Squad, siapa yang bahagia membaca dongeng yang menurut sejarah? Ada yang sudah pernah baca dongeng Anastasia? Tahukah kamu, dongeng Anastasia berkaitan bersahabat dengan bencana Revolusi Rusia, lho! Kamu niscaya makin ingin tau ingin tahu ihwal Revolusi Rusia, kan? Yuk, kini kita mulai berguru seri revolusi dunia yang ketiga, yaitu Revolusi Rusia!
Latar belakang Revolusi Rusia
Pada dasarnya Revolusi Rusia terjadi akhir perilaku Tsar Nicholas II yang otoriter. Tindakan tersebut melahirkan persatuan kaum buruh, petani, dan tentara Rusia. Munculnya Partai Sosial Demokrat (PSD) turut pula menghipnotis jalannya revolusi. PSD yakni partai yang didirikan oleh George Plekhanov pada 1898, namun pada 1903 PSD terbagi menjadi dua aliran, yaitu Menshevik (sosial demokrat atau sosialis) yang dipimpin oleh George Plekhanov dan Alexander Karensky sedangkan Bolshevik (radikal revolusioner atau komunis) dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin), Leon Trotsky, dan Joseph Vissarionovic (Stalin).
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II
Tsar Nicholas II (Sumber: Pinterest.com)
Salah satu pemicu ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II yakni bencana Minggu Berdarah (Bloody Sunday 1905). Peristiwa ini disebabkan lantaran adanya agresi protes oleh rakyat yang meminta keadilan kepada Tsar Nicholas II lantaran mereka diperlakukan tidak adil. Aksi ini memicu tewasnya 1000 orang lantaran terjadi baku tembak antara abdnegara keamanan dan para demonstran. Bloody Sunday 1905 juga merupakan salah satu pemicu Revolusi Rusia yang terjadi pada bulan Februari 1917.
Ilustrasi Peristiwa Bloody Sunday (Sumber: sciencesource.com)
Muncul kelompok penentang Tsar Nicholas II
Sebagai akhir dari perlakuan Tsar Nicholas II yang otoriter, muncul beberapa kelompok yang mendeklarasikan diri sebagai penentang Tsar Nicholas II. Kelompok apa saja, ya? Kuy, cek penjelasannya pada gambar di bawah!
Kekalahan Rusia dalam Perang Dunia I
Kalahnya Rusia pada Perang Dunia I menjadikan perekonomian Rusia memburuk. Rusia dilanda kelaparan andal lantaran minimnya persediaan materi makanan. Akibatnya, rakyat semakin mewaspadai kepemimpinan Tsar Nicholas II.
Terjadinya kesenjangan sosial
Selain dilanda kelaparan, salah satu faktor yang semakin memicu terjadinya Revolusi Rusia yakni adanya kesenjangan sosial antara kaum aristokrat dan rakyat. Gaya hidup aristokrat yang glamor berbanding terbalik dengan kehidupan rakyat yang serba kekurangan.
Proses Revolusi Rusia
Tahukah kamu, ternyata Revolusi Rusia terjadi dalam dua fase, yaitu pada Februari 1917 dan Oktober 1917. Apa yang membedakan kedua fase tersebut, ya? Kuy, kita simak satu persatu!
Baca Juga: Seri Revolusi Dunia: Revolusi Amerika
Revolusi Februari 1917
Revolusi pertama terjadi pada 23-27 Februari 1917. Revolusi ini terjadi lantaran Tsar Nicholas II menindak tegas agresi protes yang dilakukan rakyat Rusia di St. Petersburg. Akibatnya, golongan menengah dan kaum proletar Bolshevik bersatu melawan kekejaman Tsar Nicholas II. Revolusi berhasil dengan keputusan turunnya Tsar Nicholas II dari dingklik pemerintahan. Setelah itu, dibentuklah Pemerintahan Sementara dengan bentuk pemerintahan liberal. Pemimpin dari Pemerintahan Sementara yakni Alexander Karensky.
Revolusi Oktober 1917
Revolusi kedua yang terjadi pada Oktober 1917 disebut juga sebagai Revolusi Bolshevik. Revolusi ini terjadi lantaran adanya protes dari kelompok sosialis radikal. Kelompok tersebut beranggapan bahwa pemerintahan Alexander Karensky dinilai lambat mewujudkan harapan rakyat Rusia.
Partai Bolshevik dibawah kepemimpinan Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin) berhasil meruntuhkan kepemimpinan Alexander Karensky. Revolusi ini menjadi awal masuknya komunis di Rusia dan pada 30 Agustus 1922, Lenin membentuk Uni Soviet yang mencakup Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Republik Sosial Federasi Soviet Transkaukasia, Republik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Belarusia.
Pemerintahan Lenin kemudian digantikan oleh Joseph Vissarionovic (Stalin) yang melaksanakan kebijakan politik tirai besi. Di masa pemerintahan Stalin banyak negara-negara di Eropa Timur bergabung dalam Uni Soviet, yang menjadikan Uni Soviet menjadi negara komunis terbesar di dunia pada tahun 1922-1991.
Pengaruh Revolusi Rusia pada Masa Kini
Revolusi Rusia melahirkan paham komunis yang tersebar dibeberapa negara, ibarat Cina dan Vietnam. Di Indonesia, paham komunis pernah masuk dengan berdirinya partai komunis. Paham komunis diperkenalkan oleh orang Belanda berjulukan Henk Sneevliet yang usang tinggal di Rusia.
Pada tahun 1914, Hank Sneevliet mendirikan Indische Sociaal Demoratische Vereeniging (ISDV). Melalui organisasi ini, ia berbagi paham komunis terutama di kalangan buruh. Kemudian beberapa tokoh Sarekat Islam cabang Semarang, antara lain Semaun dan Darsono terpengaruh oleh paham tersebut. ISDV mengubah namanya menjadi Partai Komunis Hindia. Nama ini kemudian berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bagaimana, Squad? Menarik sekali ya mempelajari ihwal sejarah revolusi dunia! Yuk, mari kita doakan biar semuanya dapat hidup tentram bahu-membahu di dunia ini, sehingga tidak perlu ada kekacauan lagi, ya! Eits jangan lupa, kau harus terus semangat belajar, ya. Supaya belajarmu makin seru, yuk berguru dengan menggunakan ruanglesonline. Dengan ruanglesonline, kau dapat tanya kesulitan PR-mu ke kakak tutor yang keren-keren banget! Kamu tinggal foto soalnya, chat kakaknya lewat aplikasi, dan ta-da! kesulitan PR-mu dapat terpecahkan. Yuk, d0wnl0ad sekarang!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Seri Revolusi Dunia: Revolusi Rusia"
Posting Komentar