Coba deh kau pergi ke lapangan luas, kemudian lihat ke sekitar. Seberapa jauh kau sanggup memandang? Ketika kau melihat pohon di kejauhan, niscaya akan kelihatan sangat keciiiiil. Eh, begitu kau deketin pohonnya, ternyata ukurannya besar. Kok sanggup gitu ya? Hal ini, disebabkan oleh perspektif.
Lalu, kini coba, deh, kau tengok ke langit.
Apa yang kau lihat?
Kalo yang kau liat jemuran warga, geseran dikit dong.
Jemuran (sumber: merdeka.com)
Saat kita menatap langit, apalagi di malam hari, niscaya hanya terlihat cahaya titik-titik putih. Sama halnya dengan perspektif tadi, titik putih yang sangat kecil ini, ternyata ukuran aslinya besaaar banget. Ya memang gitu, sih. Kalo kau pacaran, makin jauh jaraknya juga makin kecil peluang langgengnya. :(
Nah, titik-titik kecil di langit itu, bergotong-royong sanggup kita lihat dengan alat bantu. Namanya, teleskop atau teropong bintang.
Meneropong masa depan (sumber: giphy.com)
Selain digunakan untuk modus mesra-mesraan kayak di atas, teropong bintang biasanya digunakan oleh para astronomer untuk mencari planet baru. Di alat ini, terdapat dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif yang berada di depan, yang mendapatkan cahaya pribadi dari objek. Dan lensa okuler, yaitu lensa yang berada bersahabat dengan pengamat.
Cara kerja teropong bintang yakni dengan metode “pengumpulan cahaya”. Sekarang bayangkan di rumah kau sedang turun hujan. Lalu, kau ambil baskom dan tampung air hujannya. Pasti, deh, semakin besar baskom yang kau pakai, air yang kau tampung juga semakin banyak. Nah, prinsip kerja teropong bintang kurang lebih kayak gitu. Tapi yang ditampung bukan air, melainkan cahaya.
Tampungan air hujan menyerupai cara mata dan teropong bintang bekerja (sumber:giphy.com)
Oke, jikalau masih bingung. Kita mundur sedikit mengenai cara mata kita bekerja. Sejatinya, mata kita sama kayak “ember” yang menampung air hujan tadi. Bedanya, si air yakni “cahaya” yang ada di sekeliling kita dan baskom yang menampung cahayanya yakni pupil mata kita. Cahaya-cahaya yang masuk ke dalam pupil, pada karenanya ngebuat kita sanggup melihat sekitar.
Pupil mata (sumber: gihpy.com)
Masalahnya, lantaran ukuran pupil mata kita kecil, cahaya yang masuk hanya sedikit.
Teropong bintang, membantu kita mengumpulkan cahaya-cahaya yang tidak jatuh ke mata kita, memfokuskannya, dan mengarahkannya pribadi ke mata.
Anggap "ember penangkap cahaya" itu diberi lorong, dan di sana, cahaya-cahaya itu dikumpulkan, difokuskan, dan dikirim pribadi menuju ke mata kita. Banyaknya jumlah cahaya yang dikumpulkan, tergantung dari area lensa teropong bintang yang kita lihat. Itu artinya, jikalau kau mengubah diameter teropong bintangnya menjadi dua kali lipat lebih besar, kita bakalan dapet cahaya sebanyak 4 kali lipat lebih banyak.
Oke, kini bagaimana caranya si teropong bintang mengumpulkan cahaya semoga sanggup masuk ke pupil mata kita? Bukan. Kamu jangan bayangin teropong bintang ini memungut cahaya kayak orang mungut recehan di jalan. Tetapi, membengkokkan cahaya yang ada di sekitar, dan mengarahkannya ke dalam teropong bintang.
