Karakteristik Karya Sastra Indonesia Tiap Angkatan

Bahasa Indonesia_12

Pernah mendengar angkatan dalam karya sastra Indonesia? Angkatannya itu….

Ada angkatan 1945, angkatan Balai Pustaka, angkatan Pujangga Baru , dan beberapa angkatan lainnya.

Bingung?

Hayoo kau jangan samakan angkatan karya sastra Indonesia dengan angkatan bersenjata republik Indonesia (ABRI). Sangat berbeda lho ya.

 

latihan ABRI - angkatan sastra indonesia

Latihan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. (sumber: merdeka.com)

Kalau angkatan bersenjata itu tugasnya menjaga keamanan dan keutuhan negara. Nah, jikalau angkatan dalam karya sastra Indonesia sanggup ini sanggup dikatakan sebagai penggolongan karya sastra ke dalam suatu periode.

“Apakah karya sastra itu sanggup digolongkan?”

Ya terang sanggup dong. Karya sastra yang muncul di suatu periode, tentunya akan berbeda dengan karya sastra yang muncul di periode yang lain.

Perlu kalian ketahui nih Squad, di tiap-tiap angkatan mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Maksudnya ciri-ciri itu menyerupai apa sih?

karakteristik karya sastra

Berikut ini karakteristik karya sastra di tiap-tiap angkatan karya sastra.

 

1. Angkatan Sastra Indonesia Lama (Sebelum Tahun 1920)

Angkatan sastra ini lahir sekitar tahun 1500 sesudah agama Islam masuk ke Indonesia. Salah satu pujangga yang populer ialah Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji yang populer dengan “Gurindam Dua Belas”. Ada pun ciri-ciri karya sastra Indonesia usang ini ialah:

  • bahasa baku yang kaku;
  • bercerita perihal dewa-dewa/raksasa
  • cerita perihal kerajaan; dan
  • mengandung unsur keagamaan yang kuat.

Baca Juga: Pengertian dan Ciri-ciri Gurindam

 

2. Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka bangun tahun 1917 dengan ditandai berdirinya Balai Pustaka. Para penulis/pengarang dan para mahir bahasa Melayu, didaulat menjadi redaktur dari Balai Pustaka. Novel “Siti Nurbaya” karya Marah Roesli, novel “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar, dan novel Salah Asuhan karya Abdul Muis merupakan salah satu pola karya sastra Angkatan Balai Pustaka.

Balai Pustaka didirikan tahun 1917. (sumber: korpri.online)

 

Ada pun ciri karya sastra pada angkatan ini antara lain:

  • tidak mengandung unsur menentang pemerintah
  • tidak menyinggung golongan tertentu dalam masyarakat; dan
  • tidak memihak salah satu agama yang ada.

 

3. Angkatan Pujangga Baru

Angkatan ini ditandai dengan terbentuknya Majalah Poejangga Baroe. Karya sastra yang ada di angkatan ini antara lain, “Rindu Dendam” karya J.E. Tatengkeng dan “Nyanyi Sunyi”karya Amir Hamzah. Nah, jikalau angkatan Pujangga Baru ini mempunyai karakteristik umum seperti:

  • bercorak politik
  • nasionalis
  • bertema pendidikan

 

4. Angkatan 1945

Angkatan 1945 terbentuk pada masa kemerdekaan Indonesia. Salah satu sastrawan yang populer ialah Chairil Anwar. Ada beberapa karya dari Chairil Anwar yang hingga ketika ini masih sering kita dengar menyerupai puisi “Aku” dan “Krawang-Bekasi”.

chairil anwar - angkatan karya sastra

Karakteristik karya sastra dalam angkatan ini ialah:

  • bentuknya bebas
  • isinya merupakan realita; dan
  • cerita perihal merebut kemerdekaan.

 

5. Angkatan 1950

Angkatan 1950 merupakan angkatan lanjutan dari angkatan 1945. Ada pengembangan karakteristik dari angkatan 1950 seperti:

  • pusat acara sastra sudah meluas ke seluruh pelosok Indonesia;
  • nilai keindahan terbentuk atas peleburan antara ilmu dan pengetahuan abnormal menurut ukuran nasional; dan
  • kebudayaan tempat lebih banyak dimunculkan untuk mewujudkan sastra nasional Indonesia.

Karya sastra yang ada di angkatan ini antara lain “Balada Orang-orang Tercinta” karya WS. Rendra, “Dua Dunia” karya Nh. Dini, dan “Gadis Pantai” karya Pramoedya Ananta Toer.

 

6. Angkatan 1966

Angkatan ini muncul ketika peralihan dari rezim Orde Lama ke Orde Baru. Beberapa sastrawan yang masuk ke dalam angkatan 1966 antara lain Taufik Ismail dengan karya “Tirani dan Benteng”, Sutardji Calzoum Bachri dengan karya “Amuk”, dan Sapardi Djoko Damono dengan karya “Dukamu Abadi”.

taufik ismail - angkatan karya sastra

 Salah satu sastrawan angkatan 1966, Taufik Ismail. (sumber: kapanlagi.com)

Berhubung angkatan ini muncul di ketika peralihan rezim, jadi karakteristik yang dimiliki angkatan ini ialah:

  • bercorak politis;
  • beraliran surealistik; dan
  • banyak menyuarakan kritik sosial.

 

7. Angkatan 2000

Angkatan ini ditandai dengan perubahan millenium. Kalian niscaya tahu dong novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata? Nah, itu termasuk angkatan 2000 Squad. Selain itu, novel “Ayat-ayat Cinta” karya Habibburahman El-Shirazy dan “Negeri 5 Menara” karya Anwar Fuadi, juga termasuk karya sastra angkatan 2000.

Ciri-ciri karya satra pada angkatan ini ialah:

  • bebas memainkan kata-kata dan makna
  • mengangkat tema-tema dewasa; dan
  • bersifat kontemporer.

 

Untuk melatih pemahaman kalian perihal karakteristik angkatan karya sastra Indonesia, coba yuk jawab soal berikut dan beri tanggapan kalian pada kolom komentar disertai dengan alasannya ialah ya.

Cermati puisi berikut!

contoh soal angkatan karya sastra

Ingin berguru Bahasa Indonesia bersama teman-teman di seluruh Indonesia dalam satu grup diskusi? Bisa kok. Tentunya ditemani dengan abang tutor yang asyik dan berpengalaman juga lho. Gabung kini yuk di Ruangguru digitalbootcamp dan rasakan keseruannya.

New Call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karakteristik Karya Sastra Indonesia Tiap Angkatan"

Posting Komentar