Squad, kau sudah tahu belum cara memilih suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ada nih caranya, yaitu dengan memakai indikator asam basa. Indikator itu merupakan suatu senyawa kompleks yang sanggup bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita jadi sanggup mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Nah indikator sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum dipakai yaitu kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih terperinci lagi, yuk baca penjelasannya di bawah ini!
1. Indikator alamiKamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami itu yaitu indikator yang dibentuk memakai ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, juga daun-daun berwarna. Nah pola spesifiknya itu kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium.
Dengan memakai indikator ini, kita sanggup nih memilih suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan, kemudian lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita sanggup tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa.
2. Indikator universal
Berbeda dengan indikator alami, indikator universal merupakan adonan dari banyak sekali macam indikator yang sanggup mengatakan pH (power of hydrogen) suatu larutan dari perubahan warnanya. Untuk mengatakan keasaman dan kebasaan, kau sanggup lihat pada rentang pH 1-14. Oke, kini kita lihat warna-warna yang membuktikan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal:
Kamu sanggup lihat kan ada warna kuning, merah, hijau, juga biru. Untuk yang warna kuning hingga merah itu mengatakan larutan asam, kemudian warna biru hingga biru tua, begitu juga ungu itu mengatakan larutan basa, sedangkan warna hijau berarti mengatakan bahwa larutan tersebut netral.
Baca juga: Mengenal sifat dan pembagian terstruktur mengenai asam basa
Sekarang kita lihat komponen indikator universalnya.
Indikator universal sanggup berbentuk kertas maupun larutan, begini penjelasannya Squad:
- Kertas
Kertas lakmus (Sumber: indonesian.alibaba.com)
Kertas di sini berupa kertas serap berbentuk strip, dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah cara menggunakannya itu gampang banget. Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indicator ke dalam larutan yang akan kau ukur pH-nya. Jika menjelma merah, berarti larutan tersebut asam, kalau berwarna biru, maka larutan tersebut basa.
- Larutan
Larutan indikator (Sumber: www.carolina.com)
Salah satu pola dari larutan indikator universal ini yaitu larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Nah, kalau pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, menyerupai yang sudah dijelaskan pada tabel di atas.
3. pH meter
Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter merupakan sebuah alat elektronik atau sanggup dikatakan alat yang lebih modern untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Nih, gambarnya menyerupai di bawah ini ya Squad,
Ilustrasi pH meter ketika bekerja (Sumber: genchem.rutgers.edu)
Cara memakai alatnya dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji. Nah kalau kau sudah mencelupkannya, pada pH meter akan muncul angka skala yang mengatakan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode beling (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan.
Gambar pH meter (Sumber: www.indiamart.com)
Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan beling setebal 0,1 mm yang berbentuk lingkaran (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder beling non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini menciptakan elektrode Ag/AgCl mempunyai nilai potensial stabil.
Bagian-bagian dalam pH meter (Sumber: www.generasibiologi.com)
Sekarang kau sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa? Untuk memilih suatu larutan itu asam atau basa, kau sanggup memakai salah satu dari ketiganya, atau kalau kau penasaran, sanggup coba dengan memakai ketiga indikator yang sudah dijelaskan di atas.
Nah kalau kau masih bingung, kau juga sanggup nih berguru melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana kau sanggup berguru dengan didampingi oleh tutor yang akan menjelaskan dengan sumbangan animasi.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Memilih Indikator Asam Basa"
Posting Komentar