Squad, kau tahu nggak yang dimaksud dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah? Kedua cara berpikir itu penting lho buat kau memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau, juga insiden yang tengah terjadi belakangan ini.
Kenapa penting? Karena kalau kau sudah memahami kedua cara berpikir tersebut, kau bisa menangkal berita-berita hoax. Selain itu kau juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tiba ke kamu, baik dari guru, juga dari teman-teman kamu. Supaya nggak terjadi nih hal-hal ibarat ini:
“Jhonny, coba dong ceritakan ke ibu dan ke teman-teman kau bagaimana proses terjadinya reformasi di Indonesia,” pertanyaan guru ke kamu.
“A… e…. mm… itu…. lantaran mahasiswa berhasil menduduki gedung MPR dan dewan perwakilan rakyat bu. Terus Presiden Soeharto akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya,” jawab kamu.
“Aduh Jhony…. kan ibu minta kau ceritain proses terjadinya. Jawabnya yang runtut dong, supaya bisa tahu lantaran jadinya dan ibu bisa tahu pemahaman dan pendapat kau wacana insiden itu,” jawab ibu guru.
Mimik muka kalo nggak bisa jawab pertanyaan (Sumber: comicvine.gamespot.com)
Kalimat pernyataan ibu guru itu benar. Untuk menceritakan sebuah insiden sejarah, kita harus mempunyai pemahaman yang baik semoga tidak muncul pemahaman-pemahaman yang keliru. Hal itu bisa kau lakukan dengan cara berpikir diakronik dan sinkronik. Supaya lebih jelas, simak pembahasan di bawah ini ya.
DIAKRONIK
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. So, diakronik itu artinya sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.
Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi, kronologi ialah ilmu wacana waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Contohnya: Belanda mengalah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.
Ketika kau bisa berpikir dalam aspek diakronik, kau akan bisa berpikir secara runtut, teratur, juga berkesinambungan. Kenapa bisa begitu? Karena diakronik menekankan pada proses. Dengan begitu, dengan cara berpikir diakronikmu, kau sanggup mengidentifikasi suatu dilema dengan tepat. Kamu juga bisa terhindar dari pemahaman anakronik lho.
Apa itu anakronik? Anakronik artinya menempatkan tokoh, objek, peristiwa, atau kebiasaan yang tidak sesuai dengan urutan waktunya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Sumber Sejarah
Selain kronologis, kau juga harus memahami istilah periodisasi. Kronologi dan periodisasi sanggup membantumu untuk benar-benar bisa berpikir secara diakronik. Periodisasi bisa dipakai untuk meninjau peristiwa-peristiwa masa kemudian secara menyeluruh. Kamu bisa membaginya dengan banyak aspek kelompok, mulai dari sistem politik, ekonomi, kepercayaan, agama, sosial, dan budaya.
Contohnya: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan zaman karakter di Nusantara, salah satu aspek yang dilihat ialah budaya.
Periodisasi sanggup memudahkan kau untuk memahami hal-hal seperti:
- Perkembangan insan dari waktu ke waktu.
- Kesinambungan antarperiode.
- Kemungkinan pengulangan fenomena.
- Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.
SINKRONIK
Cara berpikir sinkronik ialah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas, namun tidak terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa menganalisa sejarah tertentu pada waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia pada tahun 1998. Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan politik di tahun 1998 saja.
Sinkronik seringkali dipakai dalam ilmu sosial, ibarat sosiologi, politik, antropologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada kalanya saat ingin meneliti sejarah, kau bisa memakai ilmu sosial, begitupun sebaliknya.
Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada orde gres tahun 1966 hingga tahun 1998 yang ditulis oleh spesialis ilmu sosial dan politik
Bagaimana Squad? Kalau dilihat dari penjelasannya, cara berpikir diakronik dan sinkronik sangat penting bagi kehidupan kita. Ketika kamu, sahabat kamu, keluarga kamu, serta masyarakat di sekitar kau sudah bisa memandang suatu hal melalui pendekatan diakronik dan sinkronik, isu-isu yang berkembang belakangan ini dengan sangat gampang dibuktikan kebenarannya. Jadi, masyarakat semakin cerdas dan tidak lagi gampang terprovokasi oleh isu-isu yang dimunculkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Supaya kau tambah cerdas dalam melihat suatu permasalahan baiknya kau berguru lebih ulet lagi. Belajar ulet yang bisa menciptakan kau paham tidak hanya hapal, yaitu dengan memakai produk ruangbelajar. Melalui video berguru animasi, kau bisa lebih memahami maksud dari materi yang dijelaskan oleh tutor.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Menangkal Hoax Dengan Cara Berpikir Diakronik Dan Sinkronik"
Posting Komentar