Mengenal Kuota, Keketatan, Dan Passing Grade Sekolah Tinggi Tinggi Negeri

Squad, apakah kau satu di antara para p0juang SBMPTN yang memakai nilai passing grade sebagai tolok ukur penerimaan PTN? Hmm, tapi apakah kau tahu bahwa passing grade tidak sanggup dijadikan contoh niscaya dalam proses penerimaan mahasiswa baru? Ada faktor lain yang juga harus dipertimbangkan, ibarat kuota dan keketatan setiap jadwal studi. Agar lebih jelas, yuk, simak klarifikasi kuota, keketatan, dan passing grade di bawah!

Kuota dan Keketatan

Kuota merupakan daya tampung yang disediakan akademi tinggi untuk penerimaan mahasiswa gres setiap tahunnya. Jumlah yang disediakan berbeda-beda, bergantung dengan jalur masuk yang dilalui, entah itu SNMPTN, SBMPTN, atau Ujian Mandiri. Perlu kau ketahui, daya tampung dan jumlah peminat besar lengan berkuasa dengan tingkat keketatan jadwal studi, lho. Tingkat keketatan prodi sanggup dilihat dari jumlah persentase peminat dan daya tampung yang disediakan. So, semakin tinggi tingkat keketatan sebuah jadwal studi, maka semakin kecil tingkat persentasenya, Squad.  

Contoh, tahun 2017, jumlah peminat SBMPTN jadwal studi Pendidikan Dokter di Universitas Indonesia berjumlah 4.014 orang dan daya tampung yang disediakan berjumlah 126 orang. Lalu, jumlah peminat SBMPTN jadwal studi Ilmu Hukum di Universitas Indonesia berjumlah 4.297 orang dan daya tampung yang disediakan berjumlah 175 orang. Maka, tingkat keketatan untuk jadwal studi Pendidikan Kedokteran sebesar 3.12% dan untuk Ilmu Hukum sebesar 4.07%.

passing grade ptnIlustrasi Passing Grade (Sumber: jconline.com) 

Passing Grade

Passing Grade merupakan persentase nilai yang seringkali dipakai sebagai contoh untuk masuk dalam suatu jadwal studi di akademi tinggi. Persentase passing grade akan berubah terus setiap tahunnya, alasannya bergantung dengan jumlah peminatnya juga, Squad. Nilai passing grade tidak pernah dipublikasikan secara resmi oleh akademi tinggi manapun, sehingga persentase passing grade hanya sanggup dipakai sebagai prediksi mengenai nilai terendah untuk diterima dalam akademi tinggi. 

Contoh, kau mau mendaftar jadwal studi Teknik Elektro di Universitas Gajah Mada dan kau tahu bahwa passing grade-nya sebesar 59,3%. Di setiap tryout, kau berhasil mendapat nilai sebesar 59.4%. Apakah berdasarkan kau nilai itu sudah kondusif dan bisa menjamin kau diterima di jadwal studi harapan kamu? Ternyata belum tentu, Squad. Karena passing grade itu sifatnya cair, passing grade nggak bisa menjamin kau niscaya diterima. Pada akhirnya, tetap nilai tertinggi yang memenuhi daya tampung yang akan diterima. Jadi, semoga peluang diterima kau semakin besar, kau tetap harus mempunyai passing grade kau sendiri yang jauh lebih tinggi dari passing grade yang tersebar di luar sana. 

Itu dia, Squad, klarifikasi mengenai kuota, keketatan, dan passing grade di akademi tinggi negeri. By the way, sudah sejauh mana persiapan ujian SBMPTN kamu? Yuk, uji kemampuan kau dengan mengikuti tryout gratis di ruanguji dari Ruangguru, sekaligus terus meningkatkan passing grade kamu. Semangat, Squad!

New call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Kuota, Keketatan, Dan Passing Grade Sekolah Tinggi Tinggi Negeri"

Posting Komentar