Mengumpulkan uang receh (sumber: giphy.com)
Cara kerja teropong bintang itu mengubah arah cahaya dari suatu benda. Ya, cahaya selalu akan “berubah” arah apabila pindah dari satu medium ke medium lain. Itu lah kenapa jikalau kau memasukkan sendok ke dalam air, mata kita melihat seolah si sendok itu “patah” atau bengkok. Sendoknya gakpapa, tapi cahaya yang kita lihat bengkok, sehingga membentuk citra di kepala kita bahwa sendok yang ada di air itu “berbeda” lantaran cahayanya belok.
Baca juga: Avengers Infinity War dan Mengapa Butuh Kostum Baru Spiderman
Pembiasan cahaya pada sendok yang masuk ke dalam air (sumber: worldartsme.com)
Teropong bintang, membelokkan cahaya yang ada di sekitar, mengumpulkannya, dan mengirimnya ke mata kita. Alhasil, planet dan banyak sekali benda angkasa lain sanggup keliatan, deh.
Teropong bintang membelokkan cahaya (sumber: giphy.com)
Penggunaan teropong bintang ini sanggup dilakukan ketika mata berakomodasi maksimum dan ketika mata tidak berakomodasi. Kita coba bahas satu per satu ya.
Mata Berakomodasi Maksimum
(Sumber: fisikabc.com)
Mata berakomodasi maksimum maksudnya yakni kondisi kita melihat teleskop dengan memakai mata yang terbuka lebar. Pandangan fokus. Dan konsentrasi tinggi. Kalau dalam serial Naruto, mungkin bakal begini nih. :p
(sumber: giphy.com)
Saat mata berakomodasi maksimum, syaratnya ada dua:
1. Sob = tak terhingga
2. S’ok = -Sn
Sob = jarak benda ke lensa objektif
S’ok = jarak bayangan ke lensa okuler
Sn = jarak baca normal (biasanya di soal 25-30cm)
Akibat Sob = tak hingga, maka:
fob = titik fokus lensa objektif
Di teropong bintang, niscaya ada yang namanya perbesaran lensa. Hal itu sanggup kita dapatkan dengan:
M = Perbesaran teropong bintang
α = Sudut pengamat ke bintang tanpa teropong (o)
Β = Sudut pengamat ke bintang dengan teropong (o)
Persamaan ini sanggup kita sederhanakan menjadi;
h = tinggi objek (m)
Karena S’ob = fob, maka;
Lalu, bagaimana cara untuk mencari panjang teleskop? Bisa kita temukan dengan memakai rumus berikut:
Karena S’ob = fob, maka hal ini juga berarti:
d = panjang teropong bintang (m)
S’ob = Jarak bayangan ke lensa objektif
Sok = Jarak benda ke lensa okuler
Mata Tidak Berakomodasi
(Sumber: fisikabc.com)
Kondisi mata tidak berakomodasi yakni ketika di mana pandangan mata kita tidak berada dalam kondisi “penuh konsentrasi”. Untuk penghitungan rumusnya, terdapat dua syarat juga:
1. S’ok = tak hingga
2. S’ob = fob
fob = titik fokus lensa objektif
S'ob = jarak bayangan ke lensa objektif
Dari kedua syarat itu, kita sanggup turunkan rumusnya menjadi:
Karena S’ok tak hingga, maka;
Lalu, untuk penghitungan perbesaran lensa teleskopnya;
Karena S’ob = fob, maka;
Di sisi lain, cara untuk menghitung panjang teleskop adalah
Karena S’ob = fob (dari syarat) dan Sok = fok (dari penurunan rumus), maka;
Nah, kini sudah tahu, kan, bagaimana cara teropong bintang bekerja? Kenapa pandangan mata kita terbatas, dan bagaimana cara untuk memperbesarnya. Kalau kau tertarik dalam pembahasan mengenai rumus-rumus yang ada di dalamnya, pribadi aja tonton klarifikasi lengkapnya di ruangbelajar! Selain menerima penjelasan, kau juga akan menerima rangkuman infografik mengenai bahan ini, lengkap dengan latihan soalnya, lho!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Kerja Teropong Bintang Dan Rumus Penghitungannya"
Posting Komentar