Burung Pecuk Ular yakni jenis burung dengan nama latin Anhinga melanogaster. Jenis burung ini disebut dengan Pecuk Ular lantaran pecahan lehernya yang panjang dan langsing mirip halnya ular.
Burung ini juga termasuk pada golongan jenis burung air. Sebab jenis burung ini menyenangi daerah perairan mirip halnya di daerah mangrove, danau, rawa serta daerah sungai.
Karakteristik Burung Pecuk Ular
Pecuk ular ini panjang tubuhnya mulai dari kepala hingga dengan pecahan kaki sanggup mencapai 80 sampi dengan 90 sentimeter. Untuk pecahan kepalanya tampak sempit kecil. Untuk pecahan bulu di tubuhnya khususnya pada pecahan depan tubuh berwarna hitam legam.
Kemudian pada pecahan belakang berwarna kecoklatan. Terdapat setrip dagu putih yang sepanjang dengan leher. Untuk bulu epilog putih halus dengan pecahan pinggir berwarna hitam. Selanjutnya pecahan kaki berwarna keabu-abuan.
Kemudian pada leher coklat kekuningan. Untuk pecahan paruhnya yang panjang mempunyai warna kuning muda atau warna abu-abu.
Sesudah burung ini berenang atau menyelam, burung pecuk ular terlebih dahulu mengeringkan dulu pecahan tubuhnya. Karena mereka tidak akan sanggup terbang kalau pecahan sayapnya dalam keadaan basah.
Burung pecuk ular akan menciptakan sarangnya di pohon yang tinggi di bersahabat pantai. Sarangnya biasanya terbuat dari ranting pohon yang ditumpuk tumpuk. Telur pecuk ular berwarna keputih-putihan, jumlah 2 hingga dengan 4 butir.
Pecuk ular berkembangbiak pada ketika bulan Desember hingga dengan bulan Maret, Maret hingga dengan bulan Juni.
Makanan Pecuk Ular
Bagian lehernya yang berbentuk panjang mengakibatkan burung ini gampang di dalam menangkap ikan di sungai. Tak hanya ikan saja, burung pecuk ular ini juga memangsa beraneka macam binatang air mirip halnya katak, kadal air dan juga binatang sejenisnya.
Hewan binatang air tersebut sangat disukai oleh jenis burung pecuk ini. Selain itu jenis pakannya juga banyak tersedia di perairan yang menjadi habitat pecuk ular ini. Dengan lehernya yang panjang maka burung ini akan menangkap mangsanya dengan cepat.
Burung ini juga sanggup untuk menyelam hingga dengan kedalaman hingga 200 meter pada bawah air. Mereka akan menyelam dan lamanya sesuai dengan sejauh mana mangsa dijumpai.
Umumnya kurang lebih antara beberapa menit hingga waktu satu jam. Makanan yang diperoleh tidak pribadi ditelan akan tetapi dikibas-kibaskan terlebih dulu hingga mangsanya tak berdaya, sehabis itu gres dikunyah. Jadi, tidak menelan mangsanya hidup hidup.
Daerah Persebaran Pecuk Ular
Burung yang mempunyai leher dengan bentuk yang ibarat ular ini daerah persebarannya berada di daerah India, Asia Tenggara, Sulawesi, Sumbawa, Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, serta Nusa Tenggara.
Di Jakarta, jenis burung air ini berkembang biak pada daerah Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Ada juga di Kepulauan Seribu pada ketika Bulan Desember hingga dengan bulan Juni. Burung ini juga sering terlihat mencari makan pada daerah pesisir Jakarta mirip halnya di Suaka Margasatwa Muara Angke serta di Hutan Lindung Angke Kapuk.
Berdasarkan IUCN Pecuk ular Asia ini sudah termasuk pada kategori yang sudah hampir terancam punah. Hal ini disebabkan lantaran semakin menyempit serta lantaran menurunnya kualitas dari habitat burung air ini lantaran alih fungsi lahan. Tak hanya itu saja, perburuan untuk jenis burung air dengan leher ibarat ular ini juga cukup tinggi.
Dengan demikian, pemerintah menetapkan bahwa burung pecuk ular ini termasuk jenis burung yang dilindungi yang harus dijaga kelestariannya.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Karakteristik Burung Pecuk Ular Dan Kawasan Persebarannya"
Posting Komentar