Technologue.id, Jakarta – Avast, perusahaan keamanan digital, menyatakan bahwa lebih dari setengah (55%) aplikasi PC yang dipasang di seluruh dunia sudah kadaluarsa, hal ini menciptakan pengguna PC dan data langsung mereka rentan terhadap resiko keamanan.
Laporan Tren PC Avast 2018 menemukan bahwa kerentanan perangkat dan data pengguna terhadap peretas disebabkan oleh kesalahan langsung lantaran tidak menambahkan keamanan dan menyimpan aplikasi popular yang lama di PC mereka. Pembaruan aplikasi yang paling sering diabaikan oleh pengguna antara lain pembaruan aplikasi Adobe Shockwave (96%), VLC Media Player (94%) dan Skype (94%).
Laporan yang memanfaatkan data anonim dan teragregasi dari 163 juta perangkat di seluruh dunia, juga menemukan bahwa sebanyak 40% pengguna PC di seluruh dunia memakai Windows 10, dan akan dengan cepat menyusul 43% pengguna PC yang memakai Windows 7.
Baca Juga:
4 Tren Keamanan Siber Tahun 2019
Namun, hampir satu dari enam (15%) pengguna Windows 7 dan satu dari sepuluh (9%) pengguna Windows 10 di seluruh dunia tersebut mengakui bahwa system operasinya berjalan lebih lama dan tidak lagi mendukung versi produk yang mereka gunakan, contohnya Windows 7 Release to Manufacturing versi tahun 2009 atau Pembaruan Windows 10 Spring Creators awal 2017. Menjalankan sistem operasi yang kadaluarsa tersebut menciptakan software PC mereka berada pada risiko kerentanan dan persoalan keamanan signifikan lainnya.
“Sebagian besar dari kita mengganti smartphone secara teratur setiap tahunnya, tetapi hal yang sama tidak dilakukan untuk PC kita. Dengan usia rata-rata PC yang mencapai enam tahun, kita perlu melaksanakan perjuangan yang lebih untuk memastikan PC kita tidak berada pada risiko yang tidak diinginkan,” kata Ondrej Vlcek, Presiden, Avast.
Dengan perawatan yang tepat, ditambahkan Vlcek, menyerupai membersihkan potongan dalam perangkat keras kita dengan memakai pembersih, pengoptimalan, dan produk keamanan, PC kita akan lebih kondusif dan handal bahkan untuk waktu yang lebih lama.
Baca Juga:
Ratusan Smart Home di Indonesia Terancam Kebocoran Data
Semakin banyak orang yang menentukan laptop, tablet, dan PC 2-in-1 yang menjalankan Windows. Meskipun desktop sama sekali tidak ketinggalan zaman, 67% pengguna menentukan laptop dan tablet, membiarkannya bekerja, menelusuri, dan melaksanakan streaming ketika bepergian dan tren ini kemungkinan akan berlanjut sampai 2019.
Pergeseran ke PC seluler ini juga tercermin dalam sebagian besar aplikasi yang diinstal. Google Chrome melonjak ke urutan teratas pada 2018, meningkatkan pangsa instalasinya dari 79% menjadi 91% dalam 12 bulan terakhir.
Adobe Acrobat Reader (60%) masuk sebagai yang paling terkenal kedua, diikuti oleh WinRAR (48%), Microsoft Office (45%), dan Mozilla Firefox (42%). Meskipun aplikasi keempat yang paling banyak dipakai di dunia yaitu Microsoft Office juga merupakan salah satu aplikasi yang paling ketinggalan zaman. Secara global, 15% pengguna masih mempunyai versi Enterprise 2007 yang ter-instal di PC mereka, meskipun Microsoft tidak lagi mengeluarkan patch keamanan atau perbaikan bug untuk produknya.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Miris, Pengguna Masbodoh Memperbarui Perangkat Lunak Pc Yang Kadaluarsa"
Posting Komentar