada sarang yang disusun dari daun-daunan pada pangkal sebatang pohon. Selanjutnya burung betina pergi ke hutan meninggalkan sang jantan yang akan mengerami, menjaga serta melindungi anak-anaknya dari predator. Pejantan selama 7 ahad jantan sibuk mengerami telur dan menjaga anaknya sehabis menetas.
Jika ketika pengeraman ini ada gangguan dari luar maka sang jantan akan menuju ke hutan, untuk mengalihkan perhatian predator pada telur atau anak-anaknya yang berharga.
Pejantan ialah target yang penampilannya menyolok lantaran warnanya yang hitam kelam. Kemudian telur berwarna hijau dan anak kasuari bergaris garis coklat jadi mungkin tidak akan terlihat oleh predator.
Anak kasuari nantinya akan tinggal dengan kedua induknya hingga umurnya sembilan bulan sebelum mereka menjalani teladan hidupnya sendiri.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengenal Cara Perkembangbiakan Burung Kasuari Dan Perilakunya"
Posting Komentar