Squad pernah nggak sih galau perihal penggunaan skala pada peta? Karena salah membaca skala, kesannya malah menciptakan kedua pihak jadi bertengkar. Seperti rujukan percakapan di bawah:
Benar nggak bila ketika ini, rasanya kita tidak sanggup lepas dari aplikasi peta digital? Apalagi bila kita mau pergi ke daerah yang belum pernah kita datangi sebelumnya. Bertanya kepada orang yang kebetulan lewat juga belum tentu tahu. Bukannya menerima pencerahan, seringkali malah tambah nyasar.
Ketika bertanya ke orang dan ia malah pusing sendiri (Sumber: giphy.com)
Tapi, tahu kah kamu bila jarak yang ada pada peta, baik digital maupun konvensional, bukanlah jarak yang sebenarnya? Kaprikornus jangan heran bila di peta kesannya dekat, tapi di kenyataannya rasanya nggak sampai-sampai di daerah tujuan. Hal ini dikarenakan pada peta, terdapat perbandingan skala. Mari simak klarifikasi di bawah.
Apa sih skala itu?
Kalau kau sering memakai aplikasi peta digital, jangan galau letak perbandingan skalanya, ya.
Kalau kau perhatikan pada gambar peta digital di atas, akan terlihat garis yang mengatakan ukuran jarak 500 feet dan 200 meter. Itu artinya, pada peta digital, panjang garis hitam dari ujung yang satu ke ujung yang lain sama dengan 200 meter di jarak sebenarnya. Teknologi pada aplikasi digital sudah memudahkan kita untuk mencari tahu ukuran sebenarnya. Lalu, bagaimana dengan peta konvensional menyerupai berikut:
Peta Banten (sumber: emaze.com)
Berbeda dengan peta digital, penggunaan skala pada peta konvensional memakai "perbandingan". Seperti peta Banten di atas. Terlihat ukuran skalanya 1:500.000. Itu artinya, satu jarak pada peta sama dengan 500 ribu kali dari jarak sebenarnya. Misalnya, kau mengukur peta Banten tersebut dengan penggaris sepanjang 3 cm. Itu artinya, di jarak sebenarnya, panjang garis itu sama dengan 3 x 500.000 cm.
Baca juga: Cara Menghitung Luas dan Keliling Bangun Segi Empat
Penggunaan skala pada peta ini sangat mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kau ingin menggambar (membuat peta) satu pulau Jawa pada buku gambar A3, misalnya. Tentu kita harus mengubah area seluas 128.297 km2 pulau Jawa sehingga muat dan tetap akurat ketika digambar ke dalam kertas A3.
Eits, rumus di atas bukan hanya untuk mencari jarak pada peta saja. Kamu sanggup juga mengotak-atiknya menjadi menyerupai berikut:
Untuk lebih memahami rumus di atas, coba kita kerjakan soal di bawah, yuk!
Contoh Soal 1
Jarak jakarta-merauke 1200 km. Pada peta jaraknya 15 cm, maka skala yang dipakai adalah....
- 1 : 800000
- 1 : 8.000.000
- 1 : 80.000.000
- 1 : 800.000.000
Jawaban: B
Pembahasan:
Jarak sebetulnya = 1200 km = 120.000.000 cm
Skala
Maka, skala yang dipakai pada peta yaitu 1 : 8.000.000.
Contoh Soal 2
Jarak dua kota pada peta dengan skala 1 : 1.200.000 yaitu 15 cm. Jarak kedua kota sebetulnya adalah....
- 1,8 km
- 18 km
- 180 km
- 1800 km
Jawaban: C
Pembahasan
Jarak sebetulnya = jarak pada peta x skala
= 15 x 1.200.000
= 18.000.000 cm
= 180 km
Sekarang sudah paham, kan tentang penggunaan skala pada peta dalam kehidupan sehari-hari? Tahu dong kenapa rasanya ada lokasi daerah yang jauuuhh banget padahal di peta dekat? Memang kadang suka gitu, sih. Ada hal-hal yang kita merasa udah deket, eh ternyata aslinya masih jauh. Hmmmm. Kalau kau suka dengan materi-materi kayak gini dan tertantang untuk mencoba banyak sekali soal lainnya, coba aja pakai ruanguji!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Penggunaan Skala Pada Peta Dalam Kehidupan Sehari-Hari"
Posting Komentar