Squad kau tahu gak sih kenapa cilok sanggup enak? Atau, kenapa tahu bundar selain di goreng dadakan, asin bumbunya sanggup menciptakan ketagihan? Tenang, mereka gak masukin narkoba ke kuliner kau kok, mereka cuma menambahkan zat aditif ke dalam bumbu itu. Apa itu zat aditif? Apakah sama dengan zat adiktif? Yuk kita pelajari!
Jika kau memasak nasi goreng, mustahil kan nasi goreng tersebut tidak kalian tambahkan garam, ulekan bawang putih, caba, dan kecap, selain itu jikalau kau tidak terlalu suka manis maka kau sanggup menggorengnya tanpa kecap. Apa yang terjadi jika nasi goreng tersebut tidak dimasukkan bahan-bahan di atas? Selain hambar, niscaya penampakannya menjadi tidak menarik dan baunya tidak menggugah selera.
Hmmm, enak sepertiny nasgor itu (Sumber: giphy.com)
Nah secara umum, zat aditif ialah suatu zat, yang ditambahkan ke dalam sebuah produk kuliner atau minuman, dengan tujuan untuk mempercantik warna, menguatkan rasa, mengatur keasaman, memperpanjang umur penyimpanan produk dan lain-lain.
Harap dibedakan ya, zat aditif tidak sama dengan zat adiktif. Zat adiktif ialah zat yang menjadikan ketagihan dan ketergantungan, sedangkan zat aditif ialah zat yang ditambahkan ke suatu produk kuliner atau minuman, yang dimaksudkan untuk mempercantik dan memperpanjang masa penyimpanannya.
Zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat ialah garam, gula, cuka, dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur. Dari jenisnya, sebetulnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat aditif buatan(sintetis). Mengapa hingga ada zat aditif buatan? Perkembangan industri dan usul insan tidak sanggup terpenuhi lantaran zat aditif alami membutuhkan waktu yang cukup usang untuk memprosesnya, selain itu zat alami belum tentu sanggup didapatkan di semua tempat. Yuk kita lihat zat aditif apa saja yang sering kita temui.
Bahan Pewarna
Zat aditif materi pewarna biasanya digunakan untuk mempercantik dan memperkuat warna suatu kuliner atau minuman. Hal ini diperlukan lantaran terkadang warna materi yang digunakan sebagai materi baku sanggup luntur saat dilakukan proses pengolahan. Makanya materi pewarna dibutuhkan dan digunakan dalam industri kuliner dan minuman.
Pewarna kuliner sintetis (Sumber: qanaahshop.com)
Pewarna kuliner alami biasanya didapatkan dari penggunaan bahan-bahan alami, contohnya warna kuning dari kunyit, hijau dari daun suji atau merah dari buah naga. Penggunaan materi alami ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi warna yang dihasilkan biasanya tidak terlalu cerah dan cepat pudar.
Kunyit, salah satu pewarna kuning alami (Sumber: obatuntukpenyakit.com)
Karena itu industri sering memakai pewarna sintetis yang lebih berpengaruh dan tahan lama dalam memperlihatkan warna. Akan tetapi jikalau dikonsumsi terlalu banyak pewarna sintetis ini sanggup menjadikan penyakit pada manusia. Contoh pewarna sintetis contohnya kuning FCF atau hijau FCF.
Baca juga: Apa Saja yang Termasuk Zat Adiktif?
Pemanis
Sudah jelas, bahan ini digunakan untuk memperlihatkan rasa manis kepada kuliner atau minuman. Nah yang termasuk suplemen alami contohnya gula tebu, gula aren atau gula merah, dan gula kelapa. Gula menjadi manis lantaran di dalamnya terdapat senyawa sukrosa yang memperlihatkan rasa manis kepada lidah.
Ingat, yang kiri jangan tertukar
(Sumber : tokopedia.com & chagrinvalleysoapandsalve.com)
Tetapi gula alami mengandung kalori yang tinggi dan tidak sanggup dinikmati oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus. Sehingga diciptakan gula sintetis yang rendah kalori dan sanggup dinikmati oleh penderita diabetes, contohnya aspartam, sakarin, atau siklamat.
Pengawet
Pengawetan tujuannya ialah untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Hal ini disebabkan lantaran tidak mungkin suatu materi kuliner tidak mengalami proses pembusukan. Pembusukan tersebut sanggup terjadi lantaran banyak sekali macam hal, contohnya basil dan jamur, serangan tikus, atau lantaran zat di produk itu sendiri, contohnya pembusukan yang terjadi pada buah dan sayur.
Tetapi, jikalau rendangnya sudah menyerupai di gambar, saya yakin tidak akan abadi (Sumber: generasizeru.com)
Pengawetan paling alami dan sederhana ialah membungkus materi mentah dengan bumbu yang tebal, menyerupai rendang misalnya. Rendang sanggup bertahan hingga +- 3 bulan, yang penting dipanaskan setiap hari. Selain itu, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makan) mengeluarkan daftar pengawet sintetis yang sanggup digunakan suatu produk di Indonesia, berikut ialah daftarnya
Pengawet buatan yang diijinkan oleh BPOM
Penyedap rasa
Bahan ini digunakan untuk memperlihatkan rasa yang berbeda kepada suatu makanan, contohnya rasa asin dari garam, asam dari perasan jeruk, kegurihan dari air rebusan kaldu ayam atau sapi. Itu ialah sebagian materi penyedap rasa yang alami dan sanggup di dapatkan di dapur rumah serta daerah perbelanjaan.
Penyedap rasa alami, garam dan nipis (Sumber: tribunnews.com & beautynesia.com)
Tetapi, ketenaran semua penyedap alami tersebut kalah oleh penyedap sintetis berikut ini. Karena saking enaknya penyedap rasa sintetis ini, masyarakat terkadang memandang penyedap sintetis ini sangat berbahaya. Monosodium Glutamat, MSG, atau kalian lebih mengenal penyedap rasa buatan ini dengan nama…………… MECIN.
Gak usah pake caption ya, terwakilkan di gambar :")
(Sumber: kompasiana.com & tanimart.com)
Nah Squad, cukup itu saja dulu pembahasan ihwal zat aditif. Jika kau ingin melihat pembahasan beserta video dari materi ini, eksklusif saja cus, ke ruangbelajar, di sana ada ribuan video klarifikasi yang tidak hanya menarik, berkualitas, tetapi gampang dimengerti, yuk coba!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Apa Sih Zat Aditif Itu?"
Posting Komentar