Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia

Geografi_11 (2)Kamu tahu nggak sih Squad, kalau orang yang tinggal di gunung, cenderung punya atap rumah yang lebih pendek jikalau dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai? Jadi, kalau kata hebat geografi, tempat tinggal itu sanggup memengaruhi kebiasaan suatu masyarakat, hal ini dinamakan dengan faktor geografis.

keragaman budaya IndonesiaIlustrasi Keragaman Budaya Indonesia (sumber: goodnewsfromindonesia.id)

Indonesia dengan kondisi geografis yang berbeda-beda dari Sabang hingga Merauke, tentu saja mempunyai bermacam-macam suku bangsa serta kebudayaannya masing-masing. Tapi, ngomong-ngomong kau tahu nggak sih apa itu suku bangsa dan kebudayaan?

Gini ya, suku bangsa itu ialah sekelompok insan yang mempunyai kesamaan budaya dan terikat dengan identitas tersebut. Sedangkan kalau kebudayaan itu adalah, suatu hasil cipta rasa karsa insan yang tertuang dalam bentuk ide, perilaku, maupun benda-benda perlengkapan hidup. Nah inilah yang dipengaruhi oleh faktor geografis dan mengakibatkan orang yang tinggal di pantai dan gunung berbeda.

Indonesia sendiri mempunyai 1.340 suku bangsa, banyak ya? Iya dong, kan luas wilayah Indonesia 5 juta km2 lebih dan penduduknya lebih dari 160 juta, terlebih bentangan alam yang berbeda dari Sabang hingga Merauke menciptakan ke-1.340 suku bangsa ini mempunyai kekhasan masing-masing.

Baca Juga: Mengenal Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah dan Pegunungan

Jadi faktor-faktor geografis yang memengaruhi dan memilih keberagaman budaya di Indonesia ialah berikut ini!

  • Letak Geografis
    • Letak atau lokasi suatu tempat sangat besar lengan berkuasa pada kebiasaan hidup suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pegunungan menyerupai Bromo misalnya, mereka akan cenderung bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah pantai menyerupai Pangandaran biasanya berprofesi sebagai nelayan.
    • Contoh lainnya contohnya tempat tinggal masyarakat tersebut. Masyarakat yang tinggal di gunung, untuk menciptakan rumah mereka hangat, maka mereka menciptakan atap yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di pantai, mereka menciptakan atap setinggi mungkin untuk mencegah kegerahan disiang hari yang panas.

Panas dan gerahGerah cuy (sumber: Giphy.com)

  • Posisi Strategis
    • Posisi Indonesia yang dilalui oleh Selat Malaka dan menjadi jalur perdagangan internasional semenjak zaman dahulu, juga memengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia. Dengan datangnya bangsa gila dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya penggabungan kebudayaan.
  • Kondisi Ekologis
    • Ekologi dalam hal ini menitikberatkan pada relasi antara insan dan lingkungan, dalam kaitannya dengan keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Faktor ekologis mempunyai dampak penting. Misalnya suku Baduy yang membangun rumah secara berhadapan dan hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan saja. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya sinar matahari sanggup menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah.

faktor penyebab keragaman budaya

Contoh Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Keberagaman Budaya

Nah, berikut ini ialah beberapa pola dampak kondisi geografis terhadap kebudayaan suatu masyarakat.

  • Rumah Honai, Papua

Rumah Honai

Rumah Honai (sumber: id.wikipedia.org)

    • Suku-suku yang mendiami tempat pegunungan papua mempunyai rumah tradisional yang berjulukan rumah honai. Rumah honai ini dibentuk tanpa jendela, dan atap yang rendah. Selain itu, atap rumah honai dibentuk dari jerami atau ilalang. Tujuannya ialah untuk menjaga dan memerangkap panas semoga penghuni rumah tidak kedinginan.
  • Perkampunga Nelayan Suku Bajo

Kampung Bajo, Suku Bajo

Perkampungan Suku Bajo (sumber:oknusantara.com)

    • Suku Bajo, yang mendiami tempat pesisir Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang bermata pencaharian sebagai nelayan membangun rumah mereka di tempat pesisir. Mereka membangun rumah mereka berupa rumah panggung terapung. Hal ini bertujuan semoga mereka akrab dengan tempat mereka bekerja dan memudahkan jalan masuk menuju ke perahu.

Sekarang, kita lihat pola soal dulu yuk!

1. Contoh dampak letak geografis terhadap keragaman budaya di wilayah pegunungan yaitu ...

A. Pembuatan rumah bercorak panggung untuk menghindari banjir.

B. Masyarakat Suku Jawa memakai penanda ekspresi dominan untuk memilih masa tanam.

C. Sebagian besar masyarakat Suku Bajo bermata pencaharian sebagai nelayan.

D. Atap bangunan dibentuk rendah untuk menyekap panas di dalam rumah.

E. Bangunan rumah Suku Baduy menghadap ke utara dan selatan.

 

Jawaban : D

Pembahasan : Atap bangunan yang dibentuk rendah bertujuan untuk menyekap panas di dalam rumah. Tipe rumah yang beratap pendek ini banyak dibangun di wilayah pegunungan sebagai bentuk pembiasaan terhadap udara masbodoh pegunungan. Fenomena tersebut merupakan salah satu pola bentuk keragaman budaya sebagai bentuk pembiasaan terhadap letak geografis berupa area pegunungan.

Gimana Squad, kau sudah tahu kan kenapa Indonesia mempunyai bermacam-macam budaya? Nah biar kau lebih lihai lagi jikalau nanti bertemu dengan soal yang bekerjasama dengan keragaman budaya, kau sanggup mempelajari bahan dengan pola yang lebih banyak serta berguru bersama tentor yang asyik di ruangbelajar. Jangan lupa d0wnl0ad aplikasinya ya.

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia"

Posting Komentar