Technologue.id, Jakarta – Isu biro belakang layar dan penyadapan data personal pengguna yang dituduhkan pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei, menciptakan bos besar angkat bicara. Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, membantah bahwa perusahaannya melaksanakan tindakan memata-matai atas nama pemerintah China.
Dilaporkan The Financial Times melalui Reuters (15/1/2019), Ren memastikan bahwa Huawei tidak pernah diminta untuk menawarkan isu belakang layar kepada pemerintah mana pun. Dia menekankan, apalagi tidak ada undang-undang di China yang mengharuskan Huawei memasang backdoor di smartphone atau peralatan jaringannya.
“Saya masih mengasihi negara saya. Saya mendukung partai Komunis, tetapi saya tidak akan pernah melaksanakan apa pun untuk menyakiti negara mana pun di dunia,” ungkap Ren Zhengfei.
Baca Juga:
Sah, Presiden Trump Tandatangani Embargo Huawei dan ZTE
Ia mengaku telah berupaya maksimal mencoba membersihkan nama perusahaannya di AS, namun tidak pernah menerima respon baik. Sebagai gantinya, Huawei akan mengalihkan fokus bisnisnya ke negara-negara yang masih mendapatkan keberadaannya. Ren menyatakan bahwa Huawei mempunyai 30 kontrak untuk membangun jaringan 5G di banyak sekali negara.
Ren mendirikan Huawei pada tahun 1987, dan masih mempunyai 1,14 persen saham perusahaan. Ditangannya, Huawei menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia dan merupakan penyedia peralatan jaringan terbesar di dunia.
Baca Juga:
Buntut Tweet Pakai iPhone, Karyawan Huawei Turun Pangkat dan Potong Gaji
Di sisi lain, Dia menyampaikan bahwa ia merindukan putrinya, Meng Wanzhou, CFO Huawei, yang ketika ini ditahan di Kanada dan menghadapi ekstradisi ke AS.
Meng diduga melaksanakan penipuan bank sehingga Huawei sanggup melaksanakan bisnis dengan Iran dan Suriah. Kedua negara ketika ini sedang dalam hukuman AS.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Klarifikasi Bos Huawei Dituduh Jasus China"
Posting Komentar